*****
Yumna meringis begitu kapas menyentuh kulitnya. Di depannya, Julian fokus mengobati luka lecet di kaki, tangan serta wajah adiknya.
Di sofa yang lain, mama dan papa memperhatikan anak mereka. Sedangkan tamu tadi, sudah pamit undur diri satu jam yang lalu.
"Kenapa bisa begini sih Yumnaaaa"
Nah waktunya intrograsi oleh Nyai Purnama Larasati.
Plakk
"ABAAANGGGGG" Yumna reflek menendang Julian sampai dia terguling diatas karpet.
"Ya Tuhan punya adek satu bar bar banget. Udah ditolongin bukannya makasih malah ditendang abangnya"omel Julian setelah berhasil bangkit.
"Salah sendiri, udah tau adek nya lagi luka, pake dipukul segala. Sakit abaaangg" Yumna meniup lecet di tangannya karena mulai merasakan perih.
"Yumna Putri Larasati, jawab pertanyaan mama dulu bisa?"
Glek
Kalau mamanya sudah menyebut nama lengkap, berarti tamatlah riwayatnya malam ini.
"Iyaa, bisa tolong diulang pertanyaannya, ibunda Purnama terhormat?"
Papa terkekeh, namun langsung meringis ketika punggungnya dipukul sadis.
Karena tak kunjung mendapat respon, Yumna menarik nafas dalam "Aku .. itu .. main dulu tadi" ucapnya terbata.
"Main apaan sampe luka sekujur badan?"sahut Julian "Kamu engga habis di perkosa orang kan dek?"
Pletak
"Aduuh" gantian kini Julian yang merasakan mautnya tangan sang mama.
Yumna yang melihat adegan di depannya memutar bola mata jengah "Dah lah kalian ribut aja ribut, baku hantam sekalian, aku nonton aja"
Awh
Dua bantal sofa mendarat tepat di wajahnya membuat Yumna meringis. Sekarang Yumna semakin yakin, kalau sifat bar bar dirinya berasal dari dua manusia di depannya.
Melihat anaknya yang kesulitan, Papa Hendra mendekat, duduk disamping putrinya, mengusap kepalanya penuh kasih sayang "Putri papa kan sudah kelas 3 SMA, kenapa mainnya sampai lecet begini kayak anak SD hmm?"
Mendapat perlakuan manis dari Papa Hendra, membuat Yumna melumer ditempat. Ya Tuhan, benar kata orang- orang, kalau bagi anak perempuan, ayahnya adalah cinta pertama. Dan ia jadi salah satu orang yang setuju akan hal itu.
Yumna memeluk sang Papa, mendusel - dusel di dada bidangnya "Papa pasti khawatir ya? Maafin Nana ya papa.. pulang sekolah tadi Nana main balapan sepeda sama Henry dan temen yang lain. Pas Yumna mau menang, ada kambing nyebrang, Na kaget, abis nabrak kambing terus nyusruk, terguling, terjungkal, makanya lecet semua"
"Astagaaa" mama dan Julian menepuk jidat frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK KAWIN ( SLOW UPDATE)
RomanceYumna Putri Larasati baru berusia 17 tahun saat diminta sang ibu untuk menikahi pria dewasa bernama Damar Restu Abhiyasa, seorang pria dewasa berusia 28 tahun. Perbedaan usia yang cukup jauh mampu membuat Yumna menolak mentah - mentah ide gila ters...