Siti Nurbaya Next Generation

1.8K 92 1
                                    

****

Yumna berjalan menelusuri lorong sekolah dengan kepala tertunduk. Tangannya ia masukkan ke dalam saku hoodie, telinganya tersumbat earphone,berjalan seorang diri tanpa sahabat karibnya, Henry.

Sebenarnya ia sangat malas berangkat sekolah hari ini ketika mengingat apa yang telah terjadi di rumahnya semalam. Namun setelah dipikirkan kembali,tak ada salahnya melupakan sejenak masalah yang menimpa dengan bertemu dengan teman - temannya.

Yumna sampai di depan pintu ruang kelasnya. Terdengar suara gendangan dan sorakan dari dalam memunculkan seringaian di bibirnya. Menarik nafas, ia langsung mendorong pintu dengan keras "Saya engga mau bilang Assalamualaikum"ucapnya dengan suara berat.

Gerakan pintu yang terbuka tiba - tiba membuat kaget para siswa dan siswi yang ada di dalam. Suasana kelas mendadak hening, namun ketika melihat seorang Yumna yang masuk, kelas langsung ramai akan sorakan kekecewaan.

"Anjrit Yumnaaaa, gue kira Pak Wahyu" ucap Inces sekertaris kelas.

"Anak dakjal emang"

Dan banyak lagi sorak makian dari teman - temannya. Yumna hanya terkekeh, kemudian berjalan menuju mejanya yang ada di bagian belakang.

"Tumben engga bareng Henry Na?"tanya Agus, teman lelaki yang duduk di depan Yumna.

"Kesiangan" jawabnya singkat.

Setelah duduk di kursinya, ia memilih mengeratkan tali tudung hoodie hijau miliknya ke atas kepala, melipat tangannya diatas meja kemudian menelungkup kan kepala diatasnya. Tanpa menatap sahabatnya sedikitpun. Henry yang melihat gelagat aneh dari ratunya hanya mampu terdiam saat mendengar dengkuran halus yang terdengar.

****

Bel istirahat berbunyi, semua murid langsung menghambur keluar kelas dengan binar bahagia yang terpasang di wajah masing - masing.

Sebagian murid memilih berjalan ke area musholla, ada pula yang menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan

Di dalam kelas IPS II, Joko, Raka dan Henry menatap Yumna keheranan. Pasalnya, gadis itu menolak untuk diajak ke kantin dan memilih tidur di kelas.

"Na, kantin yuk" ajak Henry yang entah sudah kesekian kali.

Hening

"Ayok Na kita makan bakso, nanti di traktir Henry loh"kali ini Joko yang membujuk ketua gengnya.

"Hmm"

"Lu mau gue gendong aja Na?"

Duk

Raka langsung meringis ketika baru saja mendapat tendangan maut di tulang keringnya.

"Kamu kenapa Na? Ada masalah?"Henry menatap Yumna khawatir.

"Kalo ada apa - apa, cerita kali Na. Kita kan sohib, masih kaku aja lu kayak kanebo kering"

Joko langsung menutup mulutnya dengan tangan saat melihat Ratu nya berdiri,dengan wajah masam dan mata melotot ke arahnya.

"Bacot" ucap Yumna tegas, setelah itu ia berjalan, melewati ketiga kawannya yang menatapnya ngeri.

MENDADAK KAWIN ( SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang