"Tak Gendong?"
-Mbah Yumna-**
"SIALAAAN JOKOOOO" Yumna berteriak histeris, membuat ketiga sahabatnya menutup telinga
"Apa salah gue sih Na, gue kan cuma ngira-ngira. Soalnya lu kan udah nikah sama Om ganteng, lah kalau udah nikah kan pasti udah swedikap swedikap mantap mantap alias ngelakuin yang enak-enak. Kalau udah enak-enak kan ada kemungkinan elo hamil"
Raka menatap tajam Joko "Otak lu liar"
"Jangan ngomong aneh-aneh deh Jok" Henry ikut menimpali
Yumna menatap tajam Joko "Gue kaga hamil sialan. Saat gue bilang laper, itu artinya gue emang laper beneran. Mikir aneh lagi otak lo gue kiloin nih"
Raka mengambil sendok yang ada diatas meja. Ia menyodorkan ke arah Joko "Nih makan otak, biar kepala lo ada isinya"
Melihat amukan ketiga sahabatnya Joko tertawa garing "Maap maap"
Yumna membuang muka sambil mencibir.
Tak lama, dari depan muncul Mama Purna dengan membawa bungkusan di kedua tangannya
"Halooo bocah-bocah. Udah lama kalian disini?" tanya Mama Purna begitu sudah berdiri di dekat sahabat anaknya
"Dari jam dua Tan" jawab Raka
"Eeeh Tante makin cantik aja" puji Joko
"Mata kamu emang yang paling bagus Jok. Nih, imbalan buat kamu" Mama Purna meletakkan bungkus plastik diatas meja
Joko dengan antusias membuka plastik itu, dan melihat tiga box pizza merek ternama disana. Anak itu langsung membuka dengan cepat dan mengambil sepotong pizza lalu memakannya
Melihat kelakuan anak itu Mama Purna menggeleng. Ia pun beralih menatap anaknya "Masih sakit Na? Mau ke dokter gak?"
Yumna mengambil sepotong pizza sambil menggeleng "Gausah, udah engga terlalu sakit kok"
"Oh iya, betewe Na, lu kok bisa jatoh dari tangga sih? Ceritanya gimana?" tanya Joko sambil mengunyah
Yumna mendelik. Henry menepuk dahinya frustasi. Mama Purna menatap mereka bingung
"Udah satu setengah jam kalian disini dan engga tahu alasan Yumna bisa jatuh? Daritadi kalian ngapain ajaaa, wahai bocah cabe rawit?" Ucap Mama Purna dramatis
Joko nyengir lebar "Sibuk baku hantam Tan"
Mama Purna akhirnya duduk disamping anaknya "Yumna bangun kesiangan. Bukannya langsung ke kamar buat mandi, dia malah teriakan dia atas terus turun tangga sambil lari. Tiga tangga sebelum sampe, dia malah jatuh. Syukur nya sih cuma keseleo,bukan patah. Lagian emang bener kalian semalem belajar bareng via online?"
"Iya Tan, kita janjian bangun jam tiga pagi buat belajar. Yumna bilang itu jam terbaik, soalnya suasana sepi, otak nya enak buat dibawa belajar. Aku sendiri gatau kalau akhirnya malah kacau. Yumna jatuh dari tangga, aku sama Joko ke gep Bu Elly tidur di kelas" penjelasan Raka membuat Mama Purna menggeleng tak habis pikir
Tak
Mama Purna menjitak kepala anaknya "Lagian kalau belajar ngapain segala ke perpustakaan, kan di kamar bisa. Kalau kamu ketiduran ada Damar yang bangunin"
Yumna mengusap kepalanya yang jadi korban jitakan sang Mama "Aku tuh niatnya baik ma, gak mau ganggu orang tua yang lagi tidur. Kesian dia tidur malem terus"
"Ciyeeee istri Sholimin" ejek Joko
"Sholimin sholimin.. Sholehah JOKOOO" Henry memukul lengan sahabatnya pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK KAWIN ( SLOW UPDATE)
Storie d'amoreYumna Putri Larasati baru berusia 17 tahun saat diminta sang ibu untuk menikahi pria dewasa bernama Damar Restu Abhiyasa, seorang pria dewasa berusia 28 tahun. Perbedaan usia yang cukup jauh mampu membuat Yumna menolak mentah - mentah ide gila ters...