"MAKAN..MAKAN..MAKAN"
-Yumna-***
Tepuk tangan serta sorak-sorai penonton mengiringi turunnya Henry Aditama dari panggung. Begitu Henry sudah kembali ke kursinya, ia disambut tepukan bahagia serta pukulan dipunggung lelaki itu
"Wah, keren banget lo bro"
"Bibit unggulnya Om Revan"
Henry yang dipuji seperti itu hanya bisa menunduk, tersipu malu
Suara tepukan mic di depan menghentikan suara riuh. Ruangan kembali tenang. Sang pembawa acara pun menutup acara siang ini. Selepas kata penutup, siswa dan siswi maju bergiliran untuk bersalaman juga melakukan foto bersama
Satu... Dua... Tiga
SAY CHEESEEEE
Cekrek
Satu.. dua.. tiga
HOREEEEEEEE
Cekrek
Prok prok prok prok
Seluruh siswa dan siswi selesai berfoto langsung bubar teratur, menemui keluarganya masing-masing yang sudah menunggu. Sama seperti yang lain, Yumna berjalan menuju keluarganya yang sudah menunggu di bagian belakang
"Sayaaaangg" panggil Mama Purna riang sambil membuka tangannya
Yumna menghambur, memeluk mamanya erat
"Selamat ya anakku sayang" Mama Purna melepaskan pelukannya, beralih menciumi wajah anak bungsunya dengan sepenuh hati membuat Yumna terkikik geli
"Udah mama, gelii" keluhnya sambil terkekeh
Selesai Mama Purna, kini gantian papanya yang memeluk tubuhnya erat "Selamat ya sayang... Papa bangga sama kamu"
Yumna melepas pelukannya. Ia mengangguk senang
Kini, gantian Julian yang berdiri di depannya "Gila-gila. Adek gue masuk lima besar. Dukun lu manjur juga"
Yumna memukul lengan abangnya kesal. Bagaimana tidak? Disaat orang lain memujinya, si Panjul malah menuduhnya seperti itu.
Plak
"Awhh awh sakit maaaa" rengek Julian begitu punggungnya mendapat pukulan keras
Yumna yang melihatnya terkekeh. Kini, pandangannya beralih pada sang suami yang tengah berdiri dengan membawa sebuket bunga
"Om" panggil Yumna senang
Damar berjalan mendekati istrinya. Begitu mereka sudah berhadapan, Damar langsung memeluk tubuh istrinya erat. Yumna yang merasa kaget hanya bisa terkekeh, lalu membalas pelukan suaminya
"Saya tahu kamu bisa Na. Saya tahu..." gumaman lelaki itu membuat senyum Yumna melebar
Begitu pelukan terlepas, ia menerima buket bunga dari suaminya dengan senang hati
"Terima kasih Om" terimanya dengan senyuman lebar
"Nah... Mumpung semuanya disini, kita photo dulu yuk disana" insterupsi Julian sambil menunjuk ke arah kanan, dimana ada stand photobooth yang sudah disiapkan untuk perayaan kelulusan hari ini. Yumna mengangguk setuju. Mereka berlima pun berjalan bersama kesana
Pertama, Yumna berfoto bersama keluarganya, difoto oleh Damar. Selanjutnya giliran Damar foto bersama istrinya. Keduanya memasang senyum lebar ke depan kamera .Begitu selesai, mereka bersiap untuk pergi namun dihadang oleh Raka, Joko dan Henry yang datang bersama keluarganya
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK KAWIN ( SLOW UPDATE)
RomanceYumna Putri Larasati baru berusia 17 tahun saat diminta sang ibu untuk menikahi pria dewasa bernama Damar Restu Abhiyasa, seorang pria dewasa berusia 28 tahun. Perbedaan usia yang cukup jauh mampu membuat Yumna menolak mentah - mentah ide gila ters...