****
Keesokan paginya..Pasca tangisannya semalam, pagi ini ia dan teman - temannya diantar menggunakan mobil oleh Om Revan. Moment langka ketika bocah macam mereka disupiri langsung oleh seorang konduktor sekaligus komponis musik terkenal, Revan Aditama.
Melupakan tentang keresahan hatinya semalam, hari ini Yumna tampil seperti biasa. Ia sudah bisa tertawa dan bercanda kembali. Juga sudah bisa ribut dengan Manda tadi pagi. Yang berbeda darinya hanyalah kantung matanya yang lebih besar, efek menangis semalam.
Setelah mobil yang dibawa Om Revan meninggalkan sekolah, Yumna dan kawan - kawan langsung berjalan bersama menuju kelas mereka sambil bercanda. Menjalani hari yang berat dengan tawa.
****
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Henry dan Yumna merapikan buku - bukunya seiring keluarnya sang guru dari kelas.
Di luar kelas, Joko dan Raka sudah menunggu. Mereka akan pulang bersama, menunggu jemputan dari Henry tiba. Mereka pulang bersama karena motor Raka masih ada di rumah Henry setelah acara menginap mereka kemarin.
Setelah semuanya beres, Yumna dan Henry bangkit lebih dulu, menghampiri Joko dan Raka, kemudian jalan bersama. Sepanjang koridor sekolah, mereka saling bercanda, tertawa, saling dorong membuat teman - teman yang lain merengut kesal.
"Lo tau engga, semalem si Joko kentut di muka gue" Raka berucap kencang, membuat beberapa anak menoleh ke arahnya.
"Jangan kenceng - kenceng bego" Joko memukul belakang kepala Raka.
"Sakiit bang**t " Raka menendang pantat Joko kesal. "Udah kentutin muka gue semalem, bukannya minta maaf malah sekarang pala gue di tabok"
Melihat perkelahian temannya, Yumna dan Henry tertawa kencang.
"Kok bisa dimuka di Raka sih?" tanya Yumna.
"Itu Na, si Joko kan tidurnya engga bisa diam, jadi gerak - gerak terus. Jadi pantat nya si Joko ke muka Raka. Abis itu Joko engga sengaja kentut, bikin Raka langsung bangun sambil teriak" jelas Henry sambil tertawa.
"Terus terus?" tanya Yumna antusias.
"Aku kan kaget, engga engeh ada apaan. Sambil ngantuk aku liat Raka ke kamar mandi, muntah - muntah dia" Henry tertawa puas setelah menyelesaikan ceritanya. Yumna juga ikut tertawa, sampai memukul Henry sangking gelinya. Dibelakang, Joko dan Raka masih saling sikut.
"Yumna"
Langkah Yumna berhenti mendadak. Ia menatap seorang lelaki tinggi menjulang di hadapannya
"Om? Ngapain kesini?!"
Duk
Joko dan Raka yang tidak tahu kalau Yumna berhenti berjalan, menabrak tubuh gadis itu. Joko memejamkan mata takut terkena amarah Yumna. Namun, disana ia malah melihat sahabatnya menatap seorang pria dengan tatapan menyelidik.
"Yumna, saya datang untuk menjemput kamu. Kita harus bicara" ucap Damar serius.
Yumna berdecak. Ia menatap pria didepannya remeh dengan tangan bersedekap di dada "Kalau gue gak mau?"tantangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK KAWIN ( SLOW UPDATE)
Roman d'amourYumna Putri Larasati baru berusia 17 tahun saat diminta sang ibu untuk menikahi pria dewasa bernama Damar Restu Abhiyasa, seorang pria dewasa berusia 28 tahun. Perbedaan usia yang cukup jauh mampu membuat Yumna menolak mentah - mentah ide gila ters...