Pangeran Berkuda Putih

1.3K 72 4
                                    

***


Yumna merebahkan diri diatas papan kayu gazebo di belakang sekolah. Tangannya ia letakkan di belakang kepala sebagai bantal. Henry, Joko dan Raka lu mengikuti ketuanya. Mereka merebahkan diri, memandang langit-langit gazebo yang sedikit berdebu. Sesekali mata mereka terpejam, menikmati semilir angin yang menerpa.

Mereka sedang menikmati waktu istirahat kedua. Tadinya, mereka ingin nongkrong di kantin seperti biasa, namun urung karena suasana kantin yang penuh sesak dan juga beberapa pasang mata yang melihat kearahnya dengan pandangan tidak mengenakkan.

Yumna sih sebodo amat sebenarnya, tapi Henry yang tak ingin ia merasa tak nyaman akhirnya meminta untuk istirahat di gazebo yang ada di halaman belakang sekolah.

"Hhaaaaaahhhhhh adem banget" ucap Raka bahagia.

"Ho'oh, ngadem disini adalah ide terbaik." timpal Joko.

Yumna dan Henry mengangguk setuju.

Tak berselang lama, Joko bangun. Ia terduduk menghadap ke arah ketiga sahabatnya "Guys, kalian ngerasa bosen gak sih sama rutinitas kita yang gitu-gitu aja?"tanyanya.

Henry dan Raka menoleh ke arah Joko. Yumna? Dia masih asik memejamkan mata sambil menyesap permen lolipop.

"Bosen sih ada.. Tapi kan rutinitas kita beda sama yang lain. Kita bolos, kita dihukum guru, itu termasuk jalan anti mainstream sih" ucap Raka sambil bangun dari tidurnya.

Henry mengikuti Raka untuk mengubah posisi menjadi duduk "Kalau yang anti mainstream kayak gini aja bosen.. terus mah bagaimana lagi? Mau berubah jadi anak teladan? Rajin belajar, ikut les ini itu, nurut sama guru, dan sebagainya?"

Yumna membuka matanya. Ia langsung terduduk, menghadap ketiga sahabatnya
"Bukanya ini kita udah mulai berubah? Nanti sore kita bakal ikut les kayak anak-anak lainnya. Gue yakin nanti kita akan banyak belajar karena engga mau dapat nilai jelek untuk kelulusan. Iya kan?"

Raka dan Henry mengangguk setuju atas ucapan Yumna. Tapi, Joko malah memutar bola matanya "Elaaah, bukan perubahan begitu dodol. Maksud gue yang kegiatan kita berempat begini-begini aja itu diantara kita engga ada yang namanya pacaran, jadi budak cinta seseorang. Itu maksud gue"

"Ooooooooohhh" Ketiga sahabatnya ber oh ria.

Joko mencimus.

"Terkecuali Yumna sih, dia mah bukan pacaran lagi, malah langsung kawin"

Awh

Raka meringis saat merasakan cubitan nyelekit di lengannya  "Ampun bang jago" ucapnya sambil mengangkat tangan ke udara

Yumna membuang nafas. Ia pun kembali fokus pada Joko "Wah, sorry ya Jok, kalo soal cinta-cintaan gue engga punya Susilo"

"SOLUSI YUMNAAAAAAA"teriak ketiganya bersamaan. Yumna tertawa ngakak.

"Tumben kamu mikirin tentang cinta. Ada apaan emang Jok?"tanya Henry.

Joko menunduk "Tiba-tiba kepikiran aja. Gue ngeliat anak cowok di kelas itu kadang ada yang jemput pacarnya, ada yang video call pacarnya, ada yang mojok di kantin, semacemnya gitu lah. Dan gue kimir, kenapa gue ga bisa begitu ya"

Yumna melempar batang permen lolipop nya "MIKIR goblok, pake diplesetin segala lu"

Joko mengangkat batang lolipop itu lalu membuangnya ke sembarang arah "Ga boleh ngomong goblok, bego"

Henry menggaruk telinganya yang gatal. Inilah dia. Meskipun sudah lama berteman dengan ketiganya, telinganya masih tak bisa menerima kata-kata kasar dari mereka. Bawaannya enggak nyaman.

MENDADAK KAWIN ( SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang