Peyukan Hangat

1.6K 80 4
                                    

***

Yumna membuka pintu rumahnya perlahan, matanya bergerak kesana-kemari, memantau kondisi rumah. Sepi, sunyi, senyap. Gadis itu membuang nafas lega lalu buru-buru menutup pintu dan memasuki rumah dengan santai.

Ia langkahkan kakinya menuju dapur, untuk minum terlebih dahulu sebelum naik ke kamar untuk mandi.

"Non? Baru pulang?"

Yumna menoleh ke arah belakang dimana Bi Inah muncul, mungkin habis menunaikan sholat Maghrib.

"Eh, iya Bi" setelah menghabiskan minumnya ia meletakkan di wastafel lalu mengelap mulutnya dengan lengan kaos.

"Mama belum balik Bi?" tanyanya basa-basi.

"Belum Non, tadi bilangnya pulangnya mundur satu jam, karena pesawatnya delay"

"Owh, oke.. Aku kamar dulu ya" pamitnya.

"Baik Non, saya mau siapkan makan malam ya?"

"Oke."

Yumna langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Sesampainya di depan kamar, gadis itu langsung membuka pintu lalu masuk dan tak lupa menguncinya kembali.

"Hah, capek bat gue" ucapnya sambil meletakkan tas nya disisi pintu kamar. Ia juga membuka sepatunya lalu melemparnya asal.

Dan saat akan membuka kaosnya disana.....

"EKHM"

Yumna berjingkat kaget. Buru-buru ia memakai kaosnya kembali lalu menatap sekeliling kamarnya yang gelap.

"SIAPA LU?!!" tanyanya dengan membentak

Tak ada suara sahutan. Yumna makin was was. Ia langsung berjalan menuju saklar lampu untuk memperoleh cahaya.

Klik

"SETAN ALAS!!" lagi-lagi ia berjingkat kaget karena saat lampu dinyalakan, ternyata sudah ada sosok Damar yang berdiri di depannya.

Matanya menatap tajam Yumna, membuat gadis itu menelan ludahnya berat "Omm" cicitnya.

Yumna memindai sosok di depannya. Suaminya sudah tampil dengan memakai kaus rumahan berwarna putih juga celana santai selutut. Sekali lagi Yumna meneguk ludahnya. Jika sudah ganteng begini, itu tandanya dia sudah sampai rumah dari tadi kan?

"Darimana..." tanyanya menggeram, persis seperti singa yang siap melahap mangsanya kalau berani kabur.

"Gguee... Gggguee" mulutnya mendadak susah bicara.

"ANJIM, ngapa pake gagap segala sih" geramnya dalam hati.

"Kamu kemana Yumna? Saya sudah minta Pak Edi jemput dan beliau juga bilang ya. Dan saat saya sampai rumah kamu belum ada. Pak Edi bilang kalau kamu pulang bersama Henry. Lantas, kenapa baru pulang? Darimana saja kamu?" mata lelaki itu berkilat tajam. Ia benar-benar serius saat ini.

Yumna memantapkan diri. Ia mengangkat dagu, menantang suaminya "Gue mau kemana, mau ngapain, suka-suka gue lah bukan urusan situ. Gue mau ke mars kek, mau ke Pluto kek. Bebas, emangnya situ siapa gue pake segala ngatur-ngatur ha?"

 Bebas, emangnya situ siapa gue pake segala ngatur-ngatur ha?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MENDADAK KAWIN ( SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang