"Punya mulut jangan ngadi-ngadi deh"
-Yumna-**
Kepala ia senderkan ke bantalan sofa. Pandangannya menatap langit-langit rumah dengan bosan. Kakinya? Masih nangkring santuy diatas meja
Bosaaaan... Dia bosaaaannn
Jam sudah menunjukkan pukul dua siang. Artinya sudah enam jam dia menjadi penghuni sofa ruang keluarga. Kerjaannya hanya makan, tidur, nonton tv, main hape. Ke kamar mandi baru dua kali, itu pun dibantu Bi Inah.
Papanya bertemu klien. Mamanya pergi ke pengajian tetangga. Suaminya sibuk bekerja. Sahabatnya sibuk belajar. Dia?
Main hape terus sampe mata berasa juling. Duduk terus begini pantatnya makin rata. Tidur terus kepalanya jadi pusing. Mau jalan keluar? Bi Inah langsung histeris. Ia langsung diceramahi sepanjang jalan kenangan.
Gedebug gedebug...
Suara gaduh diluar membuat Yumna memanjangkan leher, berusaha melihat siapa gerangan yang memasuki rumahnya dengan heboh
Dan jawabannya...
Siapa lagi kalau bukan sahabat laknatnya
"BOSQUUUUUUUEEEEHH" Joko berlari memasuki rumah sambil merentangkan tangan
"SAYAAAANGGGHHHH" orang kedua yang masuk adalah Raka
"Assalamualaikum" Henry menjadi orang yang ketiga memasuki rumah Yumna. Di tangannya ia membawa sebungkus kresek hitam
Ditempatnya Yumna melongo.
Hah, demi apa mereka datang
"Lah, kalian?" Yumna menunjuk ke arah tiga sahabatnya. Yang ditunjuk memasang cengiran lebar
"Dari abis istirahat kedua guru-guru pada rapat, kita freeclass, kayaknya rapat bakal lama, akhirnya muridnya dipulangin lebih cepet. Keren kan?" Raka berkata dengan bangga sambil menaik turunkan alis
"Waaah, serunyaa" ucap Yumna iri "Kok di grup kelas gue ga ada info apa-apa?"
"Mungkin lu udah di kick alias di tendang dari grup kelas ama Felix kali"
Celetukan Joko membuat Yumna melotot. Yang dipelototi malah watados, alias memasang wajah tanpa dosa
Henry mengabaikan perdebatan sahabatnya. Ia malah mengulurkan sebungkus plastik ke arah Yumna, gadis itu pun menerima dengan senang hati dan langsung membukanya
"Nasi Padang? Waah kebetulan gue lagi laper. Makasih ya"
Henry mengangguk senang
"Engga gratis loh Na"
Pletak
Remot tv mendarat ke arah kepala Joko dengan mulus. Si korban mengaduh sambil menggosok cepat kepalanya
"Sakit Na" keluhnya sambil meringis
Yumna memeletkan lidah, meledek sahabatnya
"Kalian kalo berbuat baik jangan nanggung dong. Ambilin piring, sendok sama minum sekalian"
Joko yang bersiap duduk di karpet bawah protes "Astaga ukhti, kamu tuh berdosa banget"
"Berdosa? Aku berdosa?" balas Yumna dengan gaya ala-ala yang sempat viral di aplikasi joget-joget
"Tom and Jerry kalo udah ketemu bikin kesel sumpah. Jadi pengen nyantet" keluh Raka
Henry tertawa. Lelaki itu memilih pergi ke dapur, mengambilkan piring, sendok serta minum untuk Yumna. Setelahnya, ia sendiri yang menyiapkan minum untuk sahabatnya yang lain
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK KAWIN ( SLOW UPDATE)
RomanceYumna Putri Larasati baru berusia 17 tahun saat diminta sang ibu untuk menikahi pria dewasa bernama Damar Restu Abhiyasa, seorang pria dewasa berusia 28 tahun. Perbedaan usia yang cukup jauh mampu membuat Yumna menolak mentah - mentah ide gila ters...