Sebelum baca, senyum dulu dong!
Jangan cemberut terus!
Selamat membaca yah. 😊💡
Ternyata, mimpi itu bisa jadi kenyataan dalam waktu sekejab. Padahal kita tidak berharap mimpi itu jadi nyata!
📖
Bab 9️⃣ : Teman Sejati! AKU dan KAMU.
Seorang gadis kecil sedang bermain ayunan bersama teman-temannya yang lain. Dia tampak ceria sekali dan juga mudah akrab.
Oji Sugianda kecil merasa iri, dengan gadis itu. Dia tidak pandai bergaul dan tidak mudah akrab, dia sering sekali menyendiri ditemani hantu-hantu yang terus menakutinya. Namun, ... hantu itu tidak bisa menyentuh Oji. Oji juga tidak bisa menyentuh hantu itu.
Dia sangat bosan di panti asuhan ini. Dia selalu berdo'a dan berharap, suatu hari nanti ada yang mau mengadopsinya, agar dia tahu rasanya disayangi oleh orang tua. Bukannya tidak bersyukur atau apa, hanya saja ... Ibu panti tidak punya banyak waktu untuknya, dia sangat sibuk mengurus anak-anak lainnya.
Oji berjalan pelan, menghampiri gadis kecil itu yang sedang merapikan mainannya sendirian. Oji membantu gadis itu merapikan semua mainan yang berserakan di sekitar ayunan.
Si gadis mendongak, menatap anak laki-laki seusianya yang sedang membantu mengambilkan mainan. Si gadis tersenyum manis, ketika Oji melihatnya.Oji tersenyum canggung, jarang sekali dia mendapatkan senyuman dari orang asing.
"Makasih udah bantuin aku beresin mainannya, yah." Mereka sudah siap membereskan mainan si gadis, Oji hanya menunduk saja dan mengangguk sebagai jawaban, sangat canggung dan pemalu, apalagi dengan orang yang tidak dia kenali.
"He he he ... Kamu malu yah?" Si gadis agak membungkuk, agar dia dapat melihat wajah Oji, dia terkekeh ketika tahu jika wajah Oji memerah.
"Hm ... Nama kamu siapa?" Ini pertama kalinya Oji mengajak berkenalan, biasanya orang lain duluan yang mengajaknya berkenalan.
"Nama aku Nasima Otori, nama kamu siapa?" Si gadis yang bernama Nasima itu mengulurkan tangan, Oji menyambutnya kemudian mendongak.
"Oji Sugianda." Oji tersenyum manis kepada Nasima, membuat pipi gembulnya sangat menonjol.
"Oh ... Kita main, Yuk!" Nasima melepaskan jabatan tangan itu kemudian tersenyum.
Oji mengangguk sambil tersenyum ceria. Senang rasanya diajak bermain dengan orang yang baru dikenal.
***
"Kamu mau enggak jadi temen aku?" Oji bertanya sambil membuat gelang dari bunga-bunga menggunakan benang jarum. Mereka kini sedang bermain putri-putrian.
"Teman? Iyah!" Nasima tersenyum semringah sambil mengacungkan jari kelingking di depan Oji, "Teman sejati!" lanjutnya.
Oji menghentikan aktivitas, kemudian mendongak, menatap Nasima dan kelingkingnya. Oji mengangkat jari kelingking kemudian menautkannya pada Nasima dan tersenyum ceria.
"Teman sejati!"
"Mas? Mas!" Oji menggeliat. Dia merasakan guncangan di bahu kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
M A T A B A T I N ( PROSES REVISI)
RandomGenre : Hororr Di kelilingi banyak setan itu mengganggu. Tapi tidak menakutkan jika sudah biasa melihat mereka. Asalkan tidak bisa menyakiti Oji Sugianda. Itu bukan masalah besar. Namun diantara banyaknya setan yang tidak bisa menyakiti Oji Sugiand...