Bab 28 : Menemukan Valen!

14 4 2
                                    


Selamat membaca :v

🐷

Aku baru tahu,
ternyata mencari sesuatu yang tidak pernah ada itu ... sulit di dapat, yah
Apalagi mencari aku dihatimu, pasti enggak bakal ketemu.
: v

🐥

Bab 2️⃣8⃣ : Menemukan Valen!

Seseorang gadis berjilbab biru itu baru membuka mata. Dia mengerjab dua kali, untuk menyesuaikan cahaya yang menyambut penglihatannya. Dia mengernyit kemudian beringsut duduk, lalu mengedarkan pandangan.

"Najwa?" Fitri di sebelah kanannya sedang tersenyum kemudian bernafas lega.

Najwa menoleh ke samping kirinya, ada Oji yang tiduran di tanah sambil mengeluarkan dengkuran halus. Mereka berada di dalam sebuah gua yang minim cahaya.

"Kau gak papa kan?" tanya Fitri khawatir.

Najwa menoleh ke samping kanannya kemudian menelan saliva takut, "Di sekeliling kalian kok ada kayak cahaya warna merah sama biru sih? Kayak asep gitu, kalian manusia kan?" Najwa menyipitkan mata curiga.

Fitri mengembuskan nafas kasar, lagi - lagi Najwa meragukannya. "Itu artinya kau bisa liat aura kami. Kami ini manusia, kalo setan kami udah makan kau dari tadi!"

Najwa menghela nafas panjang, "Kira-in! Tapi, aura itu apaan?" tanya Najwa sambil menatap Fitri penasaran.

Fitri mengerjab, "Aura itu–"

"Kalian ngomongin apa sih?" ucapan Fitri dipotong oleh Oji yang baru saja bangun tidur. Kemudian menatap Fitri dan Najwa dengan muka bantal.

Najwa dan Fitri menoleh ke Oji, kemudian menatapnya dengan datar. "Bukan apa - apa!" ucap mereka bersamaan.

Oji menguap, kemudian merengangkan otot - ototnya. Tidur dengan alas tanah dan bantal batu membuat semua badannya pegal - pegal.

"Kita— " Oji menatap keluar gua kemudian kembali menatap Najwa dan Fitri, " –lanjut nyari Valen lagi?"

Najwa dan Fitri mengangguk.

Kruyuuk~~

Oji dan Fitri menoleh ke Najwa. Najwa tersenyum lebar menampakkan deretan gigi yang rapi, sambil memegang perut yang tadi berbunyi.

"Kita cari makan dulu!" putus Fitri sambil beranjak berdiri, diikuti oleh Oji dan Najwa. Mereka berjalan menuju keluar gua dengan langkah pelan.

Baru tiga langkah mereka berhenti, karena diluar gua itu berdiri seseorang perempuan dengan banyak luka ditubuhnya. Dia memiliki rambut sebahu dengan perban dimata kirinya yang sudah berwarna merah. Darah! Mata kanannya mengeluarkan air mata, isakan kecil muncul dibibir yang pucat, pipinya banyak goresan-goresan yang mengeluarkan darah.

"To ... long ...,  " lirihnya lalu jatuh terduduk.

Oji melangkah ingin menghampiri Valen. Namun, lengannya dicekal oleh seseorang, dia menoleh kebelakang.

"Dia bukan Valen, Ji!" ucap Fitri meyakinkan Oji.

Oji menoleh ke sosok yang mirip dengan Valen itu, kemudian dia menoleh ke Fitri. Fitri menggeleng sambil mengeratkan cekalannya.

M A T A    B A T I N ( PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang