Bab 14 : Masa Depan Rosdy yang suram!

21 7 2
                                    


Hallo readers!!
How are you?
Semoga baik-baik saja yah!
Selamat membaca..

😇

Dia yang kamu anggap belahan jiwa kamu,
tapi dianya enggak pernah nganggep kamu?
Atau dia enggak kenal kamu, dan kamunya ngaku-ngaku aja?
Makannya jangan kebanyakan halu. Jadi lupa'kan sama kenyataan!

😈

Bab 1️⃣4⃣ : Masa Depan Rosdy yang suram! 

"Jadi ... siapa yang mau jelasin sekarang?" Valen menatap mereka dengan satu mata, bersedekap, dia menyender di kepala ranjang.

"Dia!"

"Dia!" Oji menatap Najwa tajam. Mereka saling menunjuk.

"Kakak, itu harus jelasin ke aku! Dia siapa, Kakak?" Najwa berdiri. Menatap Oji dengan sorot meminta penjelasan.

"Harusnya gue yang nanya, kenapa lo ke rumah sakit? Kenapa lo ada di ruangan inap Valen?" Oji berjalan mendekati Najwa. Ketika jarak mereka hanya 1 meter, dia berhenti dan melipat lengan di depan dada.

"Kakak, jelasin duluan! Baru aku jelasin!"

"Enggak! Lo duluan aja! Gue belakangan!"

"Enak aja! Kakak, jelasin duluan!"

"Heh elo?! "

"Kakak?!"

"Stop!" Valen mengangkat satu tangan, menengahi pertengkaran dua sejoli di depannya ini. Oji dan Najwa menatap Valen. "Biar gue aja yang jelasin!" lanjutnya kemudian menurunkan tangan.

Oji duduk di ranjang, di sebelah Valen. Dia berlagak sok deket sok akrab, padahal baru kenal dua hari.

Najwa duduk lagi di kursi dekat ranjang itu. Dia menopang pipi, menjadikan sikunya untuk dijadikan tumpuan, di atas ranjang, kemudian menatap Oji dan Valen lelah! Aku belom tidur siang hari ini.

Valen menoleh ke kirinya, Oji tersenyum, Valen tertegun dan membalas senyuman Oji yang berjarak hanya satu jengkal saja. Saling menatap, mereka mengunci tatapan.

"Ehem ... Ehem! Kok banyak nyamuk, ya?" Najwa berdehem sedikit keras, mencoba menyadarkan dua insan itu bahwa masih ada orang lain di sini. Memang yah, kalo udah punya jodoh yah gitu! Dunia serasa milik berdua, yang laen mah ngontrak! Apalah daya aku yang jomblo ini! Nasib oh nasib! BANG ROSDY!!! KAPAN LAMAR DEK NAJWA?!

Valen dan Oji memutuskan kontak mata dan menjadi salah tingkah. Oji menatap Najwa tajam. Ngerusak suasana aja lo! Gue tendang juga lo lama-lama!

"Eh? Hmm ... Iya jadi ..." Valen salah tingkah, jantungnya serasa mau loncat dari tempatnya. Kok deg degan yah? Apa gue punya penyakit jantung?

"Jelasin cepetan!" Oji tidak sabar. Dia duduk bersila dan menghadap ke Valen. Valen berdeser sedikit, tubuh mereka terlalu dekat bahkan hembusan nafas Oji saja bisa ia rasakan.

"Iya-iya sabar! Jadi ..." Valen menjelaskan semua dengan singkat dan jelas, bahwa Oji bukan suaminya melainkan orang yang menyelamatkannya, Oji berpura-pura jadi suaminya karena tidak tahu siapa keluarganya, saat ia pingsan tadi, ada Najwa dan mereka berkenalan. Tidak ada lagi yang diberitahu selain itu.

M A T A    B A T I N ( PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang