Bab 23 : Seseorang bermasker adalah dalangnya!

13 6 2
                                    


Hallo readers!
How are you? Semoga fine-fine aja yah!
Selamat membaca!

💣

Jangan memandang remeh orang yang lemah.
Suatu hari dia bisa melenyapkanmu kapan saja! Pesanku hanya satu!
WASPADA!

👁‍🗨

Bab 2️⃣3⃣ : Seseorang bermasker adalah dalangnya!

Seorang gadis kecil dengan rambut merah menyala itu berdiri di ambang pintu kamar seseorang. Dia menatap seseorang itu yang sedang tidur terlelap.

Gadis kecil itu terbang ke arah orang itu. Ketika sampai di tengah ranjang, dia menapakkan kakinya di ranjang itu. Membuat seprai yang ia pijak mengerut sedikit. Gadis kecil itu kemudian mendekatkan wajahnya di wajah orang itu. Dia tersenyum miring.

"Bangun! Udah pagi! Masa anak gadis kebo sih! " bisik gadis berambut merah itu.

Orang yang berada di depannya itu menggeliat karena tidurnya terasa tidak nyaman. Dia mengubah posisinya. Nasima berdecak kesal, dia kemudian duduk di atas perut orang itu.

Orang itu merasakan sesuatu beban menimpa perutnya, semakin lama semakin berat. Dia tersadar dari tidurnya. Kemudian mengerjab berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

"Ayok bangun dong kak! Ayok main! " orang itu tersentak kaget ketika suara cempreng itu ada di dekatnya. Dia mengedarkan pandangannya kesegala arah.

Tidak ada siapa-siapa! Lalu, siapa yang bersuara? Setan? Ah, tidak mungkin dia bisa mendengar suara yang tak kasat mata itu. Dia berusaha beringsut duduk dengan susah payah, karena beban yang berada di atas perutnya.

Nasima masih menindih perut orang itu, sengaja dia tidak menampakkan dirinya untuk menakuti orang ini saja. Yah, dia hanya berniat menakut-nakutinya saja tidak lebih.

"Kok berat banget sih? " gumam cewek itu sambil terus saja beringsut duduk. Dia merasakan ada batu besar yang menimpa perutnya ini.

Nasima berdiri, dia melayang di atas cewek itu kemudian berbisik. "Kakak enggak takut? "

Bisikan itu membuat bulu kuduk cewek itu berdiri. Dia berhasil duduk, dan merasa heran dengan beban berat itu yang menghilang.

"Siapa yah? Gak usah ngerjain gue deh lo! " teriak cewek itu ketika tidak menemukan siapapun di kamarnya kecuali dirinya.

Nasima menarik rambut cewek itu kebelakang menyababkan pekikan kesakitan lolos dari bibirnya. "Siapa sih lo?! Jangan ganggu gue! " cewek itu menarik rambutnya agar terlepas dari cengkraman makhluk tak kasat mata yang baru ia sadari.

"Hahahahah..., " Nasima tertawa menggelegar, dengan mengerikan.

Si cewek menelan salivanya takut. Dia menyeka keringat dingin di pelipisnya. Nasima menghentikan tawanya kemudian mendekatkan mulutnya ke telinga cewek itu.

"Hah? Jangan ganggu? Mimpi aja deh! Dulu kamu sering gangguin aku! " ujar Nasima dan semakin kuat menarik rambut cewek itu.

"Argh ... Sakit! Kapan gue pernah ganggu lo? Gue aja enggak kenal sama lo! " teriak cewek itu dengan mengeram kesakitan. Kepala belakangnya terasa panas dan perih, sepertinya rambutnya akan lepas.

M A T A    B A T I N ( PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang