13 | Huang Renjun

6.6K 543 19
                                    

"Aku selalu menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku selalu menunggu. Dari matahari terbit hingga terbenam. Tak pernah satu detik pun, aku sia-sia kan untuk menantimu kembali."

🦊 🦊 🦊

Renjun POV

"Eomma, dia kembali."

Sudah lebih dari 400 tahun aku menunggumu. Menantikan saat hari ini tiba. Sejak kematianmu karena melindungiku membuatku amat sangat tersiksa lahir dan batin.

Aku hidup sendiri tanpa ada dirimu di sisiku. Tapi sekarang semua penantianku terbalaskan karena moon goddes mengabulkan peemintaanku.

Kurasakan senyuman hangat seluruh anggota keluarga Huang yang menyaksikan kelahiranmu kembali.

"Selamat anakku, takdirmu telah lahir kembali."

Aku tersenyum penuh haru mendengar perkataan Appa. Ia tahu bagaimana rasanya aku menantikan hari ini bahkan seluruh keluarga Huang pun tahu.

Menjadi alpha tanpa luna di sisinya sangat tersiksa. Aku harus menahan seluruh batinku karena kehilanganmu.

"Tapi anakku, dia manusia."

Aku menatap Eomma yang berkata, aku tahu tercetak jelas rasa gelisah di wajah cantiknya yang tak menua.

"Eomma, aku percaya takdir. Tak perduli ia seorang manusia atau sebangsa kita. Aku takkan melepaskannya lagi."

Aku mengedarkan pandangan menatap penuh tegas kepada seluruh keluarga Huang. "Jika kalian melarangku, aku takkan segan untuk menghabisi kalian."

Appa menepuk pundakku lalu menggeleng. "Jangan bertindak gegabah, Renjun. Kamu seorang alpha, jangan bertindak semaumu sendiri."

Eomma menatapku dengan senyuman teduh. "Kami tak melarangmu, nak. Kami hanya memikirkanmu jika takdirmu sekarang adalah seorang manusia."

"Kamu mengerti maksud eomma kan, Renjun?"

Aku menggangguk. Aku mengerti jika seorang manusia sangat jauh berbeda dari kaum kami. Mereka tak akan hidup kekal tapi aku tak bisa melepaskanmu untuk kedua kalinya.

"Aku mengerti, eomma. Hanya saja-"

Appa dan Eomma mengelus rambutku. "Biarlah moon goddes yang menjawab takdirmu ke depannya, nak."

Aku mengangguk. Ku mohon jangan pisahkan aku kembali dengan takdirku. Sudah cukup 400 tahun aku menunggumu, setelah itu jangan lagi.

Aku merapalkan doa memohon permintaanku. Ku mohon tolong kabulkan doaku kali ini.

🦊 🦊 🦊

Normal POV

Sepasang mata terus memperhatikan seorang gadis yang terlelap damai. Senyuman terbit di wajahnya begitu mengingat usia gadis itu.

[✓] I m a g i n e NCT | OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang