"Layaknya ilusi dan fiksi. Kamu memperdayaku. Kehadiranmu seperti sebuah oksigen. Hingga aku tak bisa hidup tanpamu."
🍑 🍑 🍑
"Wah, dia tampan sekali."
"Seperti sebuah pangeran yang jatuh dari langit."
"Aku ingin memilikinya."
Jaehyun mendengus mendengar pujian-pujian itu setiap harinya saat ia melangkah ke kampus.
Julukan pangeran hingga predikat pujian lainnya selalu ia dapatkan. Hal itu membuatnya bosan dan jenuh.
Jaehyun ingin sesuatu yang baru yang bisa membuatnya tertarik atau bisa membuatnya merasa tertantang. Maka dari itu ia selalu ikut teman-temannya untuk mendapatkan hal baru. Seperti satu ini, ia melangkah ke basecamp tempat ia dan temannya berkumpul.
"Jae, kamu datang juga hari ini." Ujar Yuta berjabat tangan dengan Jaehyun.
Jaehyun berdeham mendudukan diri di samping Yuta. "Siapa lawan kita malam ini?" Tanya Jaehyun dengan suara husky.
"Lee Jeno. Dia menantang kita kemarin." Ujar Johnny menyahuti perkataan Jaehyun.
Jaehyun mengangguk. Ia merasakan tepukan di pundaknya membuat ia mendongak. "Wae hyung?"
Taeyong pelakunya berdeham menatap lurus manik coklat Jaehyun. "Kamu yang akan melawannya malam ini, Jaehyun." Ujar Taeyong.
"Kenapa harus aku? Bukannya Jeno lebih pantas menjadi lawan Haechan."
Jaehyun mengedarkan pandangan melihat satu gengs-nya menghela nafas mendengar perkataanya. "Ada apa? Apa aku melewatkan sesuatu?" Ujar Jaehyun merasakan ada yang ganjil.
Jungwoo yang baru datang mendudukan diri di hadapan Jaehyun. "Haechan berkhianat, dia lebih memilih bergabung bersama dreamies daripada ilichil." Ujar Jungwoo santai.
"Makanya kami mengandalkanmu malam ini, Jae." Ujar Doyoung ikut bersuara.
Jaehyun menghela nafas. Ia tak tahu perihal Haechan yang berkhianat, bagaimana ia bisa melewatkan hal penting dalam kelompoknya.
"Bagaimana bisa?" Gumam Jaehyun mendengus kasar.
Taeil yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas. "Semuanya karena kami menyuruh Haechan memilih antara kami atau dreamies. Dan vòila kamu tahu sendiri hasilnya, Jae." Ucap Taeil.
Jaehyun menyatukan jemarinya di depan dagu. Ia tak tahu akan hal ini jadi lebih baik ia menyetujui pilihan kelompoknya.
"Baiklah. Aku yang akan melawan Jeno malam ini."
Taeyong dan Yuta menepuk pundak Jaehyun bersamaan. "Kami mengandalkanmu, Jaehyun."
"Lalu apa taruhannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I m a g i n e NCT | OT23
Fanfiction[Oneshot/Twoshoot] • [Fanfiction] Tempatnya para sijeuni berhalu™️ Langsung aja baca ⏏️ I m a g i n e N C T | OT23 ☑ © Chitaputs01 Start : 17/05/2020 Note : Cerita ini hanya di buat untuk kesenangan semata, tidak terjadi di kehidupan nyata 𖡶 [Har...