47 | Husband Series 21

6.2K 491 56
                                    

"Teruslah mencintaiku sampai kamu mati,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Teruslah mencintaiku sampai kamu mati,"

🌻 🌻 🌻

"Eomma-appa!" Aku menyentak saat mereka mengatakan hal yang tak masuk akal di nalarku, pandangan tak percaya kulontarkan pada mereka.

"Turunkan nada bicaramu, Han Y/N!"

Aku menghiraukan desisan appa, kualihkan pandangan menatap eomma penuh harap.

"Nak, mengertilah. Di umurmu yang sudah dewasa, kamu memang sudah seharusnya menikah sayang." Perkataan eomma membuat rahangku jatuh.

"Eo-eomma, aku bahkan baru memasuki umur 22 tahun. Bagaimana kalian bisa mengatakan aku harus menikah se-dini ini!?" Ujarku tak percaya.

Eomma menghela nafas berusaha menenangkanku. "Itu tak masalah, nak. Appa-mu dulu melamar eomma setelah eomma lulus sekolah menengah, jadi di umurmu yang sudah dewasa ini sudah sepatutnya kamu menikah, Han Y/N."

Aku mengelak menjauhkan diri dari eomma. Ternyata mereka sama saja, tak ada yang mengerti diriku. Aku masih ingin menikmati masa muda, bukan malah memikirkan hal rumah tangga dan lainnya.

"Aku tak mau."

Appa menatapku tajam. "Kamu harus mau, Y/N! Kamu anak appa satu-satunya, appa harus menikahkanmu agar perusahan appa ada yang memegangnya."

Brak

Aku menggebrak meja, tak peduli tatapan kaget mereka. Aku hendak melampiaskan emosiku. "Jika appa ingin orang yang bisa mengendalikan perusahaan, appa cukup memberikan semuanya padaku. Aku bisa menghandle semuanya tanpa bantuan siapapun lagi!" Desisku seraya menaikkan nada.

"Nak---"

"Appa hanya ingin kamu mencari suami yang bisa membantumu, appa tahu berat rasanya jika kamu mengambil alih semuanya, Y/N. Apalagi kamu seorang wanita."

"Tapi tidak dengan menjodohkan!" Seruku menatap mereka. "Aku bisa mencari sendiri pasanganku, aku tak mau dengan orang pilihan kalian."

"Kamu belum melihatnya, sayang. Eomma tahu latar belakang orang yang akan dijodohkan denganmu, eomma yakin jika kamu melihatnya eomma tahu kamu akan setuju."

Emosiku meluap, dengan kesal aku mengambil kunci mobil lalu beranjak dari sana. Sebelum melangkah pergi aku menoleh menatap mereka.

"Aku tak peduli latar belakang, eomma. Aku hanya ingin orang sederhana yang bisa menerimaku apa adanya."

Setelah mengatakan hal itu, aku pergi menggebrak pintu utama membuat para maid dan penjaga mengambil langkah jauh dariku.

Aku langsung masuk ke mobil lalu mengendarainya dengan kecepatan sedang. Tanganku meremat gagang stir melampiaskan semua emosiku.

[✓] I m a g i n e NCT | OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang