[✓] I m a g i n e NCT | OT23

40 | Husband Series 16 pt2

"Aku tahu, semua ini karena kebodohanku."

🌼 🌼 🌼

Berulang kali Jeno mencoba menyakinkan Jaemin, namun namja bermarga Na itu tetap keukeh pada pendiriannya.

Sekali tidak. Tetap tidak!

Entah sudah berapa kali mereka bertengkar di belakang kamera. Saat showcase comeback mereka pun, masih terjadi cekcok antara kedua namja bermarga Lee dan Na ini, membuat para member berhati-hati memisahkan mereka.

"Bisakah kalian diam!?" Haechan sudah muak. Dia tak tahu apa yang terjadi namun setelah perilisan comeback album reload mereka, Jeno dan Jaemin tak henti saling bertengkar.

"Jeno yang memulai, chan-ah. Aku sudah berapa kali mengatakan tidak padanya, tapi dia sangat keras kepala." Jaemin terlihat mengadu, namja berwajah kelinci itu melipat kedua tangannya di atas dada sembari mendengus kasar.

Jeno memasang wajah memelas. Kali ini dia bersandar pada Renjun. "Apa aku salah, kalau aku memintanya kembali padaku?"

Renjun tak tahu harus menanggapi apa, dia hanya membiarkan Jeno berkeluh kesah padanya, tanpa bisa memberikan saran. Karena dia sangat tahu, masalah Jeno dan Jaemin amat berat dan dia tak boleh ikut campur ke dalamnya.

"Hyung," Jisung yang baru saja keluar, kembali dengan wajah cemasnya.

"Ada apa?" Jaemin berdiri menghampiri maknae grupnya ini.

Jisung melirik Jeno lalu menghela nafas. "Jeno hyung, ada yang mencarimu di luar."

Jeno mengangguk. Dengan langkah gontai, dia keluar sendirian tanpa ada member yang menemaninya. Sebenarnya dia malas, namun dia tak boleh mengabaikan orang karena masalahnya.

"Jeno."

Tubuh Jeno berjengit melihat gadis di hadapannya. Seketika emosi menguar dari tubuh Jeno, ingin sekali dirinya menghantamkan tinju pada gadis di hadapannya ini jika tak mengingat citra nya sekarang.

"Mau apa kamu kesini?" Nada dingin terdengar jelas begitu maniknya menatap pergerakan gadis bermarga Park ini.

Xiyeon. Park Xiyeon atau gadis bernama asli Park Jung-hyun. Dialah yang menghasut Jeno untuk menghukum permaisurinya, dialah penyebab kekacauan di hidup Jeno.

"Kubilang, mau apa kamu kemari!!"

Xiyeon terkejut, tangannya yang memegang karangan bunga bergetar mendengar bentakan Jeno.

"A-aku hanya ingin mengucapkan selamat atas comeback-mu." Dengan tangan yang bergetar, Xiyeon menjulurkan bunga di tangannya.

Jeno tersenyum miring. Dia mengambil bunga itu, lalu menghempaskan karangan bunga mawar merah itu ke tanah. Kaki Jeno bergerak menginjak bunga itu hingga tak berbentuk.