48 | Husband Series 22

5.9K 472 56
                                    

"Bersabarlah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bersabarlah. Itu kunci dari hubungan kita."

🐬 🐬 🐬

"Zhong Chenle!"

Aku berseru sembari menghentakkan kaki. Kutatap namja yang dengan cengiran lebarnya itu menatapku tanpa ada rasa bersalah sama sekali.

"Kamu yang memecahkan gucci kesayanganku kan? Mengaku!"

Chenle tetap tersenyum tanpa rasa bersalah. "Mianhae, sayang. Aku tak sengaja memecahkannya. Kemarin anak dream kemari, dan aku tanpa sadar menyenggol kesayanganmu saat main kejar-kejaran bersama Jisung-ie."

Aku menggeram sembari mencoba menetralkan emosiku. Kukepalkan tangan menatapnya penuh amarah. "Kamu tak tahu harganya, Zhong Chenle. Aku mendapatkannya di pelelangan seminggu yang lalu dengan harga 86 juta won, dan sekarang lihat uang sebanyak itu sudah pecah karena ulahmu." Ujarku berang.

Chenle tetap terlihat santai, dia mengibaskan tangan sembari menarik dompet dari sakunya dan mengeluarkan black cardnya. "Nih, kamu bisa membelinya lagi. Kalau perlu beli yang banyak kesayanganmu itu."

Aku menjatuhkan rahang sembari mengambil black card miliknya. "Kamu ingin sombong denganku, tuan Zhong!?" Geramku.

"Anieyo, aku hanya bertanggung jawab menggantikan barang yang sudah kurusak, sayang."

"Dengan memberiku black card!?" Aku mendengus kasar. "Baiklah, aku akan menghabiskan uangmu kalau begitu."

Chenle mengangguk. "Habiskan saja, aku juga bingung cara menghabiskan semua uangku."

Lagi aku menjatuhkan rahang melihat sikap Chenle yang terlihat santai dengan segala hal berbau uang.

"BAIKLAH KALAU ITU MAUMU!"

Oh, inilah kisah kami. Kisah aku dengan suamiku, Zhong Chenle yang kebanyakan harta hingga bingung harus bagaimana.

🐬 🐬 🐬

"Kamu ingin kemana?"

Aku melihat Chenle turun dengan pakaian rapih membuatku yang sedang menata sarapan mengernyit dahi menatapnya.

Chenle menghampiriku dan duduk di sampingku. "Oh, hari ini aku akan ke China. Kamu tahu sayang, baru saja mama-baba mengirimku pesan bahwa aku mendapatkan keponakan baru."

Raut bahagia Chenle membuatku ikut tersenyum. "Benarkah?" Aku bertanya sembari tanganku mengambilkan sehelai roti dengan selai coklat untuk Chenle.

Chenle mengangguk, namun sudut bibirnya kembali menurun membuatku bertanya.

"Wae?"

Chenle menatapku. "Sayang sekali, kamu tak bisa ikut denganku. Akan sangat menyenangkan jika kamu juga ikut mengunjungi mereka. Mama-baba terus menanyakanmu, sayang."

[✓] I m a g i n e NCT | OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang