27 | Husband Series 05

7.7K 404 6
                                    

"Tak peduli bagaimana rasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tak peduli bagaimana rasanya. Aku akan berterimakasih pada yang membuatnya. Karena orang itu membuat cake dengan sepenuh hati untukku."

🍂 🍂 🍂

Aku tersenyum menatap punggung lebar itu. Dengan menyenderkan diri di balik dinding manikku terus menatapnya yang sedang berkutat di dapur tanpa menyadari kehadiran orang lain.

"Butuh bantuan?"

Mendengar suara ia pun membalik badan seraya tersenyum lebar menghampiriku.

"Kapan kamu pulang?" Tanpa menjawab pertanyaanku ia membalik bertanya.

Aku terkikik geli menatapnya yang penuh dengan coretan di wajah tampan itu membuatku mengusap pipinya yang penuh tepung.

"Ouh.. Kamu sedang membuat apa, gege? Butuh bantuanku?" Tanyaku sekali lagi sembari membantu membersihkan tepung di pipinya.

"Ah harusnya kamu bilang padaku jika sudah pulang. Kejutanku jadi sia-sia kan, Y/N."

Aku melihatnya cemberut sembari memegang tanganku menarikku ke dapur kami menampilkan kekacauan yang ia buat.

"Jangan marah. Aku mencoba membuat cake kesukaanmu sayang. Tapi malah jadinya seperti ini. Mianhae.." Ia memegang kedua telinganya menatapku memelas.

Hal itu membuatku tersenyum teduh menatapnya menggeleng. Segera aku melipat kemejaku hingga siku lalu membereskan semua kekacauan itu.

"Kun gege, kamu tak perlu membuat kejutan untukku. Aku tak ulang tahun hari ini." Ujarku sembari tanganku mengelap bekas tepung yang bertebaran.

"Aku kan ingin membuatkanmu sesuatu yang special dari tanganku sendiri, Y/N." Ujar Kun. "Tapi malah jadinya seperti ini.." Lanjutnya dengan bibir melengkung ke bawah.

"Lain kali beritahu aku kalau ingin membuat sesuatu, ne?" Aku menatapnya yang mengangguk kecil.

Dan pada akhirnya aku yang membereskan semuanya dan melanjutkan sisa pekerjaannya. Sedangkan Kun terus mengekori setiap langkahku membuatku mendelik menatapnya tajam.

"Duduk diam di sana. Atau aku akan marah padamu, gege."

Kun mendengus cemberut lalu patuh menuruti semua perkataanku. Ia duduk diam di bangku meja makan sembari manik matanya menatap setiap gerak gerik langkahku.

"Ternyata membuat cake itu tak mudah, sayang." Gumam Kun membuatku menoleh padanya.

Aku menggeleng. "Memangnya kamu kira mudah? Kamu hanya menghancurkan dapurku, gege." Gerutuku menlanjutkan adonan kuenya.

"Lalu ini semua sudah kamu masukkan? Bahan-bahannya?" Tanyaku menatapnya.

Kun menghampiriku dengan kening berkerut. "Sepertinya begitu. Aku lupa sudah memasukkan apa saja," Ujar Kun menyengir lebar.

[✓] I m a g i n e NCT | OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang