41 | Husband Series 17 pt1

6.4K 385 89
                                    

"Kamu adalah alasan dari kematianku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu adalah alasan dari kematianku."

🌞 🌞 🌞

Trang

Suara pedang saling bergesekkan memenuhi pertempuran kali ini. Banyak prajurit yang tewas namun tak sedikit juga masih ada yang memberontak enggan mengakhiri hari ini.

"Jenderal Lee, bagaimana ini?"

Lee Donghyuck menjabat sebagai jenderal dalam peperangan ini langsung mengangkat pedang kebanggaannya.

"AKHIRI SEMUANYA!! BUNUH SEMUA PEMBERONTAK ITU!!"

Suara teriakan menggelegar disambut hangat oleh pasukannya. Semua menyambar bagaikan kilat, pedang saling menghunus tak pandang bulu. Semua musuh berhasil ditaklukkan hingga tak ada satu pun orang yang bernafas di tanah Goryeo.

Donghyuck mengambil nafas sesaat setelah mengakhiri perang. Darah di pedang berkilat perak itu masih menetes. Semua prajurit yang dia bawa bersorak riang akan kemenangan mereka.

Hingga petang mereka berhasil pulang dengan membawa kemenangan untuk sang Raja.

"Hidup Jenderal Lee!!"

"Hidup Jenderal Lee!!"

"Hidup Jenderal Lee!!"

Kabar kemenangan mereka bagaikan angin yang berhembus hingga sampai ke telinga para rakyat. Semua bahagia para musuh sudah dimusnahkan dan mereka sangat berterimakasih pada sang Jendral.

Hingga sampai di gerbang kerajaan, pasukan mereka dihentikan membuat para rakyat saling menatap bertanya.

"Hei, apa kalian ingin mati? Buka pintu dan sambut kedatangan Jenderal Lee dengan penuh hormat." Kasim Na, berteriak tak suka saat rombongan mereka dihentikan.

Prajurit penjaga gerbang bergeming. Mereka tetap diam sampai sebuah suara dari dalam istana bagaikan pengumuman mengejutkan semua orang termasuk para rakyat.

"Jenderal Lee telah melakukan pengkhianatan. Dia membantu para sekutu dengan dalih menghabisi semua musuh. Ini adalah perintah Raja, akui semua kesalahanmu Jenderal Lee, dan semua orang yang kamu sayangi akan terselamatkan."

Donghyuck bergeming. Tubuh lelah itu berdiam kaku. Senyuman miring terus dia torehkan begitu telinganya mendengar pengumuman tak masuk akal itu.

"A-apa?"

Kasim Na menggertakkan gigi. "Apa ini balasan dari sang Raja? Kami semua berjuang mengorbankan nyawa untuk kerajaan dan kalian menuduh kami dengan tuduhan tak berdasar!?"

Donghyuck menghentikan pergerakan kasim Na. Dia menatap tajam prajurit penjaga gerbang. "Buka."

"Sekali lagi kamu melangkahkan kakimu, maka semua orang yang kamu sayangi akan mati, Jenderal Lee. Ini perintah Raja!"

[✓] I m a g i n e NCT | OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang