46 | Husband Series 20 pt2

3.4K 381 29
                                        

"Aku mencintaimu, ketika aku membencimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mencintaimu, ketika aku membencimu.."

🐨 🐨 🐨

Shotaro terdiam, setelah semua perkataanku kemarin dia lebih banyak diam. Aku pun tak menghiraukannya, setiap pagi aku masih menyiapkan sarapan untuknya, makan siang dan malam pun aku rutin memasak, tapi aku tak mau menegurnya.

Akan kubuat dia berpikir bahwa dirinya itu sangat egois dengan mengatakan itu.

Shotaro juga menjadi jarang di rumah. Setelah sarapan, dia akan ke luar lalu kembali di tengah jam makan siang maupun jam makan malam.

Aku tak tahu dia pergi kemana, tapi aku pun tak peduli. Jaehyun juga rutin setiap hari mendatangiku, namja itu semakin manis saja dengan membawakan bunga beserta cokelat untukku. Aku tak tahan dengannya, ingin sekali aku menjadikannya suamiku menggantikan posisi Shotaro, jika aku tidak waras.

Ya, jika aku gila. Aku sudah kabur dengan Jaehyun. Tapi aku masih waras, aku tak mau mempermalukan keluarga hanya untuk kebahagianku sementara. Toh, buktinya aku masih bahagia, bisa tersenyum sekarang. Walau hanya karena tontonan lucu, atau perlakuan Jaehyun yang membuat diriku tersenyum malu.

Aku sadar bahwa Shotaro menghindariku, aku sangat sadar. Namun siapa yang peduli padanya? Jika dia tak peduli, maka aku bisa bersikap lebih daripada itu darinya.

Malam ini, tak biasanya aku harus menunggu Shotaro. Biasanya namja itu akan pukul tujuh malam menjelang waktu makan, namun ini sudah menjelang pukul sebelas malam dia tak menunjukkan batang hidungnya.

"Apa dia mati di jalan?" Pikirku langsung menggeleng kepala. "Aku tak mau secepat ini menjadi janda, jika dia mati."

Aku berjalan kesana kemari sembari menatap pintu utama rumah dengan tatapan tajam. Tiga puluh menit kemudian, tak ada tanda bahwa Shotaro akan pulang.

Aku menghela nafas kesal, menggerutu mengentakkan kaki. Kulangkahkan kaki menuju kamar sebelum sebuah bunyi bel rumah menghentikan langkahku.

Aku segera berlari membuka pintu dengan kasar lalu pandanganku meremeh melihatnya datang bersama seorang wanita berpakaian minim tengah menompang tubuhnya yang mabuk.

"Minggir, nyonya." Sarkasnya membuatku mendelik.

Dahiku berkedut tak senang. Kudorong wanita itu sebelum mengambil alih tubuh Shotaro darinya.

"Pergi." Ujarku datar sebelum menutup pintu dengan kasar.

Shotaro tersenyum lebar saat aku memapahnya. Dia memainkan rambutku membuatku kesal dengan tingkahnya. Setelah sampai di kamar, aku langsung mengempaskan tubuh besar itu ke kasur dengan perasaan marah.

"Beraninya kamu pergi dengan pelacur murahan, Shotaro." Geramku mencopot sepatunya.

Shotaro melukis angin dengan tangan sembari tersenyum sebelum senyum itu turun berganti dengan tatapan sedih. Dia menatapku yang sedang membuka jaketnya lalu menarik tubuhku keatasnya.

[✓] I m a g i n e NCT | OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang