23 | Husband Series 02

8.8K 455 4
                                    

"Thank you for everything

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Thank you for everything..."

🍈 🍈 🍈

"Y/N-ah hajima.."

Aku menatap datar namja yang berada tak jauh dariku. Pandangan malas aku lemparkan sembari membanting diri di atas sofa.

"Y/N-ah sudah kubilang jangan bertindak kasar, sayang. Kamu itu harus pelan-pelan. Aku gak mau kamu celaka, apalagi sekarang—"

"Stop it, Johnny!" Aku memandang tajam ke arahnya sembari membuang nafas kasar. Aku sebal. Sebal sekali dengan namja yang sudah berubah status menjadi suamiku sekarang.

Saat dulu kami berpacaran ia tak pernah bertindak se-possesif ini. Melarangku pergi, melarangku melakukan hal apapun yang kusukai tapi sekarang—kelakuan Johnny benar-benar membuatku naik darah.

"Sekarang apalagi? Kamu mau melarangku apalagi?! Aku hanya diam seharian ini di rumah. Kamu tahu aku sangat bosan, Johnny. Jadi berhenti mengekangku seperti ini!" Sentakku membuat Johnny terkejut.

"Y/N-ah, aku tak bermaksud melarangmu sayang, tapi aku hanya tak ingin—"

"Kubilang berhenti. Aku muak dengan semua tingkahmu, John. Tak sadarkah kamu kalau aku juga butuh keluar. Aku butuh bertemu teman-temanku. Aku juga ingin menghirup udara segar di luar sana bukan hanya diam di rumah saja!" Aku melampiaskan semua kekesalanku yang sudah berada di ujung tanduk.

Mendengar semua kekesalanku Johnny hanya bisa menghela nafas menghampiriku yang duduk tak jauh darinya. Ia bahkan meninggalkan vacum cleaner yang belum dimatikan.

"Kamu tahu kan kenapa aku melakukan semua ini? Aku hanya tak mau kamu dan bayi kita kenapa-kenapa, sayang." Ujar Johnny bersimpuh di depan kedua kakiku. Tangan besarnya menangkup kedua tanganku mengecupinya dengan rasa sayang.

"Mianhae. Mianhae kalau aku bersikap berlebihan padamu. Tapi aku benar-benar tak mau kejadian itu terulang lagi, Y/N-ah. Aku benar-benar tak bisa kehilanganmu sayang. Tolong maafkan aku."

Ucapan Johnny membuat hatiku terasa teriris. Aku menyesal sudah membentak orang yang paling aku cintai dan sangat mencintaiku ini. Ia bahkan rela melakukan apa saja untukku. Tapi yang kulakukan untuknya hanya selalu menyalahkan Johnny saja.

Aku menyesal. Aku benar-benar menyesal telah berlaku kasar padanya bahkan membentaknya. Rasa sesalku ini menumpuk hingga air mata yang tertahan di pelupuk mataku jatuh mengalir di pipi.

"Seharusnya aku yang minta maaf Johnny. Mianhae telah membentakmu. Mianhae. Aku terbawa emosi tadi," Ujarku dengan pelan membawa pundak lebar suamiku ini merengkuhnya penuh kelembutan hingga memperlakukannya seperti kaca porselin yang takut pecah karena aku sentuh.

Kejadian itu sudah terjadi dua bulan lalu dimana pernikahanku dengan Johnny menginjak satu bulan. Kami keluar sama-sama menikmati musim semi dimana bunga sakura bermekaran. Aku yang terlalu antusias selalu menarik Johnny hingga kami sampai di festival bunga sakura yang biasa diadakan setiap tahun.

[✓] I m a g i n e NCT | OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang