HAPPY READING.
1 Minggu kemudian...
Clarissa dan Amel melangkahkan kaki nya ke negara yang sudah lima tahun ini tak mereka kunjungi.
"Huwaaa kangen banget gue sama udara indo." ucap Amel dengan girang.
"Hm," dehem Clarissa.
"Yaudah gue duluan ya, itu mamah sama papah gue udah ada di parkiran." ucap Amel seraya melambaikan tangannya kepada Clarissa.
Clarissa pun membalas lambaian tangan dari Amel.
Tak lama kemudian datanglah farel dan Ara.
"Dek temen Lo mana?" Tanya farel.
"Udah balik duluan, Abang kelamaan" jawab Clarissa ketus.
"Yaelah, gue tadi ada meeting di kantor." ucap farel.
"Bodo amat!" balas Clarissa dan menyeret tangan Ara untuk masuk ke dalam mobil bersamanya.
"Lah, lah gue di tinggalin dasar adek laknat." gumam farel kesal.
Mobil....
"eh kenapa Ara di belakang bareng lo dek, masa gue kaya sopir di depan sendiri." Protes farel.
"Udah ah kamu tinggal jalan aja apa susahnya sih, kasian Clarissa baru aja sampai di indonesia, dia capek." Ucap Ara sembari melototkan matanya.
Farel pun diam seribu bahasa, dan segera menjalankan mobil untuk kerumah kedua orangtuanya.
Sementara Clarissa tersenyum penuh kemenangan melihat farel yang terdiam seribu bahasa.
Di tempat lain....
Daffa baru saja keluar dari kamar mandi.
Ia sudah beberapa hari ini tidak terurus, seperti makan saja ia enggan untuk menyentuhnya, di tambah lagi dengan perkerjaan kantor nya yang sangat banyak sangatlah membuat ia lelah.
ARGHHHHHH.
Daffa mengacak rambutnya frustasi.
"Kapan ini akan berakhir." gumam Daffa frustasi.
Skip...
Daffa tengah memasuki perusahaannya, aura dingin dan tatapan tajam itu. membuat semua karyawan nya menunduk dan tak berani menatap mata itu.
Ceklek.
Daffa memasuki ruang kerjanya.
Bisa Daffa lihat, di sana sudah ada dua sahabatnya yang duduk di ruang tamu yang tak lain adalah Arvin dan Vano.
Daffa melewati mereka tanpa sepatah kata pun.
"Daff, gue mau ngasih sesuatu buat lo." ucap Arvin.
"Apa," balas Daffa dingin.
"Ini." Ucap Arvin sembari meletakkan kartu undangan diatas meja kerja Daffa.
Daffa membuka kartu undangan itu dan ia melihat nama yang tertera disana Farel & Ara.
"Bang Farel" gumam Daffa.
"Iya daff, dia ngundang lo, secara Lo kan rekan bisnis dia." Ucap Vano.
"Dan dia nitipin ke kita berdua." Timpal Arvin.
"Hm," dehem Daffa.
"Lo Datang gak daff?" Tanya vano penasaran.
"Menurut Lo." Ucap Daffa dingin.
"Gak tau," balas Vano polos.
Arvin menoyor kepala Vano dengan gemas.
"Terserah Daffa lah pengen dia Datang atau enggak, bukan hak Lo nanya gitu goblok." ucap Arvin sembari menatap vano tajam.
"Yaelah, kaya gitu aja pakai marah-marah Lo Vin." balas Vano kesal.
Daffa yang jengah atas perdebatan kedua sahabatnya itu. ia menatap mereka berdua tajam.
"Keluar Lo berdua." ucap Daffa dingin.
"Ekhem, yaudah gue pamit dulu ada kerjaan di kantor." ucap Arvin dan beranjak pergi meninggalkan ruangan Daffa.
"gue juga ada kerjaan dirumah sakit." Timpal Vano cengengesan dan bergegas pergi mengikuti Arvin.
Daffa memijat pelipis nya.
Apakah ia harus datang.
Tetapi hatinya tak kuat jika melihat Clarissa.
Tok! tok! tok!
"Masuk." ucap Daffa dari dalam ruangannya.
"Maaf pak, ini ada berkas yang harus saya tanda tangani." ucap salsa sekretaris Daffa.
"Hm." dehem Daffa dan segera mengecek berkas-berkas itu sembari menandatangani.
"Ini." ucap Daffa menyerahkan berkas itu kepada salsa.
Lima menit berlalu tetapi salsa masih berada di dalam ruangan Daffa.
"Kenapa." ucap Daffa dingin.
"Hm, tidak papa pak." balas salsa yang tak beranjak dari hadapan Daffa.
Daffa menghela nafas gusar.
"Keluar sekarang." ucap Daffa dingin.
Salsa segera beranjak pergi setelah mendengar perkataan dari Daffa.
"Ih, kenapa pak Daffa gak tertarik sih sama gue, gue tuh udah cantik, body goals lagi, kurang apa coba." gerutu salsa kesal.
Di kediaman Tn.jovanka...
Clarissa tengah berbaring di kasur yang telah lama ia tinggalkan.
"kangen banget sama ini kamar." Gumam Clarissa. Sembari mengguling-gulingkan badannya di atas kasur tercinta nya itu.
Ceklek.
"Clarissa ayo makan malam," ucap bunda.
"Iya bund, tunggu sebentar." balas Clarissa.
Clarissa segera turun ke bawah untuk makan malam bersama keluarga nya.
10 menit kemudian...
"Cla besok kaila sama Reva mau kesini, soalnya bunda kasih tau kalau kamu udah pulang." ucap bunda.
"Iya bunda." sahut Clarissa.
"Gimana Cla, jelasinnya ya sama mereka." batin Clarissa.
"Semoga aja mereka bisa mengerti."
Setelah itu Clarissa beranjak pergi menuju kamarnya, dan segera beristirahat.
[SUDAH DI REVISI]
---------------------------------------------------
HAI GUYS!
MUNGKIN 2 ATAU 3 PART LAGI KIMH AKAN TAMAT :'(
KITA HARUS BERPISAH DENGAN CLARISSA DAN DAFFA SEBENTAR LAGI😭
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT SEBANYAK BANYAK NYA YA!!!
SEE U, NEXT PART.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Is My Hubby [COMPLETED]
Teen Fiction[DILARANG PLAGIAT!!!] Warning 15+ Clarissa putri Jovanka di jodohkan dengan anak sahabat ayah nya yang memiliki sifat kasar dan dingin, ia mempunyai masa lalu yang kelam. Mampukah Clarissa merubah sifat pria yang di jodohkan oleh nya itu...