Labyrinth ‖ Jisung ✔

[🌵] -; 35

"Ck, Lo masih aja berhubungan sama Kai?"

Seonho, pemuda itu berdecak kesal sesaat setelah memberikan sebuah buku kepada gadis di depannya. Gadis yang menjadi alasan kekesalannya, Gea.

Seonho dan pemuda pemilik nama Hueningkai atau yang biasa dipanggil Kai itu sepasang sahabat. Namun Kai sedang menjalani pertukaran pelajar di awal kelas sebelas. Maka dari itu, Kai tidak terlihat bersama dengan Seonho- dan Gea. Lelaki itu selain meninggalkan keluarganya dan teman temannya, ia juga meninggalkan Seonho- sahabatnya- dan Gea- kekasihnya.

Gadis di hadapannya itu hanya menanggapi dengan kekehan andalannya. Wajahnya menjengkelkan di mata Seonho. Setelahnya Gea menatap Seonho pada matanya, "Emang kenapa?" Tanyanya santai.

Seonho menggeram kesal, "Gila. Lo nggak ada hati?" Seonho mati matian menahan kesal pada Gea saat ini. Tangannya menggenggam erat untuk menahan emosinya.

"Ada, dong. Tapi hati gue saat ini buat Jisung??" Balasnya tak kalah menjengkelkan.

Seonho menggertakkan giginya kesal sebelum beranjak menjauh dari Gea, "Lo cepet cepet jauhin Kai atau gue bilang ke dia soal kelakuan lo- oh, atau gue juga cerita ke Jisung? Sekalian ke temen temen Lo yang lain?" Ucapnya sebelum pergi beranjak.

Seonho meninggalkan Gea yang sedang menahan kesal di dadanya. Tangannya menggenggam erat buku milik Kai yang tadi Seonho berikan padanya. Ia juga menggigit bibirnya dan alisnya menegang.

"UDAH GILA LO, JISUNG PARK!?!?

Suara pemuda dengan nama Eunsang Lee itu memekakkan telinga Jisung, Junho, Dongpyo, dan Hyeongjun. Keempatnya meringis kala mendengar suara Eunsang. Sementara Eunsang sendiri masih dengan kelopak mata yang lebar dan wajah kesalnya sembari menatap wajah Jisung Park.

Setelah Haechan mengungkapkan apa yang dilakukan Jisung kepada Sora, teman temannya lantas terkejut. Apalagi Eunsang, pemuda Lee itu seperti mendapat plot twist yang sangat mengejutkan. Ia tidak habis pikir dengan kelakuan Jisung. Jika memang benar benar seperti itu, Jisung sepertinya pantas mendapatkan penghargaan aktor sandiwara terbaik.

Sementara Jisung berdecak kesal. Tangannya yang tadi mengusap telinganya ia turunkan dan menatap sebal Eunsang, "Biasa aja. Nggak usah-"

"BIASA AJA, KATA LO!?!?"

"Ck," decak Jisung pelan.

Sementara yang lain memasang ekspresi kaget yang sedari tadi bertahan sejak awal mereka mendengar jawaban Haechan, Junho tertawa melihat ekspresi Jisung. Apalagi ketika Eunsang berteriak dan kesal terhadapnya.

Dongpyo yang melihat Junho pun kebingungan. Bagaimana bisa ia tertawa saat melihat temannya berbuat hal keterlaluan seperti itu?

"Lo kok malah ketawa, sih? Nggak ada lucunya, njir." Ucap Dongpyo.

Junho menghentikan tawanya. Tangannya mengusap air mata yang keluar dari manik matanya. Ia juga menetralkan napasnya, "Sung- sung... Bego banget, heran." Ucapnya.

Jisung berdecak kesal. Lantas kepalanya menunduk menatap karpet bulu milik kediaman keluarga Lee alias rumah Eunsang itu. Mereka memang segera pergi dari outdoor food court setelah membuat kekacauan. Lantas pilihan mereka jatuh kepada rumah Eunsang yang kebetulan kosong karena kedua orang tuanya pergi ke luar kota.

Hyeongjun yang awalnya menatap aneh Junho mengalihkan pandangannya kepada Jisung, "Bego emang. Bisa bisanya jadiin anak orang objek dare-dare an gitu. Lo nggak mikir apa?" Kesalnya. Ia juga tak menyangka bahwa Jisung yang ia kenal adalah seorang yang bucin menjadi brengsek seperti ini.

Junho terkekeh mendengar ucapan Hyeongjun. Lelaki itu mengibaskan tangannya ke udara membuat mereka yang di sana terdiam. Jisung yang merasakan hening di sekitarnya pun mendongakkan kepalanya dan menatap Junho- karena lelaki itu menjadi pusat perhatian keempatnya.

"Gimana mau bertahan setahun kalo Lo malah bikin Sora kabur gara gara kelakuan Lo sendiri?"

Eunsang, Dongpyo, dan Junho menatap bingung Jisung dan Junho. Ketiganya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Mereka tidak tahu apa yang mereka bicarakan dan apa yang telah mereka lakukan di belakang mereka.

To be continue

Note(s) :
Mungkin ini bakal berakhir sekitar chapter 40?