[🌵] -; 18

288 64 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak banyak yang dilakukan Sora di kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak banyak yang dilakukan Sora di kamar mandi. Ia tidak masuk ke bilik toilet. Ia hanya meraup wajahnya untuk mengusir kantuk dan segala perasaan negatif lainnya. Setelahnya ia menggunakan pelembab bibir. Kemudian ia menatap bayangan dirinya di cermin.

"Lihat, betapa nggak tahu dirinya cewek ini. Udah syukur dikasih cowok ganteng macem Jisung, malah marah marah." Batin Sora.

Sora menghela napas dan melunakkan tatapannya ke arah bayangan dirinya di cermin, "Mulai sekarang, kurang kurangi baper sama Jisung, oke?" Batinnya.

Sora mengangguk dan mengatur napas sebelum mencuci tangannya kembali. Ia mengeringkan menggunakan tissue yang ia siapkan. Setelah membuang tissuenya, kakinya melangkah keluar menuju kantin.

Namun langkahnya terhenti kala seseorang sudah menunggunya tak jauh dari depan pintu toilet perempuan, itu Jisung. Jisung yang melihat Sora baru saja keluar berjalan mendekati Sora. Ia menunduk untuk menjaga wajah manis Sora, "Ra, aku perlu ngomong." Ucap Jisung.

Sora hanya menatap datar dan mengangguk. Kemudian Jisung menggandeng Sora menuju kantin.

Kantin masih belum terlalu ramai. Mungkin karena bel istirahat masih sebentar lagi. Jisung membawa Sora menuju meja kantin yang berada di pojok. Jisung menyuruh Sora menunggu sembari ia membelikan makanan untuk mereka berdua. Sora hanya menurut dan diam. Setidaknya ia juga harus mendengarkan penjelasan Jisung.

Beberapa menit kemudian Jisung muncul dengan nampan di tangannya. Jisung memberikan sepiring batagor dan segelas es teh kepada Sora. Jisung juga membeli hal yang sama dengan Sora. Mereka duduk berhadapan dan memilih menghabiskan makanan mereka terlebih dahulu.

Suasana di meja mereka hening. Yang satu enggan untuk mengeluarkan suara dan yang lain masih memikirkan kata kata yang akan ia keluarkan. Sendok, garpu, dan piring menciptakan suara dentingan yang menemani mereka. Hingga saat Jisung telah menghabiskan makanannya dan minumanku, sejenak ia menatap Sora yang sedang menghabiskan minumnya dan menghela napas.

"Ra," panggil Jisung.

Sang gadis menghentikan aktivitasnya dan meletakkan kembali gelasnya yang telah hampir kosong itu. Ia menatap kekasihnya yang ada di hadapannya. Diam diam Sora telah menduga apa yang akan dibicarakan oleh Jisung.

"Omongan gue tadi kali, ya?" Batin Sora.

Jisung menatap mata Sora serius, "Ra, kamu bisa nggak sih percaya sama aku? Aku sama Gea cuma temen. Kamu jangan segitunya sama dia, Ra." Ucap Jisung.

Sora mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan malas, "Bener, kan."

Sora menatap kembali Jisung, "Temen tapi pernah ada rasa, kan?" Balas Sora.

Yang lelaki mengusap wajahnya. Ia sudah tidak tahu dengan cara apa agar Sora percaya bahwa ia dan Gea hanya sebatas teman. Yaa.. mungkin itu yang ia ketahui sekarang. Lagi pula Gea juga bilang kepadanya bahwa masalah keluarganya hanya Risa dan dirinya yang tahu.

Melihat lelaki di depannya seperti frustasi, Sora menghela napasnya. Mungkin ia harus menurunkan egonya yang teramat tinggi itu. Di sebuah hubungan harus ada yang mengalahkan agar tetap bertahan?

Tangan Sora menarik tangan Jisung yang menutupi wajahnya, "Sung," panggil Sora saat ia sudah bisa melihat wajah Jisung.

Jisung menatap Sora bingung. Sora tersenyum. Senyum khasnya yang menenangkan, senyum yang membuat Jisung jatuh hati saat pertama melihatnya. "Maaf. Kayaknya akhir akhir ini aku yang terlalu egois. Mungkin nggak seharusnya aku terlalu mengekang kamu. Aku cuma pacarmu, setelahnya bukan siapa siapa lagi." Ucap Sora.

Kelopak mata Jisung melebar, mulutnya pun ternganga. Ia menatap Sora terkejut. Sedangkan Sora hanya terkekeh melihat ekspresi Jisung.

Tak lama Jisung tersenyum dan menggenggam tangan Sora. Kepalanya menggeleng, "No, no. It's ok. Aku juga sering bikin kamu kesel, tiba tiba ninggalin kamu, nggak tepatin janji aku. Jadi wajar kalau kamu marah sama aku." Ujar Jisung. Matanya menyiratkan rasa bersalah kepada gadisnya.

"Dan juga.. kamu pacar aku, ok? Wajar buat kamu kalo marah ke aku. Wajar juga kalo kamu jadi agak posesif, itu artinya kamu cemburu, kan? Kamu sayang, kan, sama aku??" Lanjut Jisung.

Sora mengangguk dan mengusap surai kecokelatan milik Jisung dengan gemas, "Iya, iya. Sekali lagi, aku minta maaf ya." Ucap Sora.

Jisung tersenyum, "Iya. Aku juga minta maaf."






To be continue

To be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Note(s) :
Jangan lupa untuk vote dan komentarnya 💓💓💓

Labyrinth ‖ Jisung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang