Mungkin pertengkaran Sora dengan Lucas yang membahas Meganthropus memakan tumbuh-tumbuhan atau tidak, bukan perdebatan pertama sekaligus terakhir bagi Sora. Sora yang berdebat bahwa Meganthropus hanya memakan buah buahan dan melawan opini Lucas, dibuat kesal pagi pagi. Berakhir dirinya kesal serta menggerutu dan Lucas yang menggerutu juga.
Namun ternyata perdebatan antara Sora dan Jisung menjadi perdebatan selanjutnya bagi dirinya.
Seusai ujian terakhir di semester ini selesai, Jisung langsung menghampiri ruangan Sora yang letaknya hanya berselisih beberapa kelas saja. Pemuda park itu langsung menghampiri Sora yang sedang membereskan barang-barangnya. Sora yang didatangi secara tiba tiba seperti itu, tentunya kaget. Apalagi rencananya yang satu jam lagi akan dijemput oleh Haechan untuk menonton mungkin akan terganggu.
Bagaimana Sora mengiranya?
Tentu dari raut wajah Jisung yang terlihat kesal dan menahan sesuatu di balik keterdiamannya.
Setelah Sora selesai menyampirkan tas di bahunya, Jisung langsung menariknya menuju taman belakang sekolah. Keadaannya sangat sepi, apalagi masa ujian yang jam pulangnya lebih cepat dari masa pembelajaran biasanya.
Sesampainya disana sang pelaku aksi penarikan dadakan terhadap Sora ini menghadap Sora dan menatapnya tajam. Sora yang ditatap seperti itupun merasa campur aduk— takut, sebal, kesal, dan.. kepo.
"Dia mikir apa, sih??" Batin Sora.
Namun pertanyaannya terjawab kala Jisung menunjukkan sebuah foto di ponselnya.
Sebuah foto yang menunjukkan Sora sedang makan di sebuah brand makanan yang ada di dalam mall bersama Haechan.
Nggak berhenti di situ aja, mata Sora membelalak kala jemari Jisung mengusap layar ponselnya dan menampilkan sebuah foto dimana Haechan memeluk Sora dan mengecup puncak kepalanya.
Bukan cuma dua foto, masih ada banyak lagi foto yang ditunjukkan oleh Jisung. Sora terdiam karena keterkejutannya. Setelah selesai menunjukkan semua foto foto itu, Jisung menurunkan ponselnya dan menghela napas.
Pemuda Park itu mengerjapkan matanya sebelum menatap kekasihnya, "Dia siapa?" Tanya Jisung.
Sora menatap tepat pada mata Jisung, "Temanku." Jawabnya. Jisung tertawa hambar kemudian, "Mana ada teman yang kayak gitu?" Tanyanya kembali.
Sora mengangkat bahunya acuh, "Ada. Kamu sama Gea, kan?" Balasnya.
Manik matanya membelalak mendengar jawaban gadis Lyn itu. Kemudian mendengus kesal, "Aku nggak sampai—"
"Kamu kira aku nggak tau??"
Kemudian terdiam. Ia menatap gadis di depannya tepat pada matanya. Seolah menunggu sesuatu yang akan keluar dari gadis itu.
Sora mendecak, "Dikira aku nggak tau apa, kalo selama ini kamu juga diem diem ketemu sama Gea. Nggak cerita, nggak ngomong. Kamu kira aku juga nggak tahu kalo kalian sering pelukan??" Ucapnya.
Sora menatap kesal Jisung, "Aku biarin kamu, tapi bukan ini maksudnya. Kamu kira aku apa, hah?!" Kesal Sora.
Jisung menahan napasnya. Bagaimana gadisnya itu tahu? Pikirnya.
"Aku nggak tahu apa yang ada di antara kamu sama Gea, entah itu clbk atau bener bener cuma sekedar temen. Tapi itu keterlaluan tau, nggak?"
"Kamu selalu bilang, cuma teman cuma teman, tapi yang namanya temen juga ada batasannya kali!?"
"Aku sering mergokin kamu jalan berdua sama dia bahkan pelukan. Sering banget. Apa itu yang namanya cuma temen?"
"Aku bahkan nggak bisa ngitung lagi berapa kali mergokin kamu. Belum lagi kamu selalu prioritaskan Gea daripada aku. Wajar nggak??"
Tumpah. Semuanya tumpah kala itu. Angin yang berhembus saja tidak mengusik keterdiaman Jisung karena terkejut. Sekarang ia menggenggam tangannya sendiri dan menatap gadis di depannya dengan tatapan yang sulit di artikan.
Sora yang melihat Jisung seperti itu lantas terkekeh dan menatapnya kembali, "Kok diem? Jadi yang aku bilang—"
"Iya, bener. Bener banget. Kenapa??"
Kelopak dengan bulu mata cantik itu melebar, menatap terkejut— padahal sudah bisa diperkirakan— pemuda di hadapannya.
"Maaf, tapi gue bosen."
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Labyrinth ‖ Jisung ✔
Krótkie Opowiadania🌵 [ Jisung's au ] 🌵 Apa jadinya kalau sepasang kekasih dekat dengan orang lain dan selalu saja terlibat pertengkaran. Apa masih bisa dipertahankan? Atau dilepaskan saja? ❝ Ada kalimat kayak gini nih, kalau Lo cinta sama dua orang sekaligus...