"Lo masih mau deketin Jisung?"
Senyuman ringan milik seorang gadis itu membuat laki laki dihadapannya mendecih kesal. Gadis itu menghirup napas sebelum menjawabnya, "Kenapa? Bukannya kita emang udah deket ya?" Jawab gadis itu.
Laki laki dihadapannya mendecih kesal untuk kesekian kalinya. Lalu pandangannya teralih menuju lapangan sekolah yang sudah sepi dan cahaya jingga dari matahari yang mulai menghias wilayah sekolah. Sesaat kemudian matanya kembali menatap wajah gadis yang sedari tadi masih mempertahankan senyumnya.
"Lo nggak inget apa, ge? Jangan mentang mentang Lo bosen jadi bisa berbuat seenaknya." Ucap si lelaki tajam.
Gea— gadis itu tertawa. Kemudian menatap serius laki laki di hadapannya, "Gue butuh seseorang yang bisa di samping gue. Dan Jisung bisa ngelakuin itu. Gue cuma butuh seseorang buat ada di samping gue." Balas Gea.
Laki laki di depannya menatap tajam, "Lo gila. Lo nggak mikir perasaan Sora yang masih pacarnya Jisung?" Ujarnya.
Gea mendecih seraya mengalihkan pandangannya ke arah lapangan kosong itu. Matanya terfokus kepada daun daun kering yang berhembus karena angin sebelum kembali menatap sang lawan bicaranya sedari tadi.
"Gue masih repot karena urusan dan perasaan gue, dan Lo masih tanya apa gue nggak mikir perasaan orang lain?" Jawabnya sarkas sebelum melangkahkan kakinya menjauh sang lawan bicara.
"Dasar gila."
"Ra, di rumah kamu ada tamu?" Tanya Jisung sesaat mereka sampai di depan rumah Sora.
Sora menoleh untuk melihat ke arah rumahnya dan mendapati motor Haechan yang terparkir. Sang empu pemilik motor sih, tidak terlihat. Mungkin berada di dalam rumah bersama Lucas.
Kemudian Sora kembali menatap Jisung dan memberikan helm yang ada di tangannya, "Temennya bang Lucas." Jawab Sora.
Jisung mengangguk mengerti, "Oh, gitu.." ucapnya. Ia merasa tidak asing dengan motor itu. Seperti pernah melihatnya. Namun ia menghempaskan pikiran tersebut.
Sora menatap Jisung, "Habis ini kamu mau kemana?" Tanya Sora.
Jisung mengerjapkan matanya, "Langsung pulang. Besok kan, masih sekolah." Jawabnya.
Sora mengangguk mengerti, "Hm, yaudah. Pulang gih. Hati hati ya. Kalau sudah sampai rumah, kabarin." Ucap Sora seraya menepuk pundak Jisung.
Jisung mengangguk sebelum bersiap dan menyalakan mesin motornya, "Duluan, ya." Pamit Jisung. Sora mengangguk, "Hati hati, jangan ngebut." Ucapnya. Jisung mengangguk sebelum mengegas motornya menjauhi kawasan rumah Sora.
Mereka berpisah seperti biasa setelah Jisung selesai mengantar Sora pulang dari sekolah. Tanpa di ketahui satu sama lain, bahwa keduanya bertemu orang yang sepertinya siap memisahkan mereka berdua. Ditambah malam yang membuat Jisung lupa mengirimkan pesan kepada Sora dan Sora lupa jika dirinya meminta Jisung mengirim pesan.
To be continue
Note(s) :
Maaf yaa telat update
Tadi ketiduran soalnya, hehe (gak ada yg tanya, oi!)Jangan lupa vote dan komentarnya yaa 💓💓💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Labyrinth ‖ Jisung ✔
Nouvelles🌵 [ Jisung's au ] 🌵 Apa jadinya kalau sepasang kekasih dekat dengan orang lain dan selalu saja terlibat pertengkaran. Apa masih bisa dipertahankan? Atau dilepaskan saja? ❝ Ada kalimat kayak gini nih, kalau Lo cinta sama dua orang sekaligus...