Liburan semester dan akhir tahun kali ini, seperti liburan semester sebelumnya. Sora tidak ingin terlalu membuat lelah dirinya dengan pergi keluar kota yang tentu akan macet. Gadis Lyn itu hanya ingin menikmati waktunya untuk beristirahat sebelum kembali menjalani hidup sebagai pelajar kembali.
Ini memang baru minggu pertama libur dimulai meskipun minggu pertama libur akan habis. Lucas masih sibuk dengan dunia kuliahnya dan teman temannya- Sora tidak terlalu tahu karena lelaki itu hanya terlihat sibuk saja meski masih memerhatikannya- sementara Lucy berlibur keluar kota, Samuel yang akhir-akhir ini bermain dengan Minhee dan teman laki lakinya yang lain- mereka berkabar di sebuah grup pesan. Haechan sendiri juga sibuk dengan kuliahnya, sehingga pemuda Lee itu masih belum bisa menghabiskan banyak waktu dengan Sora.
Jisung sendiri- ah, Sora tidak tahu. Ia juga bingung dan malas dengan pemuda Park itu. Rasanya juga hambar. Hubungan mereka tidak sehangat, semanis, dan sepeduli dulu. Sora tersadar bahwa mereka sudah mulai merenggang sejak bulan bulan lalu.
Sora yang kini dekat dengan Haechan dan Jisung yang kembali dekat dengan mantannya. Keduanya telah 'dekat' dengan orang lain, lalu untuk apa dipertahankan? Menurut gadis Lyn itu pilihan untuk mengakhiri hubungan mereka adalah pilihan yang tepat. Namun kenapa Jisung menolaknya? Padahal ia sendiri yang memulai dan juga tidak berusaha memperbaiki dan mempertahankannya.
Sora berpikir sambil menatap langit langit kamarnya. Ia mematikan lampu kamarnya dan menggantinya dengan lampu tidur walaupun hari masih belum berganti malam. Sekarang masih siang menuju sore. Namun hal itu tidak menghalangi Sora untuk berpakaian dengan pakaian tidur dan overthinking.
Kalau kata Samuel di grup saat Sora bercerita kesehariannya, ia berkata, "Pok ami ami, belalang kalajengking. Siang makan nasi ditemani overthinking."
Mengesalkan memang, tapi benar adanya. Jadi Sora tidak bisa mengelak begitu saja.
Benaknya sekarang melayang, memikirkan bagaimana cara untuk bicara pada Jisung Park. Karena mereka tak lagi sama, termasuk perasaannya. Ia benar benar ingin mengakhiri hubungannya dengan Jisung. Kemudian tangannya mengambil ponselnya dan ia nyalakan ponselnya. Jemarinya sibuk menyentuh layar ponselnya.
Sung 🎮
Ada waktu? |
Gue mau ngomong sama Lo || Ada
| Mau ketemu dimana?
| Nanti aku jemputDi kedai biasanya |
Nggak usah jemput, langsung kesana aja |
Sore ini, bisa? || Bisa
Jam setengah lima |
| Iya
Selesai membayar ojek yang ia tumpangi tadi, Sora membawa langkahnya menuju kedai yang biasa ia kunjungi bersama Jisung. Wahh jika dirinya mengingat ingat, kedai ini memiliki banyak kenangan dengan Jisung. Mulai dari Jisung mendekatinya hingga adegan ia berciuman- Jisung- dengan mantannya. Buruknya lagi- atau biasa saja?- Sora melihat itu.
Sora membawa dirinya ke meja paling pojok dekat jendela. Gadis itu mendudukkan dirinya di sofa mini yang empuk sebelum mengambil ponselnya. Beberapa saat seorang pelayan membawa buku menu dan menghampirinya, Sora memesan satu ice cappucino dan satu kentang goreng. Setelahnya ia kembali fokus pada ponselnya. Saat ini hampir jam setengah lima. Sora berpikir setelah ini Jisung akan datang. Namun hingga sampai pesanannya habis diminum dan dimakan, Jisung tak kunjung datang.
Bahkan sampai langit menggelap.
Kak Haechan 🐻
| Ra, dimana??
Di kedai biasanya, kak |
| Sama siapa aja??
Sendiri, sih |
Tapi lagi nunggu Jisung || Ohh..
| Udah dari jam berapa?Sebelum setengah lima udah sampai, sih |
| Emang janjian jam berapa??
Jam setengah lima |
| SEKARANG UDAH JAM TUJUH!?!?
Iya |
| Gue jemput
| Jangan kemana manaSora menghela napasnya kala melihat pesan Haechan. Dirinya belum bertemu Jisung dan Haechan akan menjemputnya. Itu berarti hari ini ia batal berbicara pada Jisung. Melelahkan sekali baginya.
Sora bersandar pada sandaran sofa yang sejak dua jam lebih lalu itu ia duduki. Matanya melihat gerak gerik orang diluar kedai. Malam ini tidak seramai malam minggu. Namun jalanan tetap ramai karena orang yang pulang bekerja. Lampu lampu jalan turut menerangi jalan yang gelap, membantu pengguna jalan untuk melihat.
Benaknya melayang pada Jisung saat ini. Dirinya telah berkali kali menghubungi Jisung namun tidak ada jawaban dari pemuda itu. Pesan yang ia kirim juga belum dibaca. Entah bagaimana lagi mereka bisa bicara dengan satu sama lain selain saat ini.
Kemudian atensinya beralih ke seorang pemuda yang baru saja memasuki kedai. Pemuda itu menyapu pandangan ke seluruh penjuru kedai sebelum menemukan Sora yang duduk di bagian pojok kedai. Langkahnya menuju gadis Lyn yang sedang memasukkan ponselnya ke dalam tas selempang hitam yang ia gunakan. Setelah berada di dekat meja yang Sora tempati, ia tersenyum.
"Ayo, Ra. Gue anter pulang."
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Labyrinth ‖ Jisung ✔
Nouvelles🌵 [ Jisung's au ] 🌵 Apa jadinya kalau sepasang kekasih dekat dengan orang lain dan selalu saja terlibat pertengkaran. Apa masih bisa dipertahankan? Atau dilepaskan saja? ❝ Ada kalimat kayak gini nih, kalau Lo cinta sama dua orang sekaligus...