Sebelum membaca, tekan tombol bintangnya dulu ya......
Sorry for typo 😉😉----------------------------------------
Happy reading
*
*"Pagi Ayah, Bunda, Kakak, Abang!" sapa Kenzie seperti biasa. Dengan nada ceria dan semangatnya. Yang langsung mendapat tatapan terkejut dari semua orang yang ada di meja makan. Kenzie sendiri malah bersikap biasa dan seakan tak terjadi apa-apa.
"Dek, kok pake seragam?" tanya sang Ayah. Seingatnya tadi malam anak bungsunya itu terkena deman tinggi. Hingga membuat dirinya dan sang istri dilanda cemas. Dan pagi ini Kenzie malah sudah rapi dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya.
Kenzie tersenyum lebar, "iya dong, yah. Kan Adek mau ke sekolah." Sang Bunda meletakkan semangkuk bubur di hadapan Kenzie. Tapi, dirinya menatap tak minat bubur itu. Siapapun pasti tak akan suka dengan makanan lembek itu.
"Emang udah baikan, Dek?" tanya Luna. Kenzie mengangguk singkat, mendorong mangkok buburnya ke samping.
"Kenapa bubur? Adek udah sehat, Bun," protesnya.
"Dimakan aja, Dek. Jangan ngebantah," ujar Nanta. Tanpa melihat orang yang ia ajak bicara.
Huh, Kenzie menghela nafas kasar. Tak ada niatan untuk menolak bubur itu. Hanya saja Kenzie kehilangan nafsu makannya. Dengan terpakasa Kenzie menyendok bubur dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
Sarapan telah selesai dan sekarang waktunya mereka yang sekolah untuk berangkat. Untuk Galih, dirinya libur hari ini. Kenzie sendiri masih memaksa untuk masuk sekolah. Padahal jelas-jelas bunda melarang keras. Karena suhu tubuh Kenzie sendiri sedikit hangat.
Tapi, dengan jurus membujuk dan memelasnya. Akhirnya Luna mengalah dan mengizinkan Kenzie berangkat. Tentu dengan berbagai syarat yang harus Kenzie patuhi. Yang tentu hanya sang anak angguki. Entah ia menuruti atau sekedar mendengarnya lalu melupakannya.
☘☘☘
Orang bilang Ari adalah sosok yang dingin, cuek, dan minim ekspresi. Sosok yang terlihat begitu tegas di mata orang lain. Sosok yang dikagumi oleh banyak orang. Ari itu pintar dalam segala hal, sosok yang selalu menjadi kebanggaan sekolah.
Tapi, di pandangan Kenzie. Sosok Ari tentu saja berbeda. Bukan hanya sekedar kakak yang menyayanginya saja. Kenzie akui, Ari memang sosok penyayang. Tak hanya dirinya, Andre dan Nanta pun sangat disayang oleh Ari. Ari yang begitu dewasa menghadapi Kenzie yang mungkin kadang masih kekanakan. Ari yang begitu hangat dan selalu menebar senyum pada Kenzie.
Bagi Ari, Keluarganya adalah sesuatu yang paling beharga di dunia ini. Mungkin orang lain pun berpandangan sama sepertinya. Keluarga adalah sumber kebahagiannya. Begitu mendengar salah satu sumber kebahagiaannya terluka. Tentu saja Ari merasa sangat cemas dan gelisah. Terlebih lagi sang Adik bungsunya.
Kenzie itu sangat berharga baginya, bagi keluarganya. Layaknya sebuah benda yang mudah hancur ketika digenggam terlalu erat. Tapi bisa juga hilang bila terlalu membebaskannya. Kenzie bisa saja pergi kapan saja. Karena, tidak ada yang tau rencana Tuhan itu seperti apa.
Seperti saat ini, Ari yang tengah rapat beserta anggota Osis lainnya untuk membahas calon Ketos yang selanjutnya. Tiba-tiba hpnya menyala menandakan ada yang menelponnya. Dahinya mengernyit heran. Di saat jam pelajaran berlangsung seperti ini siapa yang menelpon dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzie (Complete)
Teen FictionKebahagiaan tak selamanya abadi. Kesakitan tak selamanya abadi. Kesedihan tak selamanya abadi. Semua akan ada gilirannya. Hari berganti hari. Waktu berganti dan bergulir setiap detiknya. Highest rank #1 - Ari (19 Juli 2020) #2 - Andre (19 Juli 202...