▪ 9 ▪

3.8K 333 20
                                    

Vote dulu sebelum baca ya.....
Sorry for typo 😉😉

--------------------------------------

Happy reading

*
*

Hari sudah menjelang sore, sosok yang berada di ruangan serba putih itu masih terlelap dalam tidurnya. Pintu ruangannya terbuka, menampilkan seseorang dengan seragam sekolah lengkap melekat di tubuhnya.

"Loh, masih tidur rupanya," guman Andre. Lantas dirinya mendudukkan tubuhnya di sofa yang terdapat di ruang rawat Kenzie.

"Udah balik lo." Nanta berucap dari arah pintu. Mendengarnya, Andre menoleh.

"Dari mana lo?" tanya Andre.

"Keluar, bentar." Nanta mendudukkan dirinya di samping Andre.

"Bang Andre udah pulang." Tiba-tiba suara Kenzie terdengar. Rupanya anak bungsu itu terbangun.

"Kenapa?" Andre mendekat ke Kenzie.

"Bang, mana ayam kecap sama cheesecake aku?" tanya Kenzie dengan nada antusias. Tapi, Andre malah balik menatapnya bingung. Mampus, Nanta lupa meminta Andre membelikan ayam kecap sama cheesecake.

"Bang Andre gak beliin?" Kenzie langsung memasang wajah murungnya. Andre sendiri masih tak paham apa yang dimaksud Kenzie. Dirinya lantas melirik Nanta, bermaksud bertanya.

"Gue lupa bilang kalau Ken nitip ayam kecap sama cheesecake," bisik Nanta. Andre mengangguk paham.

"Dek, pengin banget ya ayam kecapnya?"

Kenzie mengangguk sekilas. "Iya, soalnya Bang Nanta kan udah janji tadi."

"Ya sorry, gue lupa ngasih tau Bang Andre tadi."

"Au ah, adek ngambek." Kenzie berbaring memunggungi Andre dan Nanta. Membuat Andre menatap tajam Nanta. Kalau begini siapa yang mau mengembalikan moodnya Kenzie. Anak itu kalau ngambek susah banget bujukannya. Meski Bunda sekaligus yang bujuk.

"Lo sih!!" bisik Andre.

"Kan gue udah minta maaf, terus sekarang gimana?"

"Lo pikir aja sendiri." Andre berujar cuek. Gak mau ikutan pusing memikirkan cara untuk membujuk Kenzie.

Ceklek

Bunyi pintu terbuka mengalihkan atensi mereka, kecuali Kenzie tentunya. Yang masih mempertahankan posisi miringnya. Andre dan Nanta mendapati sang Bunda yang memasuki ruangan.

"Bunda!" seru mereka berdua serentak. Kenzie ikut menengok kebelakang, siap-siap dirinya akan mengadu pada Luna.

"Bunda kok udah pulang. Apa Nenek udah sembuh?" tanya Andre. Luna mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan sang putra.

"Adek gimana? Kenapa gak ngabari Bunda atau Ayah kalau Adek masuk rumah sakit?"

"Kita gak ingin buat Bunda sama Ayah khawatir," ujar Nanta. "Adek juga udah gak pa-pa kok." Kenzie ikut menimpali. Sejak awal akan berangkat ke Bandung perasaan Luna memang sudah tak enak. Seperti ada sesuatu yang memberatkan hatinya untuk berangkat. Dan ternyata firasatnya terbukti, anak bungsunya kembali masuk rumah sakit. Naluri seorang ibu pada anaknya memang sangat kuat.

"Ayah mana?" tanya Kenzie.

"Ayah pergi ke ruangan om Farrel. Katanya ada hal penting yang harus dibicarakan."

"Bunda," ucap Kenzie dengan mata yang berkaca-kaca. Merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. Luna yang paham, langsung memeluk putra bungsu kesayangannya itu.

Kenzie (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang