Ponsel Rosie berdering bersamaan dengan dirinya yang baru keluar dari kamar mandi. Ia melempar handuk bekas mengeringkan rambutnya ke atas kasur dan mengambil ponselnya. Bibirnya tertarik ke atas membentuk seulas senyum begitu melihat siapa orang yang meneleponnya. Ia segera mengangkatnya, dan suara berat khas milik Jeffrey langsung terdengar.
“Lama banget angkatnya. Lagi apa sih?”
Suara Jeffrey dari seberang terdengar kesal. Rosie bisa menduga jika Jeffrey sudah meneleponnya berkali-kali namun tak ia angkat karena ia masih mandi.
“Habis mandi, Jeff.” Balas Rosie dengan tenang. Tubuhnya kini berbaring melintang di atas sofa. Tangannya yang bebas mengambil remote dan menyalakan televisi.
“Jam segini baru mandi?” Jeffrey terdengar tidak percaya. Rosie melirik jam dinding dan baru sadar jika sekarang sudah pukul setengah tujuh malam. “Udah sholat Maghrib?” Sambungnya.
Rosie terdiam agak lama. Fokusnya kini terbagi antara mendengarkan Jeffrey bicara dan mencari saluran televisi yang menarik. “Y-ya.”
“Alhamdulillah. Kamu udah makan?” Jeffrey kembali bertanya.
“Udah.”
“Makan apa emang?”
Lagi-lagi Rosie terdiam. Ia mencoba mengingat apa yang sudah ia makan. “Kalo nggak salah tadi pagi aku sarapan nasi uduk depan kampus.”
“Hah? Tadi pagi?” Jeffrey kebingungan.
“Iya.”
“Kok tadi pagi? Siangnya? Malemnya?” Tanya Jeffrey beruntun, membuat Rosie menjauhkan sedikit ponselnya dari telinga karena suara Jeffrey yang begitu berisik.
“Nggak makan.” Balas Rosie yang kini sudah malas meladeni Jeffrey. Ternyata Jeffrey bisa lebih cerewet dibandingkan emak-emak.
“Hadeeeh..” Jeffrey mendesah panjang. “Kamu pengen apa? Aku orderin gofood ya?” Tawarnya.
Dari tempatnya Rosie menggelengkan kepala, meskipun Jeffrey tidak akan bisa melihatnya. “Nggak usah.”
“Terus apa? Kamu tinggal bilang biar aku beliin.” Jeffrey masih memaksa. Ia tidak mau Rosie melanggengkan kebiasaan buruknya yang jarang makan seperti ini.
“Nggak usah, Jeff. Aku – “
BIIIP
Belum selesai Rosie bicara, Jeffrey sudah lebih dulu memutus sambungannya. Rosie memandangi layar ponselnya yang sudah berubah gelap dengan kesal. Jeffrey ini tidak jelas sekali. Ia yang menghubungi Rosie lebih dulu, mencecarnya dengan berbagai macam pertanyaan sepele dan sekarang mematikan sambungan saat Rosie tengah bicara. Benar-benar.
Tak mau ambil pusing, Rosie melempar ponselnya sembarangan hingga jatuh ke atas karpet. Rasa kantuk mulai melandanya saat ia tak menemukan bahan tontonan yang menarik di televisi. Tangannya dengan cekatan mematikan televisi, kemudian ia mulai tertidur.
***
“Ya ampun, Rosie. Dari tadi aku bunyiin bel nggak ada yang nyaut ternyata kamu malah tidur.”
Sayup-sayup Rosie mendengar suara seseorang di dekatnya. Ia membuka matanya perlahan dan menemukan Jeffrey tengah berdiri sambil berkacak pinggang di depannya. Rosie mengucek matanya, hanya untuk memastikan jika ia benar-benar melihat Jeffrey dan bukannya sedang berkhayal.
“Jeffrey?”
Rosie memposisikan dirinya dari berbaring menjadi duduk bersandar pada sofa. Jeffrey melepas jaketnya dan melemparkannya ke sofa yang kosong, sedang dirinya mendudukkan diri tepat di sebelah Rosie. Semua pergerakan Jeffrey tak sedikitpun luput dari pengamatan Rosie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Rosie | Jaerose [END]
FanficRosie memiliki rencana yang fantastis untuk mengisi liburan semesternya kali ini. Ia akan diam-diam datang ke rumah mamanya dan boom! Rencananya akan ia jalankan dan pasti berhasil 1000%. Sayangnya, ia justru bertemu dengan seseorang yang sudah ia h...