Warning!⚠
Silahkan siapkan tissue dari sekarang, hehe.
Enjoy!🙌🏻
_________________________________________
"Kamu jadi anak kok penyakitan?! Nyesel Ibu ngelahirin kamu!" suara itu terus menerus teringat oleh Lisa saat ini.
Lisa depresi, karena kedua orang tua nya yang selalu bertengkar setiap hari nya. Dan sang Ibu yang selalu melampiaskan amarah nya pada sang Anak.
Lisa sedari kecil selalu mendapat perlakuan yang tidak layak di mata Mingyu. Lisa hanya di kasih makanan sisa bekas orang tua nya makan, bahkan bisa juga tidak di kasih makan sekalipun.
Kesehatan Lisa menurun sejak umur nya 5 tahun, karena perlakuan kedua orang tua nya. Lisa mengidap penyakit Leukimia, dan Lisa pernah sekali sudah meninggal kan dunia yang kejam ini.
Tetapi, Tuhan berkata lain. Lisa masih di kasih kesempatan untuk bertahan hidup, tetapi Lisa tidak menyukai hal ini. Baru baru ini, Lisa terdiagnosa terkena depresi berat. Ia bahkan di kasih obat tidur dalam dosis yang cukup banyak.
Jadwal kontrol nya pun setiap 1 bulan sekali, dan hanya Mingyu yang selalu ada di samping Lisa kapan pun itu.
Tetapi, sekarang sudah tidak. Lisa sakit, sakit yang amat dalam, ketika sahabat nya kecelakaan saat perjalanan menuju Rumah Sakit yang merawat nya 5 hari yang lalu.
Lisa rapuh, lebih dari caci makian yang selalu di berikan kedua orang tua nya terhadap dirinya.
Ceklek
"Ngapain kamu duduk di pojokan gitu?" Lisa mengangkat wajahnya menghadap arah sumber suara. "Jangan sakit sakitan lagi, dasar anak gak tau diri!" setelah nya, Sang Ibu pergi dengan melemparkan sepiring nasi yang sudah mengering, dan kuah sayur yang hampir basi.
Lisa pun menangis, bukan karena makanan yang di berikan sang ibu. Hanya saja, Ia mengingat bagaimana Mingyu perlahan membuka jendela kamarnya dan membawa Lisa jalan jalan ke Taman.
Mingyu bahkan tidak memperbolehkan Lisa memakan makanan yang diberikan sang Ibu.
***
"Lisa? Kamu janji ya sama aku, jika aku tidak bisa menemani mu nanti. Aku mohon, kamu jaga diri kamu ya?" Tangan Mingyu pun terulur menepuk puncak kepala Lisa pelan.
Kedua nya saat ini sedang di rumah sakit, guna perawatan Lisa yang sudah memasuki Stadium akhir. "Enggak! Mingyu gak boleh tinggalin icha ya? Please, Icha gak punya siapa siapa lagi di dunia ini" Lisa pun mulai terisak kembali mengingat sekilas memory mereka.
"H-hiks, m-mingyu te-ega sama i-icha!" Lisa pun menepuk dada kiri nya, Ia mulai sesak dan penglihatan nya mulai kabur.
***
Byur
"Bangun kamu! Pingsan mulu, lemah banget tau gak?!" Lisa terbangun, tubuhnya terasa kaku, ditambah dingin nya air yang di tuangkan sang Ibu kepadanya. Lisa merasakan tubuhnya sangat sakit, menggerakkan kelopak mata nya saja sudah terasa sakit baginya.
Lisa pun di bangunkan dengan paksa, lalu di seret menuju kamar mandi. "Mandi cepat! Sehabis itu, bereskan rumah ini! Saya mau keluar ada pekerjaan" Lisa pun terjatuh di lantai kamar mandi yang dingin itu.
Tidak lama, pintu kamar mandi pun di tutup dengan kencang. "H-hiks, Mingyu. Icha butuh pelukan M-mingyu" isak Lisa seraya mencoba berdiri untuk membersihkan diri.