Nickname

27.1K 2.6K 556
                                    

Meski tak ada panggilan khusus baginya...


"jadi kau sudah berpacaran dengan Kita-san? Hebat!"


Kau menoyor sedikit kepala temanmu karena kini kalian berada di depan kelas teman masa kecilmu yang sudah meningkat menjadi 'pacar'. Bukan gebetan lagi yang suka di gebet sama orang lain.


"jangan katakan itu terlalu kencang, baka!... Bagaimana kalau Kita-kun mendengarnya?!..."

"hah? Tunggu. Kau masih memanggilnya dengan nama pertamanya?"

"y-ya. Memangnya kenapa?"

"dengar, oke. Kalian itu sekarang sepasang burung cinta atau lebih spesifik lagi, sepasang kekasih. Seharusnya kau sudah meningkatkan level kedekatanmu dengan pacarmu."

"lalu? Memangnya apa yang harus kulakukan?"


Temanmu seketika tepok jidat sendiri. Kalau tepok jidat temen di depannya nanti malah dapet ceramah sama tatapan intimidasi pacarnya.


"tentunya memanggilnya dengan nama kecilnya!"

"heh?! Tapi kan-..."

"katakan atau aku akan berhenti menjadi temanmu!"

"ya, ya. Tapi nanti. Aku baru saja menjadi pacar Kita-kun selama seminggu."

"itu lebih dari waktu yang cukup untuk kalian mendekatkan diri!"


Pintu kelas terbuka dan laki laki tinggi berambut putih menatap kalian dengan tatapan penuh tanya.


"[name]? Mika-san? Ada yang bisa kubantu?"


Wajah [name] berubah total menjadi memerah.


"tidak. Kami hanya ingin pergi ke kan-..."

"Ja, aku pergi ke atap duluan, [name]! Selamat bersenang senang!"


Kau hanya memasang wajah datar dengan aura gelap di sekeliling tubuhmu. Pulang nanti, kau siap menoyor kepalanya lebih keras.


"kalau begitu, ayo. Aku membuatkanmu makan siang." tangan Shinsuke langsung menggenggam tangan [name] dan menariknya ke atap.

Lebih tepatnya menyeretnya.


*************


"umm... Kita-kun."

"ya?"

"kita... Sudah menjadi kekasih selama seminggu, bukan?"

"ya. Memangnya ada apa? Apa kau merasa tak enak denganku?"

"bukan! Maksudku... Aku masih memanggil nama margamu. Jadi... Kurasa itu tak adil. Jadi bolehkah aku memanggilmu dengan nama kecilmu?"


Senyuman lembut Shinsuke tunjukkan pada kekasihnya dengan pipi yang memerah sempurna.


"tentu. Aku tak akan melarangmu."

"kalau begitu... Bagaimana aku harus memanggilmu? Mungkin kau menginginkan nama panggilan khusus yang kau sukai?"

"etto... Sepertinya dengan nama kecil saja sudah cukup."

"benarkah? Kalau begitu... Err..."

"Shinsuke. Kau bisa mengucapkan itu, bukan?"

"ya. Err... Shi-Shin-... Maksudku Shinsu-..."


"SHINEEE!!"

"HOY, TSUMU!! BERIKAN ONIGIRIKU ATAU SAPU INI MELAYANG KE WAJAHMU!!"

"COBA SAJA JIKA KAU BISA!! BWEE!!"


Menyeret adik kelasnya ke kuburan tak salah, kan?

Si kembar yang merasakan hawa gelap dari kapten mereka akhirnya duduk dengan tenang tak jauh dari mereka dan menyantap bekal mereka masing masing.

[name] yang dekat juga pastinya merasakan hawa mencekam itu.


"sudahlah, Shinsuke... Ne, mereka tak mengganggu sama sekali, kan?"


Manik golden Shinsuke seketika menatap [name] intens.

Apa yang baru saja dia katakan tadi?


"ULANGI!!"

"HEE?!! A-APA YANG TERJADI PADAMU?!!"

"aku ingin melihatmu saat mengucapkan namaku seperti tadi!"

"tapi sejak kapan aku-..."


*blushing hard*


Dia suka saat kau mengatakan nama kecilnya dengan pipi gembulmu...

Kita Shinsuke As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang