Sarapan

15 4 0
                                    

🌟🌟🌟

Kalian pasti tahu bagaimana caranya untuk menghargai seorang penulis.

Jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian di cerita ini.

Happy Reading

🌟🌟🌟

" Yeu, mau beli buku pelajaran gw, mepet banget buat besok " Jawab arka menatap adiknya malas

" Iya iya tinggi bentar " Suruh freya lalu mengambil ponselnya yang di geletakan okeh arka di sofa , setelah itu freya langsung ke kamarnya dan bersiap siap.

Kini freya dan arka sedang di toko buku, freya sedang memilih novel yang ia beli, sedangkan arka sedang mencari buku pelajaran yang ia butuhkan.

Saat freya sedang memilih novel.

" Freya " Panggil seseorang di samping freya, freya langsung menengok ke sampingnya.

" Eh lo ' Ian ' " Ujar freya saat melihat orang yang memanggilnya, ternyata si Adrian si ketua kelasnya.

" Sendirian aja lo " Ucao Adrian sambil melihat kesekeliling freya

" Ngga, gw sama kak arka " Jawab freya yang menunjuk arka dengan dagunya

" Oh iya "

" Lo ngapain ke sini hm? " Tanya freya kembali fokus memilih novelnya

" Tuh nganter adik " Jawab Adrian lalu menunjuk adiknya yang sedang memilih buku .

" Oh itu adik lu " Ucao freya sambil melihat adik Adrian

" Iya hm, lo lagi nyari apa frey? " Tanya Adrian sambil bersender ke tembok dekat rak buku

" Biasa novel " Jawab freya seadanya

" Ternyata lo suka ngoleksi novel ya " Ujar Adrian manggut manggut

" Ya.. Gitu deh " Jawab freya

" De udah belum? " Tanya arka menghampiri freya

" Udh nih " Jwab freya sambil menunjukan novel yang ingin ia beli

" Bang " Sapa Adrian tersenyum

" Hmm "

" Ayo kita kasir, nih sekalian punya kakak " Suruh arka lalu memberikan 2 lembar uang 100 ribu an, dan memberikan buku yang di pegangnya.

" Duluan ' Ian ' " Ujar freya lalu meninggalkan Adrian

" Iya "

Setelah membeli buku yang di pelukannya, arka dan freya memutuskan untuk pulang dan sekarang mereka sedang di ruang TV, mama nya juga sudah pulang.

" Tadi siapa? " Tanya arka sambil menonton TV

" Si Adrian kenapa? " Tanya freya sambil membaca novelnya.

" Awas lo ketauan dhavin " Ucao arka menatap adiknya

" Apanya? "Tanya freya bingung

" Ya awas nanti dhavin tau kalo abis ngobrol sama cowo " Ujar arka terkekh

" Dih gak bakal juga dhavin marah, dia juga kenal sama Adrian " Ujar freya memutarkan bola matanya

" Ye kalau di bilangin " Ucap arka lalu memilih untuk melanjutkan menonton nya

"Udh ah freya mau tidur cape " Ujar freya lalu berdiri dan langsung pergi ke kamarnya.

****

Dhavin sedang bermain basket bersama ayahnya di halaman belakang rumah mereka, mereka berdua memang suka basket, ya walaupun ayah dhavin sudah lumayan tua, tapi dia masih sering bermain basket jika ada waktu luang.

Freya [ COMPLETE ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang