Kenyataan yang menyakitkan

28 3 0
                                    

🌟🌟🌟

Kalian pasti tahu bagaimana caranya untuk menghargai seorang penulis.

Jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian di cerita ini.

Happy Reading

🌟🌟🌟

Hari ini sama saja seperti kemarin, Freya tetap saja menjauhi dirinya, harusnya Freya yang mengejar ngejar dhavin untuk menjelaskan semuanya namun ini sebaliknya, malah dhavin yang mengejar ngejar Freya untuk mendapatkan penjelasan.

" Frey, kenapa slalu ngehindar ?" Tanya dhavin di depan pintu kelas pada Freya yang sudah berada di koridor kelas

" Kenapa ?" Tanya balik Freya lalu membalikan tubuhnya menatap dhavin

" Aku butuh penjelasan Frey" jawab dhavin lalu mengajak Freya ke taman sekolah

" Penjelasan apa Vin ?" Tanya Freya seperti tidak tahu apa apa saat sudah sampai di taman

" Jelasin yang mau kamu jelasin ke aku semuanya " jawab dhavin tetap lembut

" Emang ada yang perlu di jelasin ?" Tanya Freya sambil menatap dhavin

" Banyak Frey" jawab dhavin dengan suara yang sedikit serak

" Ga ada yang perlu di jelasin Vin ,semuanya udah jelas, kamu juga udah liat sendiri kan, sekarang kita udah ga ada hubungan apa apa lagi, jadi jangan ngikutin aku Mulu " perjelas Freya sambil menahan sesak di dada nya agar sandiwara nya tidak terlihat oleh dhavin

" Hah udah selesai? segampang itu kamu bilang kalo kita udah selesai " tak habis pikir dhavin menghela nafas sambil mengalihkan pandangannya

Kenyataan begitu pahit untuk dhavin ,namun bagi Freya juga ini sangat menyakitkan.

" Ya emang itu kenyataan nya Vin ,mau gimana lagi " ucap Freya menatap dhavin sebentar lalu pergi meninggalkan dhavin yang terdiam.

Dhavin hanya terkekh melihat Freya pergi sehabis berbicara seperti itu.

Siangnya dhavin membolos lagi namun kali ini ia memilih untuk pergi jauh dari sekolah.

Freya yang menyadari dhavin tidak ada di kelas langsung bertanya pada Fathir.

" Dhavin kemana ?" Tanya Freya sedikit berbisik

" Bolos lagi kayanya" jawab Fathir yang sedang duduk di samping Chiko

" Coba Lo cek di atap thir, barangkali dia ada di sana " suruh Freya

Fathir memang tahu semua rencana Freya, jadi ia tetap seperti biasanya dengan Chiko ataupun Freya.

Fathir sudah kembali lagi dari atap dan langsung memasuki kelas lalu menggeleng pada Freya pertanda jika dhavin tidak ada di atap.

" Lah kemana tuh bocah " gumam Chiko melihat ke arah Fathir

" Mungkin dia pulang " ujar Fathir menenangkan Freya yang sangat terlihat cemas

" Tenang Frey, dhavin bisa jaga dirinya " ujar Chiko

Malam nya Fathir dan Chiko mengunjungi rumah dhavin ,namun ternyata Dhavin tak ada di sana, bahkan belum pulang dari tadi pagi.

" Anjir kemana dah tuh anak " ujar Chiko di depan rumah dhavin sambil menunggu Fathir memarkirkan mobilnya

" Kira kira Lo tau ga dhavin ada dimana ?" Tanya Chiko saat memasuki mobil Fathir

" Waktu itu pas dia balikin mobil gw, banyak pasir di sepatunya maybe dia abis dari pantai si " jawab Fathir sambil tetap memperhatikan jalan di depannya.

" Yaudh thir langsung cabut ke pantai" ucap Chiko

Mereka sudah sampai di pantai, langsung saja mereka melihat ke sekeliling namun dhavin tak terlihat, karena pencahayaan yang minim membuat mereka sulit menemukan dhavin ,namun setelah menyusuri pantai,terlihat ada seseorang yang sedang terbaring di pantai, entah apa yang ada di pikiran Chiko, cowo itu langsung menghampiri orang tersebut karena Chiko yakin jika itu dhavin.

Fathir yang menyadari kemana perginya Chiko langsing mengikuti nya di belakang, benar saja orang yang sedang terbaring itu dhavin, cowo itu sedang memejamkan matanya,namun ia tetap merasakan jika ada orang yang menghampirinya.

" Vin " panggil Chiko sambil sedikit menggoyangkan lengan dhavin

Dhavin mulai membuka matanya,memastikan apakah orang yang memanggilnya benar benar Chiko,setelah melihat Chiko dhavin langsung bangun dari tidurnya lalu sedikit menjauh.

" Kenapa kesini ?" Tanya dhavin cukup dingin

" Ya jemput Lo lah " jawab Chiko lalu mendekat ke arah dhavin

" Ga usah so peduli, gw bisa urus diri gw sendiri " ujar dhavin lalu pergi tak ingin berlama lama berhadapan dengan Chiko karena ia tak mau berkelahi dengan Chiko, bagaimana pun sikap Chiko tetap saja cowo itu masih sahabat nya.

" Vin, udah lah ga usah kaya gini, kaya orang gila asal Lo tau " ucap Fathir menatap punggung dhavin yang sedikit kotor

" Pulang Vin ,kasian bunda Lo nungguin di rumah " suruh Chiko

" Penampilan Lo skrng malah urak urakan ,sekolah ga bener, bolos setiap hari,sering pulang malem, Lo bener bener bukan dhavin yang gw kenal" tutur Chiko ikut sedih melihat dhavin seperti itu

" Hhe, Lo juga bukan Chiko yang gw kenal, gila si Lo tusuk gw dari belakang " jawab dhavin terkekh lalu berbalik menatap Chiko

" Gw ga bermaksud kaya gitu" ujar Chiko

" Seketika kepercayaan gw ilang sama Lo" ucap dhavin lalu melenggang pergi

" Mau kemana Lo ,gw bilang pulang Sono, ga usah repotin orang tua Lo, ga kasian apa" ujar Chiko sedikit teriak karena dhavin sudah menjauh

" Ga usah banyak Bac*t " jawab dhavin sambil terus melangkah.

" Anjir dhavin! Lo kira gw mau apa kaya gini" ucap Chiko aga sedikit kesal

" Trus mau Lo apa lagi ? Belum cukup?" Tanya dhavin tetap berjalan

" Udh Ko, jangan emosi, biarin dhavin sendiri dulu " ucap Fathir lalu mengajak Chiko untuk kembali ke tempat mobilnya.

Chiko dan Fathir terus mengikuti dhavin dari jauh,untunglah dhavin pulang kerumahnya, mereka berdua lalu pulang juga ke rumah masing masing.

🌟🌟🌟

Haii , apa kabar ? Jangan lupa jaga kesehatan ya, typo masih ada dimana mana sorry ya , semoga kalian suka sama part ini .

Jangan lupa vote setelah membaca ya

Dahhhh sampe ketemu di part selanjutnya

Freya [ COMPLETE ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang