ANEH!

58 10 2
                                    


🌟🌟🌟

Kalian pasti tahu bagaimana caranya untuk menghargai seorang penulis.

Jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian di cerita ini.

Happy Reading

🌟🌟🌟

" Abis ini langsung pulang ya frey" Ujar dhavin yang langsung mendapat anggukan kecil dari freya

" Dasar" Ujar dhavin lalu mengusap puncak rambut freya.

Tak lama mereka berdua meninggalkan area pasar malem itu, tak lupa sebelum pulang dhavin membelikan titipan senior nya itu.

Sekitar 15 menit di perjalanan akhirnya mereka sampai di depan rumah , hari sudah cukup malam karena jam sudah menunjukan pukul 21.36 .

Freya melepaskan helm milik dhavin dan memberikannya kepada cowo itu.

" Hmm makasih vin" Ujar freya tersenyum lebar

" Iya sama sama" Jawab dhavin sambil mengacak ngacak puncak rambut freya gemas.

" Yaudh gw pulang dulu, lo langsung istirahat, nih buat bang Arka " Pamit dhavin sambil memberikan sekotak martabak keju kesukaan anak itu.

Dhavin langsung menyalakan mesin motornya dan freya melambaikan tangan sambil tersenyum.

Setelah dhavin tak terlihat, freya lalu memasuki rumahnya dan melihat sang kakak sedang bermain game dengan temannya, si Rendi memang anak itu sering ke rumah jika Arka kesepian.

" Nih dari dhavin " Ujar freya lalu menaruh martabak itu di meja depan Arka yang masih saja sibuk bermain game tanpa menoleh ke arah adiknya.

" Makasih" Jawab Arka

" Yaudh freya mau istirahat dulu" Pamit freya lalu pergi ke kamarnya.

*****

Hari ini tidak terlalu cerah, mungkin akan turun hujan, memang cuacanya sedang tidak jelas kadang hujan kadang pula panas.

Sambil menunggu guru yang akan mengajar masuk kelas, freya memutuskan untuk membaca novel sambil mendengarkan lagu di earphone nya, Alana tak sekolah katanya ia sakit jadilah freya sendiri, dhavin dan Fathir sedang di kantin.

Tak lama dhavin dan Fathir kembali ke kelas, dhavin langsung saja menghampiri freya yang terlihat fokus dengan novel nya.

" Hayo " Ujar dhavin smbil mengambil novel yang sedang freya baca

" Balikin dhavin" Kesal freya masalahnya ia sedang membaca part si cewe di tembk oleh cowoknya tapi malah di ganggu

" Ngga " Ujar dhavin lalu mengangkat novel freya. Ke atas, ia tahu freya tak akan sampai mengambilnya karena ketinggiannya tak mencukupi.

" Ih dhavin" Ujar freya sambil memukul perut dhavin keras tapi menurut dhavin itu tak sakit.

" Freya dhavin sedang apa kalian? " Tanya pak tama saat memasuki kelas.

Mereka berdua langsung menghadap pak tama dan menyengir kuda

" Eheh " Gumam freya lalu langsung mengambil novel nya

" Udah duduk sana" Suruh pak Tama

" Di sini bapak akan mengenalkan teman baru kalian, tolong sambut dengan baik, chiko silahkan masuk " Suruh pak tama dengan muka datarnya, ia memang sudah di kenal dengan guru ber  muka datar nya.

Semua siswa dan siswi yang ada di kelas itu langsung melihat ke arah pintu masuk yang memunculkan seorang cowo jangkung dengan alis yang lumayan tebal itu sukses membuat para wanita berbisik bisik.

Freya [ COMPLETE ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang