Mengenang [ END ]

96 3 2
                                    

🌟🌟🌟

Kalian pasti tahu bagaimana caranya untuk menghargai seorang penulis.

Jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian di cerita ini.

Happy Reading

🌟🌟🌟

5 tahun kemudian...

Terlihat sekumpulan orang orang yang sedang berkumpul di tempat saat mereka memilih lagu untuk dhavin dan Freya yang akan tampil di pentas seni sekolah, kejadian waktu itu sudah lama namun masih teringat jelas, tempat ini masih sama namun ada yang berbeda,yaitu sekarang tidak adanya Alana di sana.

" Papa " teriak seorang anak laki laki saat melihat sang papa yang baru saja datang lalu berlari menghampiri papanya

" Ghavin gabole lari " Ujar dhavin menatap putra nya

Mendengar papa nya yang melarangny untuk tidak berlari,ghavin yang masih berumur 2 tahun lebih pun berhenti berlari.

" Pinter nya anak papa " ujar dhavin menggendong ghavin lalu mengacak acak rambut putranya itu sambil tersenyum.

" Beda ya yang udah jadi bokap " celetuk Fathir saat melihat interaksi antara putra dan papa di depannya itu

"Ghavin sini sama om Fathir aja" Ajak Fathir sambil menjulurkan kedua tangannya

" Sama om Chiko aja ya, om Chiko punya pelmen mau ga ?" Ajak Chiko yang tak mau kalah oleh Fathir

" Ajaran sesat Lo, ngasih anak gw permen " ujar dhavin lalu terkekh

" Avin sama Tante Shasha aja ya" bujuk Shasha ingin mengendong karena ghavin sangatlah lucu.

" Avin ga mau cama om, Tante ChaCha Avin mau nya cama uncle aka " tolak ghavin mentah mentah sambil melihat ke sekeliling mencari orang yang di maksudnya.

" Uncle aka ga kesini Avin, sini sama mama aja " ujar Freya lalu mendekat ke arah ghavin

Freya memang sudah menikah dengan dhavin 4 tahun yang lalu, mereka memutuskan untuk menikah karena sudah lama pacran, sedangkan yang lainnya masih sibuk mencari pasangan hidup nya masing masing, sebenrnya sudah ada namun mereka lebih memilih untuk melanjutkan karir nya dahulu.

" Udh lama ya ga kesini " tutur Fathir sambil melihat lihat tempat itu,mengingat kembali masa sekolahnya.

" Sama sama sibuk ya ga bisa ke sini " celetuk Chiko di belakang Fathir

" Lo si milih tinggal di Bandung lagi, gw kan jadi sendiri elah " ujar Fathir

" Makanya cari pasangan,jangan sendiri Mulu hidup Lo jhaha " ledek dhavin

Tiba tiba Fathir mendekat ke arah Ghavin .

" Ghavin mau tau ga cerita papa kamu pas SMA ? Mau tau ga pas papa dhavin di boongin sama om Chiko ?" Ucap Fathir lalu tertawa mengingat saat dhavin seperti orang gila yang suka main di pantai .

" Ghavin sini sama papa, jangan dengerin om Fathir "

" tapi Avin mau denger pa " jawab Ghavin sambil menatap papanya dengan muka polos

Sontak semua orang yang ada disana tertawa dengan kepolosan muka ghavin yang sangat alami.

Ghavin kecil yang ingin mendengar pun langsung mendekat ke arah Fathir.

" Jadi pas sekolah papa dhavin tuh pernah di boongin Ama om Chiko Ama mama Freya juga"

" Mama boongin papa?" Tanya Ghavin bingung

" Iya mama boongin papa, nah pas di papa dhavin di boongin dia tuh udah kaya orang gila, bajunya juga kotor, dekil, ga ganteng" ucap Fathir lalu tertawa

" Dih ga gitu juga, jangan hasut anak gw dengan omongan Lo yang banyak boongnya " ucap dhavin sedikit kesal namun hanya bercanda

" Dih emang bener, malem malem kaya orang gila ,baju penuh pasir, dah lah emang cocok Lo " ledek Fathir

" Ghavin sini udh jangan dengerin om Fathir ya, mending main sama om Chiko aja , ato mau beli ice cream ?" Ujar chiko lalu menggendong Ghavin sambil menggelitik anak kecil itu

Sontak ghavin pun merasa geli dan tertawa atas perlakuan Chiko itu.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah 3 sore, mereka memutuskan untuk pulang ke rumahnya masing masing , Chiko juga besok sudah balik ke Bandung lagi ,karena masih banyak pekerjaan disana.

Freya dan dhavin yang baru saja sampai di rumahnya,langsung menempatkan ghavin di tempat tidur, tadi ghavin tertidur saat perjalanan pulang,setelah itu mereka duduk di ruang tamu.

" Andai aja Alana dulu ga donorin hati nya buat aku, mungkin sekarang Alana masih ada " ucap Freya sambil menatap langit langit rumahnya

" Hey,kenapa ? Kamu mau Alana sedih disana ? " Tanya dhavin sambil menatap Freya

Freya menatap dhavin lalu menggeleng kan kepalanya pertanda jika ia tidak mau Alana sedih disana.

" Dengan kamu kaya gitu pasti alana sedih ngeliatnya, stop salahin diri kamu ya " ujar dhavin lalu mengusap ngusap tangan Freya.

" Makasih Ya Vin kamu udah jadi orang yang slalu ada buat aku, buat ghavin juga "

Dhavin hanya memeluk Freya tanpa menjawab perkataan Freya, sekrang sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menjadi orang yang selalu ada di sisi keluarga kecilnya itu.

Tiba tiba ada tangisan yang terdengar di dalam kamar sana, sontak mereka berdua pun langsung menuju kesana.

" Papa ,Avin jatuuh dari Cana " ujar ghavin sambil menunjuk ke arah tempat tidur

Dhavin dan Freya malah tertawa melihat ekspresi ghavin yang menurut mereka sangat lucu.

" Mama, papa tenapa ketawa, Avin sakit " ucap ghavin lalu menangis kembali

Dhavin pun langsung menghampiri ghavin lalu mengendong anak itu.

" Yaudh kamu tidur lagi ya ,sekarang papa jagain di sini " ucap dhavin tersenyum sambil melihat putra satu satunya.

Freya tersenyum hangat saat melihat dhavin dan ghavin di depannya, Freya sangat bersyukur bisa di perkenalkan dengan dhavin, dhavin yang slalu ada untuk nya, dhavin yang slalu mengerti perasaanya, dhavin yang selalu bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga sekaligus seorang ayah.

Rasanya Freya tidak mau kehilangan mereka berdua, hidupnya sudah sangat cukup bahagia dengan kehadiran mereka, hidupnya menjadi lebih berwarna, Freya juga sangat berterima kasih pada Alana,berterima kasih pada teman teman yang lainnya, dan yang paling Penting Freya sangat bersyukur mempunyai kakak seperti arka, arka memang kadang suka jail ataupun terlihat cuek pada dirinya, namun dalam lubuk hati yang paling dalam, cowok itu sangatlah hangat juga perhatian, arka saja yang tidak bisa mengekspresikan perasaannya.

🌟🌟🌟

Haiii, udah part terakhir nih, gimana kalian suka ga sama cerita ini ? Puas ga sama ending nya ?

Pertama tama author pemula ini mau ngucapin banyak terima kasih ke kalian.

Makasih udah sempetin buat baca cerita ini, walaupun cerita ini masih belum sempurna, makasih yang udah dukung author selama ini.

Yang udah vote juga makasih ,sorry kalau masih banyak typo jhaha, sorry juga kalo ada pengetikan kata yang salah, tolong di maklumin ya.

Kira kira kalian bakal kangen Freya dhavin ga ? Kaya nya author bakalan kangen si nulis cerita ini.

Author pemula ini udah ada rencana mau buat cerita baru lagi ,kalian mau baca ga ?

Author akhirin sampe di sini ya, sekali lagi author banyak terima kasih buat kalian .

Dahh sampe ketemu di cerita selanjutnya ♡.


Freya [ COMPLETE ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang