🌟🌟🌟Kalian pasti tahu bagaimana caranya untuk menghargai seorang penulis.
Jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian di cerita ini.
Happy Reading
🌟🌟🌟
Hari sudah malam saja, Freya juga sudah sadar dari beberapa jam yang lalu, namun masih sangat lemas, sekarang gadis itu sedang istirahat di ruangannya, tadi dhavin sudah sempat ke sana namun hanya sebentar karena ia tidak mau mengganggu Freya.
" Makan yu ?" Ajak Fathir dengan muka memelasnya karena sedari tadi ia belum makan juga
" Makan Mulu, tapi gw laper juga si " ucap Chiko
" Makan aja dulu lagian Freya ada yang jagain " ucap Farrel menatap dhavin
" Yaudh langsung ke kantin, gw ke bang arka dulu " ujar dhavin lalu menghampiri arka
" Makan dulu bang , ato mau gw bawain ?" Tanya dhavin yang berdiri di depan arka
" Kalian aja dulu makan ntar gw nyusul " jawab arka
Setelah itu dhavin dan yang lainnya langsung pergi menuju kantin, rasa laper sudah membara di perut mereka, Fathir yang langsung saja memesan banyak makanan saat baru tiba disana.
" Akhirnya gw makan juga " lega Fathir lalu mengunyah kembali makanan bisa di bilang dengan cepat.
Mereka semua lalu makan dengan tenang, karena semuanya sudah baik baik saja.
****
Dhavin sedang menemani Freya di ruangan gadis itu, dhavin sedang bercerita bagaimana perasaan nya saat ini, namun tiba tiba dokter datang menghampiri Freya, dhavin pun langsung bangkit dari duduk nya mempersilahkan dokter itu untuk memeriksa Freya.
Ternyata dokter itu tidak memeriksa keadaan Freya melainkan malah memberi sebuah surat untuk Freya.
" Apa dok ?" Tanya Freya bingun sambil menatap surat itu bergantian dengan wajah dokter
" Ini surat dari orang yang donorin hatinya buat kamu " jawab dokter itu lalu memberikan surat itu pada Freya
Setelah memberikannya dokter itu langsung melenggang pergi,Freya yang kebingungan langsung menatap dhavin.
" Coba kamu buka dulu " saran dhavin
Setelah itu Freya membukanya dengan perlahan.
Haii Frey
mungkin saat Lo baca surat ini gw udah ga ada di sana, gimana keadaan Lo ?
Gw doain Lo sehat sehat terus ya,
jangan merasa bersalah gara gara gw donorin hati gw buat Lo,
Lo pantes dapetin itu Frey,
gw cuma mau Nebus kesalahan gw sama Lo dengan itu, semoga bisa bantu Lo ya,
thanks udah mau jadi sahabat gw selama ini, sorry gw pernah jahat sama Lo, sampein ke yang lain juga, gw minta maaf untuk yang terakhir kalinya,
semoga kalian bahagia tanpa gw,
gw ikut bahagia kalo kalian bahagia, gw pamit ya, jaga diri baik baik Freya.Alana Gebrilia
Dhavin bingung kenapa Freya langsung menangis setelah membaca surat itu.
" Kenapa ?" Tanya dhavin yang duduk di sebelah Freya
Freya tidak menjawab apapun gadis itu malah langsung memberikan surat tersebut pada dhavin, pantas saja Freya menangis ternyata surat itu dari alana.
" Gpp Frey jangan nangis ya " ucap dhavin sambil menepuk nepuk bahu Freya
" Tapi Vin Alana...." Ucap Freya lalu menangis kembali
Ia sangka Alana ada di Thailand jadi gadis itu tidak bisa menjenguknya di sini, namun ternyata kenyataan nya Alana lah yang sudah mengorbankan hidupnya untuk dirinya, kenyataan ini sangat menyakitkan, walaupun Alana sudah jahat pada dirinya tetap saja gadis itu tetap sahabatnya.
" Vin anterin aku ke tempat Alana " ucap Freya ingin bergegas namun dhavin menghalangi nya
" Kalo kamu udah bener bener sembuh aku pasti bakal anter kamu, sekarang aku juga ga tau kuburan Alana dimana, jadi mendingan kamu istirahat dulu aja ya " suruh dhavin lalu tersenyum
" Tapi Vin aku mau kesana sekarang " ucap Freya menatap dhavin dengan tatapan sendu
" Istirahat ya, aku temenin disini " ucap dhavin lalu menyelimuti Freya
Untuk sementara waktu Freya bisa di tenangkan, jujur dhavin juga sangat kaget dengan semuanya, ia juga merasa kehilangan, namun mau bagaimana lagi, Alana yang membuat keputusan itu sendiri.
****
Karena sudah agak lama di rumah sakit, dan Freya juga sudah lumayan sembuh, jadi gadis itu sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumah, ya kini mereka semua sedang menuju ke Jakarta, setelah sampai mereka langsung pulang ke rumah masing masing, kecuali dhavin, cowok itu mengantar Freya ke rumah dahulu.
Kini Freya sudah terbaring di kasur nya, di kamar Freya sekrang tinggal arka dan dhavin, arka yang sedang merebahkan dirinya di sofa kamar Freya, sedangkan dhavin sedang duduk di bangku belajar Freya yang dekat dengan kasur Freya.
" Besok kita ke Alana kan ?" Tanya Freya menatap dhavin
Dhavin menjawab dengan anggukan
" Sekrang kamu istirahat ya " suruh dhavin tersenyum sambil mengusap usap rambut Freya
Tak lama kemudian Freya sudah tertidur, dhavin pun pamit untuk pulang.
Keesokan harinya dhavin beserta yang lainnya menuju ke tempat peristirahatan terakhir Alana,setelah sampai mereka langsung berdoa untuk Alana, Chiko dan yang lainnya sudah pergi duluan namun dhavin dan Freya masih tetap di sana.
" Lan, kenapa Lo lakuin itu? " tanya Freya
" Harusnya Lo jangan lakuin itu alana, kenapa Lo relain hidup Lo buat gw " tutur Freya dengan mata yang berkaca kaca sambil membayangkan kenangan nya bersama Alana dahulu.
" Kenapa Lo tinggalin gw " ucap Freya sambil menangis
Sementara itu dhavin merangkul bahu Freya dan mengusap usapnya agar gadis itu sedikit tenang.
" Makasih lan, gw bersyukur bisa kenal sama Lo, Lo yang tenang di sana ya, berkat Lo gw udah ga ngerasa sakit lagi" ucap Freya sambil menyeka air matanya
" Kita pulang ya, kamu juga harus istirahat lagi " ujar dhavin lalu mengajak Freya berdiri.
Dengan berat hati Freya pun meninggalkan tempat peristirahatan terakhir Alana.
Semuanya terasa sangat cepat, yang terjadi dahulu biarlah mengisi masa masa SMA mereka,yang akan slalu di kenang oleh mereka, walaupun tidak semuanya baik namun tetap saja itu kenangan.
🌟🌟🌟
Haiii, kayanya satu part lagi cerita ini end, menurut kalian gimana cerita ini? Semoga kalian suka ya,gw sengaja ngasih part ini sedikit .
Jangan lupa vote seletah membaca ya, thanks buat yang udah vote dan mampir ke cerita gw .
Dah sampe ketemu di part terakhir....
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya [ COMPLETE ] ✓
Teen Fiction"Frey" Ujar dhavin lembut Freya tak menjawab, gadis itu malah semakin sesenggukan, tak tega melihat freya menangis seperti itu dhavin langsung memeluk freya dari samping. Freya hanya diam tak membalas pelukan dhavin. [ Mohon follow sebelum membaca...