Perhatian

25 7 0
                                    


🌟🌟🌟

Kalian pasti tahu bagaimana caranya untuk menghargai seorang penulis.

Jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian di cerita ini.

Happy Reading

🌟🌟🌟

Jam tangan Arka sudah menunjukan pukul 23.28 malam , Arka semakin khawatir kepada dhavin, Arka sudah menelpon dhavin berkali kali namun yang menjawab nya hanya suara operator.

Jalanan semakin sepi karena hari sudah terlalu malam, Arka belum juga menemukan dhavin.

' lo dimana si vin ' batin Arka

Hati Arka semakin gelisah masalah nya ia belum menemukan keberadaan dhavin, tak terasa hari sudah menjelang pagi, Arka terus menelpon dhavin tapi tetap saja tak ada jawaban dari dhavin.

Tiba tiba terlintas dalam pikiran Arka , saat ia ingin mengunjungi rumah dhavin dan ia teringat akan jalan pintas yang sering di lewati dhavin, langsung saja Arka putar arah dan langsung menuju jalan pintas itu.

Terlihat dari kejauhan seorang pria terkapar di atas jalanan, karena pencahayaan di gang ini sangat minim Arka memutuskan untuk mendekat ke arah pria tersebut.

Semakin dekat semakin terlihat motor sport yang sangat mirip dengan motor dhavin, perasaan Arka sudah campur aduk, pikiran nya juga sudah tak karuan.

Ternyata dugaan Arka benar, pria yang terkapar di jalanan itu dhavin, cepat cepat Arka turun dari motornya lalu berlari , Arka sangat terkejut saat ia membalikan tubuh dhavin, terlihat wajah dengan banyak lebam dan juga darah, dan dhavin tak sadarkan diri.

" Vin.. Woy anjir bangun lo " Ujar Arka bergetar sambil menepuk nepuk pipi dhavin.

Dhavin masih tak sadarkan diri, Arka memutuskan untuk menelpon rumah sakit lalu mengirimkan ambulans, tak lupa Arka juga menghubungi keluarganya.

Hallo de

Kak lo udah ketemu dhavin belum?

Gw udh nemuin dhavin

Gimana keadaannya kak

Gw mau bawa dhavin ke rumah sakit deket sekolah

Yaudh freya sama mama papa kesana

Jangan lupa telpon tante azni

Iya kak

Tak lama suara ambulans terdengar dan berhenti di dekat Arka.

Udah dulu dw ambulans nya udh dateng

Iya kak

Arka memutuskan panggilannya lalu menyuruh petugas ambulans agar cepat cepat membawa dhavin ke rumah sakit.

*****

Dhavin sadarkan diri saat di perjalanan menuju rumah sakit, sekarang dhavin sedang berbaring di ruang rawat di temani oleh freya, karena azni sedang ke ruangan dokter dan yng lainnya menunggu di luar.

Dokter menyarankan agar dhavin di rawat untuk beberapa hari kedepan, karena terlalu banyak mendapat pukulan di dada, dhavin mungkin akan sering muntah darah.

" Mana lagi yang sakit vin? " Tanya freya khawatir dengan suara nya yang lemas.

" Aku udah gpp freya tenang aja " Jawab dhavin lemas.

Dhavin ingin duduk tetapi saat ia bergerak terlalu keras dadanya terasa sesak dan lagi lagi ia kembali muntah darah, seketika freya langsung panik lalu mengambil tisu di nakas dan membersihkan darah yng tadi di mentahkan oleh dhavin.

Freya [ COMPLETE ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang