10

1K 107 2
                                    

Sooyoung berjalan keluar dari Miami International Airport bersama Seohyun dan juga Seulgi setelah menempuh belasan jam perjalanan. Ya, Miami adalah kota tujuan mereka untuk mengikuti kompetisi balet Internasional yang diadakan oleh Art Ballet of Theatre di Florida.

Mereka segera memasuki taksi yang terparkir dan menuju hotel yang akan mereka tempati sebelum kompetisi di mulai. Setelah memakan waktu puluhan menit, kini tibalah mereka di sebuah hotel bernama Marseilles Beachfront Hotel yang terletak di dekat pantai selatan Miami.

Karena sebelumnya mereka telah melakukan reservasi, mereka pun segera menuju kamar hotel setelah mengambil kunci di bagian resepsionis. Kamar yang mereka tinggali terletak di lantai tiga.

Seulgi dan Sooyoung tak mampu menyembunyikan kekaguman mereka begitu memasuki kamar yang sarat akan nuansa romantis berwarna merah dengan tirai berwarna putih memberi sentuhan lembut di dalamnya.

Seulgi dan Sooyoung tak mampu menyembunyikan kekaguman mereka begitu memasuki kamar yang sarat akan nuansa romantis berwarna merah dengan tirai berwarna putih memberi sentuhan lembut di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini kamar kalian. Kamarku tepat di seberang kalian."

"Kak Seohyun akan sekamar dengan siapa nanti?"

"Aku akan tidur dengan Yoona begitu ia tiba. Dan Joohyun dengan Ji Soo. Beristirahatlah, besok lusa setelah mereka tiba kita akan mempersiapkan untuk mendaftar."

Ucap Seohyun dan keluar dari kamar yang akan ditempati oleh Sooyoung dan Seulgi. Sooyoung berjalan menuju jendela dan membuka tirainya. Menatap pemandangan kota Miami dari dalam kamar. Sementara Seulgi sibuk merapikan beberapa barangnya.

"Kau tak akan mengabari keluargamu?"

"Di Korea sudah tengah malam. Mereka pasti sudah tidur."

Sahut Sooyoung yang kini merebahkan diri di atas ranjang. Saat gadis itu hendak memejamkan mata, dering ponsel membuatnya kembali terjaga. Ia meraih ponsel dan melihat jika Jaehyun tengah menghubunginya.

"Halo."

"Akhirnya kau sudah sampai."

"Kau menghubungiku?"

"Ya. Tiap jam aku mencoba menghubungimu. Untuk menghitung berapa jam yang kau butuhkan untuk sampai kesana."

"Jaehyun, apa kau tidak sibuk?"

Tanya Sooyoung sembari terkekeh pelan, merasa geli dengan tingkah sang kekasih.

"Kau tidak tidur? Di Korea kan sudah malam."

"Lebih tepatnya sudah pagi. Ini jam dua dini hari dan aku masih terjaga."

"Karena?"

"Tentu saja untuk memastikan kau sampai atau tidak."

"Ya ampun pria ini mengapa manis sekali."

Seru Sooyoung yang tak tahan dan sudah merasa rindu dengan Jaehyun. Terdengar tawa renyah di seberang telfon.

"Karena aku sudah memastikan kau sampai dengan selamat, sekarang aku akan tidur."

"Em, tidurlah. Aku juga akan beristirahat karena nanti malam aku akan berlatih."

"Baiklah. Kau tutup telfonnya."

"Tidak. Kau saja yang tutup."

"Tidak. Kau saja sayang."

"Ah tidaakkk.."

Seulgi memutar bola matanya jengah melihat Sooyoung yang tengah bertingkah imut kini. Terdengar kekehan pelan dari gadis itu dan mengangguk.

"Baiklah. Kita tutup bersamaan di hitungan ketiga. Satu, dua, tiga."

Sooyoung mematikan ponsel dengan senyum sumringahnya. Pandangannya teralihkan pada Seulgi yang kini memandang geli kepadanya.

"Kenapa?"

Tanya Sooyoung dengan raut wajah polos. Sementara Seulgi hanya menggelengkan kepala heran.

-

Sebuah pelukan dari belakang membuat Joy yang sedari tadi sibuk mencuci piring menghentikan kegiatannya sejenak.

"Lepaskan aku dan cepat selesaikan novelmu agar bisa menghadiri acaraku minggu depan Sehun."

Bukannya melepas pelukan, pria 25 tahun itu justru semakin mempererat pelukannya dan membenamkan wajahnya di bahu Joy. Gadis itu memutar bola matanya malas. Ia meletakkan kembali piring kotor di tangannya ke dalam wastafel, melepas sarung tangan plastik dan membasuh tangannya. Joy membalik tubuhnya kemudian menatap wajah kelelahan sang kekasih.

"Kau ingin tidur?"

Sehun mengangguk pelan dan Joy pun mengerti dengan keinginan pria itu. Ia pun menarik tangan Sehun dan menuntunnya masuk ke dalam kamar. Joy terlebih dahulu naik ke atas ranjang dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang. Menatap Sehun dan memberi kode pada pria itu untuk tidur di pahanya.

Seulas senyuman tipis terlukis di wajah tampan pria itu. Tanpa menunggu lama, Sehun melakukan apa yang di perintahkan oleh sang kekasih. Tak lama ia pun mulai memejamkan matanya. Tiga tahun berkencan dengan Sehun membuat Joy sangat paham apa yang diinginkan pria itu tanpa perlu mengatakannya terlebih dahulu.

Di lain tempat, Sooyoung dan Seulgi sudah bersiap dengan pakaian baletnya. Sembari menunggu kedatangan tiga rekan lainnya di Miami, mereka memilih untuk kembali berlatih dengan mengenakan gedung serba guna yang merupakan salah satu fasilitas milik hotel bintang empat ini. Tentunya Seohyun berada bersama mereka untuk mendampingi.

"Helena, gerakanmu sedikit lemah hari ini. Apa kau kelelahan?"

"Begitulah. Sepertinya aku masih jet lag."

Sahut Seulgi mengangguk menyetujui. Pandangan keduanya tertuju pada Sooyoung yang belum juga selesai berlatih. Rasa lelah seakan tak mengganggu gadis itu. Seulgi menatap kagum kearah Sooyoung yang banyak tersenyum kini.

Satu-satunya kelemahan Sooyoung adalah di bagian ekspresi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu-satunya kelemahan Sooyoung adalah di bagian ekspresi. Gadis itu sedikit kesulitan untuk mengekspresikan perasaan dari tokoh yang sedang ia tampilkan. Namun kali ini gadis itu mengalami perkembangan yang cukup signifikan.

"Apa ia Sooyoung yang aku kenal?"

"Ya. Aurora telah berhasil menampakkan pesonanya yang telah lama terpendam. Sedikit demi sedikit."

Sahut Seohyun tersenyum bangga.

~~~

Affairs With My Sister's Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang