24

747 84 8
                                    

"Merasa baikan?"

Tanya Sehun sembari menyodorkan sebuah sarung tangan. Sooyoung meraihnya dan mengusap wajahnya dengan sapu tangan tersebut dan mengangguk mengiyakan. Gadis itu menghabiskan waktu berjam-jam untuk menangis dan Sehun hanya membiarkannya hingga tangisnya reda.

Mereka saat ini tengah berada di apartemen milik Sehun. Sooyoung menolak untuk pulang karena tak ingin bertemu dengan Joy. Maka satu-satunya tempat yang bisa Sehun pikirkan adalah tempat tinggalnya.

"Sooyoung.."

"Hm?"

"Berapa lama kau mengenal Jaehyun?"

Sooyoung terdiam sejenak, tampak berpikir.

"Hubungan kami telah terjalin satu tahun lebih. Tapi aku mulai berteman dengannya sejak masih SMP. Terhitung sudah tujuh tahun. Mengapa kakak menanyakannya?"

"Menurutmu selama mengenalnya, apakah Jaehyun tipe laki-laki yang akan mengkhianati kekasihnya?"

Sooyoung menatap Sehun beberapa saat sebelum akhirnya menggeleng pelan. Pria itu mengangguk mengerti dan tersenyum.

"Apa kau mempercayai Jaehyun selama ini?"

"Tentu saja."

"Lantas mengapa kau tak mempercayainya kali ini?"

Lagi dan lagi pertanyaan pria dihadapannya sukses membuat Sooyoung bungkam. Apa yang dikatakan Sehun tidak ada yang salah. Ia cukup mengenal Jaehyun. Ia tau seperti apa perangai pria itu. Namun ego dan rasa kecewanya lebih besar hingga membuatnya menolak memberi pria itu kesempatan.

"Itu jelas karena aku memergoki Joy tidur di kamar Jaehyun. Ia bahkan mengenakan kemeja yang biasa aku kenakan!"

"Apakah saat itu kau melihat Jaehyun tertidur di sebelahnya? Memeluk dan mengecup keningnya?"

"Tidak.."

Sahut Sooyoung memelankan suaranya. Sehun kembali tersenyum tampan dan mengusap puncak kepala Sooyoung.

"Sooyoung.."

"Hm?"

"Mengapa kau tidak mencoba mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu? Baru setelah itu kau bisa memutuskan apakah kau akan mempercayai atau meragukannya. Saat itu barulah kau memutuskan apakah kau bisa memaafkannya atau membencinya."

"Apakah menurut kakak aku bisa memahami situasinya?"

"Itu tergantung bagaimana Jaehyun menjelaskannya padamu."

Sahut Sehun dan Sooyoung menatapnya cukup lama sebelum akhirnya gadis itu menarik senyum tipis dan mengangguk pelan.

"Datanglah ke rumahnya besok pagi. Aku akan mengantarmu."

Ucap Sehun bangkit dari ranjang yang sedari tadi mereka duduki.

"Kakak mau kemana?"

"Aku harus melanjutkan ceritaku. Malam ini kau bisa tidur di kamarku."

"Lalu kakak?"

"Aku akan tidur di ruang kerja."

Sahut Sehun dan berlalu meninggalkan Sooyoung. Gadis itu menarik nafas panjang dengan senyum manisnya. Ia telah memantapkan hati untuk mencoba memahami apa yang telah terjadi dengan prianya.

Dilain tempat, Joy memapah tubuh Jaehyun memasuki kamar pria itu. Ia merebahkan Jaehyun yang berada di bawah pengaruh alkohol. Membantu melepas sepatu yang pria itu kenakan dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Joy terduduk di tepi ranjang. Memperhatikan sosok Jaehyun yang tampak damai dalam tidurnya. Tangan gadis itu bergerak menyusuri fitur wajah Jaehyun yang nyaris sempurna. Mengesampingkan anak rambutnya dan mengusap pelan pipi Jaehyun. Joy mendekatkan wajahnya ke wajah Jaehyun, hendak memberi kecupan di bibir pria itu. Namun ia mengurungkannya.

"Aku tak akan melakukannya. Ini curang namanya."

Ujar Joy tersenyum menampilkan smirk-nya. Gadis itu pun bangkit dan hendak meninggalkan kamar. Tetapi Jaehyun menahan pergelangan tangannya, membuat Joy berbalik dan sedikit terkejut begitu mendapati Jaehyun yang telah terduduk kini. Pria itu menarik kasar Joy hingga ia kembali terduduk, memberinya tatapan seduktif.

Pria itu menangkup kedua sisi pipi Joy dengan tangan besarnya. Mendekatkan wajahnya dan menghembuskan nafas tepat di depan wajah Joy. Membuat detak jantung gadis itu berdebar tak karuan.

"Sooyoung.."

Panggilan yang keluar dari pria itu membuat Joy mendelik dan menatapnya tak suka. Pria itu memandang sendu kearahnya.

"Kau kemana saja hm? Aku merindukanmu."

Racau Jaehyun yang kini mulai memberi kecupan-kecupan singkat pada punggung tangan Joy. Sementara gadis itu hanya diam membiarkan Jaehyun melakukannya.

"Jangan tinggalkan aku lagi. Aku mohon."

Pinta Jaehyun yang kini kembali menatap Joy. Gadis itu tersenyum tipis dan membelai pipi Jaehyun. Mendekatkan wajahnya pada telinga pria itu.

"Aku tak akan meninggalkanmu lagi."

Ucap Joy yang kini mulai melumat bibir Jaehyun. Tentu pria itu tak menolaknya. Karena ia berpikir jika gadis dihadapannya saat ini adalah Sooyoung. Semakin lama ciuman mereka semakin memanas. Jaehyun mengangkat tubuh Joy dan merebahkannya di atas ranjang. Melakukan berbagai macam hal yang tak seharusnya terjadi. Joy tak menolaknya walaupun ia melakukannya secara sadar saat ini. Karena inilah yang gadis itu inginkan.

-

Sooyoung menatap pantulan dirinya di depan cermin. Gadis itu tersenyum manis setelah menyemprotkan parfum kesukaannya. Pintu kamar terbuka menampakkan sosok Sehun di ambang pintu. Ia tersenyum menatap Sooyoung yang kini telah berpakaian rapi.

"Kau sudah siap?"

Tanya Sehun dan Sooyoung menanggapinya dengan anggukan semangat. Pria itu kembali tersenyum dan membuka lebar pintu kamar.

"Ayo."

Ajak Sehun membuat Sooyoung segera bangkit dari duduknya dan berjalan mengekori Sehun keluar dari apartemen pria itu. Selama di perjalanan, Sooyoung tersenyum sumringah. Ia tak henti-hentinya bersenandung. Membayangkan hubungannya dan Jaehyun akan kembali membaik membuat hatinya berbunga-bunga.

Setelah memakan waktu 20 menit, kini mereka telah tiba di depan rumah Jaehyun. Sooyoung berdiri di depan pintu rumah dan mulai menekan bel. Sementara Sehun hanya menunggu di dalam mobil. Ia tak ingin pria itu salah paham lagi seperti semalam.

Sooyoung kembali menoleh pada Sehun yang masih setia memperhatikannya dari balik kursi kemudi. Gadis itu tersenyum manis sembari melambaikan tangannya. Ia kembali mengalihkan pandangannya kearah pintu. Tak ada tanda-tanda pria itu akan membukakan pintu.

Dengan ragu-ragu, Sooyoung mulai memencet password rumah Jaehyun dan tak lama pintu terbuka. Gadis itu pun menghilang seiring dengan pintu rumah yang tertutup. Membuat Sehun yang masih setia memperhatikan tersenyum tampan.

"APA YANG TELAH KALIAN LAKUKAN?!!"

Pekikan suara yang cukup nyaring membuat senyuman di wajah Sehun perlahan memudar. Ia tau jika ini bukan hal yang baik.

~~~

Affairs With My Sister's Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang