"Makan pelan-pelan. Tidak ada yang akan mencuri makananmu."
Ucap Jaehyun sembari memberi segelas air pada Sooyoung. Gadis itu hanya menanggapi dengan senyuman sembari terus menyantap tteokbokki ke dalam mulutnya. Akhirnya ia tak bisa menang dari rasa lapar walau otak menyuruhnya untuk diet.
"Gadis ini.."
Desis Jaehyun meraih tisu dan mengelap sudut bibir Sooyoung yang terdapat saus tteokbokki.
"Kau tidak makan?"
Tanya Sooyoung yang kini meletakkan sumpit di samping mangkuk dan meneguk habis minumannya.
"Sebentar lagi ada kejuaraan. Aku harus menjaga berat tubuhku."
"Curang!!"
Protes Sooyoung memukul pelan lengan pria itu membuat Jaehyun terkekeh karena tingkahnya.
"Kau sudah selesai?"
Sooyoung mengangguk sembari mengelap sisa-sisa saus yang tersisa di bibirnya. Pria itu pun mengangguk mengerti.
"Ingin berjalan-jalan sebentar untuk membakar kalori?"
"Tentu saja."
Sahut Sooyoung yang kini mulai bangkit dan merapikan posisi celananya. Setelah membayar tagihan makanan, mereka pun melangkah keluar dari restoran. Berpegangan tangan menikmati dinginnya kota Seoul di malam hari.
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Itu artinya sudah tiba waktunya bagi pria itu untuk mengantar Sooyoung kembali ke rumah. Sesuai kesepakatan yang mereka buat untuk membakar kalori, mereka memutuskan berjalan kaki alih-alih menaiki angkutan umum. Hingga kini telah tiba di depan rumah gadis itu.
Sooyoung melepas gandengannya dengan berat dan mengerucutkan bibirnya. Jaehyun yang menyadari raut wajah gadisnya itu pun dibuat gemas. Ia membelai pipi Sooyoung dan mengecup lembut keningnya.
"Bisakah aku tinggal di rumahmu malam ini?"
Tanya Sooyoung yang kini merapatkan tubuhnya pada Jaehyun. Memeluk erat pria itu dan menyandarkan kepala ke dada bidangnya. Jaehyun pun membalas pelukannya.
"Tidak bisa."
"Kenapa?"
Tanya Sooyoung yang kini mendongakkan kepalanya menatap lekat wajah Jaehyun.
"Hari ini kak Taeyong dan kak Johnny menginap di rumahku."
"Cih.. Mereka seperti tidak punya rumah saja."
Gerutu Sooyoung yang kini melepas pelukannya.
"Masuklah dan segera tidur. Bukankah besok pagi kau harus menemui pelatihmu?"
Sooyoung mengangguk mengiyakan sembari melambaikan tangan. Dengan berat hati, gadis itu berbalik dan mulai melangkah memasuki rumahnya. Setelah Jaehyun memastikan Sooyoung sudah berada di dalam rumah, ia pun segera berbalik dan melangkahkan kakinya untuk pulang.
Setelah memasuki rumahnya Sooyoung tak juga menemukan keberadaan orang tuanya. Gadis itu pun berjalan menaiki tangga. Namun langkahnya terhenti di depan kamar Joy. Telinganya terasa nyeri mendengar alunan melodi cello yang seperti dimainkan asal-asalan. Gadis itu pun membuka lebar kamar Joy dan mendapati saudara kembarnya itu memainkan cello miliknya dengan raut wajah menyeramkan menurutnya.
"Soo Jeong, kau sungguh berisik."
Protes Sooyoung sembari menutupi kedua telinga dengan telapak tangannya. Merasa kesal karena di panggil dengan nama asli, gadis itu pun menghentikan permainannya dan menatap Sooyoung sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affairs With My Sister's Boyfriend [END]
Fiksi Penggemar{FANFICTION} Kita bermain api tanpa tau cara untuk memadamkannya. Saling mempermainkan satu sama lain. Dan akhirnya saling terluka.