Chapter 19

899 77 16
                                    

"Mean!" ucap Blue saat melihat laki-laki tinggi itu masuk ke R'Cafe. Sontak ucapan Blue membuat Plan dan Perth menoleh kearah tatapan Blue.

Mean membawa langkahnya kearah laki-laki mungil itu, kini ia berdiri tepat dihadapan Plan. Mean kini bisa melihat dengan jelas Plan orang yang dicintainya masih sama seperti dulu walau rambutnya berubah menjadi blonde.

"Plan, kau masih sama seperti dulu" tanpa Plan sadari genggaman tangannya semakin mengerat, membuat Tee merengek kesakitan.

"Mommy, Mommy.." Tee merengek dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Deg...

'Mommy?' batin Mean.

Dengan sigap Perth melepaskan genggaman tangan itu dan langsung menggendong Tee.

"Tee, ok?"

"Sakit Daddy." tangan Perth tampak mengelus pergelangan tangan Tee dan tersenyum kearah anak kecil itu.

'Mommy, Daddy?' batin Mean.

"Ka..kalian?" Mean memandang kearah Plan dan kemudian Perth dengan tatapan tidak percaya.

"Ada apa kau kemari?" ucap Plan.

"Kalian menikah?" alih-alih menjawab Mean malah balik bertanya dengan senyuman mirisnya. Kakinya serasa melemas, rasanya Mean ingin mati detik itu juga.

"Itu bukan urusanmu!" sahut Plan dan Mean lagi-lagi hanya tersenyum kecewa.

"Jadi ini anak kalian?"

Tangan Plan menarik pergelangan tangan Perth untuk pergi dari tempat itu. Namun saat Plan melangkah pergi pergelangan tangannya dicekal oleh Mean, membuat laki-laki mungil itu dengan terpaksa menghentikan langkah kakinya.

"Lepaskan tanganmu Mean!"

"Jelaskan semuanya!"

"Tidak ada yang perlu dijelaskan!" dengan perlahan cekalan tangan itu terlepas dan Mean hanya menatap kepergian Plan dan Perth dengan raut kecewa.

"Blue."

-:-:-:-

Blue masuk kedalam ruang kerja dengan secangkir teh mint dan memberikan teh itu pada Mean.

"Bagaimana bisa kau mengetahui Plan sudah ada di Thailand?"

"Mae." Blue menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti.

"Lalu.. untuk apa kau menemui Plan?"

"Aku sudah menunggunya cukup lama. Tapi..." Mean tersenyum kecewa.

"Apa maksud mu, bukankah kau sudah menikah dengan Neena?"

"Aku membatalkan pernikahanku karena aku mencintai Plan."

"A...apa?" Blue benar-benar terkejut dengan lontaran Mean, matanya tampak membulat.

"Lalu pernikahan waktu itu?"

"Neena menikah dengan Phi Joss cinta pertamanya dimasa sekolah dulu."

"Astaga ini gila, jika aku tahu Neena menikah dengan orang lain maka aku tidak akan menyampaikan pernikahan itu padanya. Lalu bagaimana dengan Mae mu?"

"Mae?"

Flashback

1 Hari setelah keputusan Mean

#

Nyonya Phiravich begitu marah besar saat mengetahui Mean membatalkan pernikahannya yang hanya tinggal menghitung bulan membuat ibu dan anak itu saling beradu mulut dihadapan tuan Phiravich.

PLEASE DON'T! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang