Brakkkkk...
Seseorang masuk begitu saja kekamar Plan membanting pintu tak berdosa dengan sangat keras .
"Hai Mean", panggil Plan setelah melepaskan pagutan nya , ia tertawa dan berbicara dengan suara khas orang mabuk .
"Apa yang kau lakukan Perth", Mean menarik Perth dari atas tubuh Plan dengan paksa .
"Keluar!", teriak Mean dengan suara nyaring nya . Namun Perth tidak bergeming sama sekali , laki-laki itu tetap diam berdiri ditempatnya .
"Ku bilang keluar!", sekali lagi Mean berteriak .
"Brengsek", Hanya itu yang keluar dari mulut Perth sebelum ia keluar dan meninggalkan kedua nya .
Mean menatap Plan dengan tajam . Ia tidak suka saat melihat laki-laki mungil nya bercumbu dengan orang lain , ya .. Mean tidak suka itu . Malam ini Plan mabuk kembali membuat Mean Phiravich menggelengkan kepala nya dengan decakan kesal .
Lagi-lagi Plan memamerkan tubuh toples mulus nya , siapapun yang melihatnya pasti ingin menyentuh tubuh itu .
Langkah Mean ia bawa menghampiri Plan , tangan besar nya menangkup wajah simungil yang tampak memerah . Mata itu menatap mata Plan , hingga perlahan turun kebibir , leher , dada dan perut nya .
"Ada apa dengan mu , Plan" .
Tangan mungil Plan ia angkat untuk menangkup wajah laki-laki tampan dihadapan nya .
"Aku mencintai mu Mean , sangat mencintai mu . Aku rela tersakiti demi melihat mu bahagia", Jari lentik itu mengelus wajah tampan Mean .
"Kau ingat .. malam itu saat kau bertanya siapa orang yang aku cintai dan aku tak menjawab nya , karena jawaban nya itu dirimu Mean Phiravich", Plan tertawa dengan ucapan nya sendiri .
"Asal kau tahu aku orang yang lebih dulu mencintai mu , Plan" .
Deg...
"Aku 9 tahun mencintai mu , aku juga tersakiti seperti diri mu . Kenapa aku tidak pernah berkencan dengan seseorang alasan nya hanya karena seorang Plan Rathavit . Aku menyimpan semuanya agar mae tidak membenci mu , kau tahu itu bukan Plan . Saat kau berbicara tentang perasaan Neena aku mencoba nya , mencoba untuk melenyapkan perasaan itu namun tetap tidak bisa sekuat apapun aku berusaha" .
Deg...
Plan melepaskan tangkupan nya begitu saja .
"Omong kosong", Plan tertawa layaknya seperti orang tidak waras .
Tangan Plan menarik tubuh Mean membuat laki-laki tinggi itu menindih tubuh mungil nya .
"Kau bilang aku menjijik kan , bukan . lalu kenapa bagian bawah tubuh mu bisa terbangun", Lontaran Plan dengan tawa nya membuat Mean bungkam . Ya .. Mean ingat betul ia pernah melontarkan kata-kata kasar itu , namun itu bukan berasal dari hati nya .
"Maaf", Hanya itu yang keluar dari mulut Mean .
"Maaf aku sudah menyakiti mu", ucap Mean kembali . Entah saat Plan tersadar nanti ia akan ingat atau tidak dengan perkataan yang Mean ucapkan dan Mean tidak peduli Plan akan ingat dengan ucapan nya atau tidak karena yang terpenting sesuatu yang selama ini ia simpan sudah tersampaikan .
"aku tidak akan menyesali nya kali ini , Plan" .
Bibir tebal Mean perlahan mendarat dan menempel sempurna dengan bibir cherry Plan . Melumat dengan lembut bibir atas dan bawah nya . Plan mulai merespon cumbuan Mean melakukan hal yang sama seperti yang laki-laki tampan itu lakukan . Lidah basah Mean mulai menerobos masuk dan memporaporanda kan isi mulut Plan .
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE DON'T! (Completed)
Fanficremake kali ini dari fanfiction lagi dengan nama akun @.Defirelight 🙏