Chapter 1

2.4K 103 7
                                    

Seorang laki-laki manis tengah berselonjor santai diatas karpet berbulu tebal dengan punggung yang ia sandarkan dikaki sofa ditemani oleh seorang wanita cantik yang bersandar manja dibahu nya .
mereka tengah asik menonton acara musik di tv Lcd itu sambil menggoyang-goyangkan jari kaki nya .

"Woahh", pekikan laki-laki itu begitu lantang .
"Yahh...Plan kau mau membuat telinga ku tuli", desis wanita itu .
"Dia terlihat sangat seksi bukan dengan otot perut sempurna seperti itu", pekik Plan kembali .
"ya jelas , tidak seperti mu", wanita itu menjulurkan lidah nya .
"Neena", desis Plan dan meraba perutnya sendiri .
"Kau benar", dan mencubit gemas pipi Neena sambil terkekeh .

Kini dua orang itu memfokuskan kedua mata nya kembali ke layar tv itu .
Hening...
tak ada yang berbicara lagi hanya deru nafas yang terdengar . Hingga beberapa menit salah satu dari mereka membuka mulutnya .
"Plan", panggil Neena dengan suara yang cukup pelan .
"Hn" .

"Bagaimana kalau aku mencintai sahabatku sendiri" .
Plan langsung merengkuh bahu Neena dan menatap mata itu dengan setengah terkejut .
"Jangan bilang kau mencintai ku" .
"Aishh .. yang benar saja . tidak mungkin aku mencintai mu", Neena memutar bolamata nya .
"Kau itu terlalu cantik jadi seorang laki-laki . Saat kita jalan bersama mungkin orang akan mengira aku penyuka sesama jenis", Neena tertawa dengan ucapan nya sendiri .

"yahh...kau secara tidak langsung mengatakan kalau aku ini seperti perempuan" .
"kau memang cantik seperti perempuan Phi “dan Neena mencubit pipi chubby Plan dengan sangat gemas .
Sedangkan Plan hanya mengerucutkan bibir cherry nya dengan kedua tangannya yang berada didepan dada nya . mata nya tampak memicing kearah Neena .
"Apa itu Perth", Plan mengangkat sebelah alisnya .
"ini hanya rahasia kita , ok", Plan hanya mengangguk dan Neena berbisik ditelinga Plan .

Deg...

Mata Plan tampak membesar namun seperkian detik Plan merubah kembali raut muka nya .
Hening kembali...
Tangan lentik Plan mengelus rambut Neena yang bersandar dibahu nya tengah memeluk lengan Plan dengan manja . Sedangkan mata Plan fokus memandangi tv lcd itu dengan tatapan kosongnya .
Satu nama yang terlontar dari mulut Neena membuat dada nya berdenyut nyeri . Plan merutuk diri nya sendiri . Hingga Plan tersadar dari lamunannya saat langkah kaki seseorang mendekat ke arahnya .

"Kau tidak ke Cafe", tanya seseorang dengan suara lowbass nya .
"Neena ada disini", lanjut laki-laki itu .
"aku tidak bisa ke Cafe saat wanita ini datang kesini", sahut Plan .
"Dan kau menurutinya", cibir laki-laki itu .
"Jelas . kau tahu sendiri Mean kalau aku tidak menurutinya dia akan mengomel seharian"
"dan aku tidak mau mendengar omelannya yang seperti kereta uap yang terus mengeluarkan suaranya ", lanjut Plan . Sedangkan Mean hanya mengangguk mengerti dan terkekeh dengan ucapan Plan .

"Sepertinya dia sedang tertidur dengan nyaman", ucap Mean .
"aishh ... bahkan aku tidak berdongeng ataupun menyanyikan lulaby untuknya", cibir Plan .
"Mean gendong dia ke kamar mu" .
"kenapa harus aku dan kamar ku" .

"aku tidak mungkin menggendong nya dia terlalu berat bagi ku dan aku tidak suka kamarku di masuki orang lain", jelas Plan .
Dan tanpa bicara lagi Mean mengangkat Neena secara perlahan dan menggendongnya ala bridal . Plan hanya menatap bagaimana Mean melakukan semua itu hingga sosok Mean menghilang dari manik mata nya .
Plan kini berbaring di sofa empuk itu dengan sebelah tangan nya menutupi keningnya dan mata nya menatap langit-langit rumah itu dengan tatapan kosong . Hingga tak sadar seseorang tengah memanggil - manggil nama nya .

"Plan", Plan tampak mengerjap saat wajah tampan seseorang tepat berada didepan wajahnya .
"kau melamun", lanjut Laki-laki itu .
"kau mengagetkan ku Mean", desis Plan dan bangkit dari acara berbaringnya .
"ah .. kau benar sedang melamun . kau tahu jangan melamun disore hari atau kau akan dirasuki" .
"aish .. kau masih percaya hal seperti itu", cibir Plan .

PLEASE DON'T! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang