Chapter 17

788 69 14
                                    

Perth saat ini tengah berada di Mount Sinai Medical Center mengantar Plan sejak setengah jam yang lalu Saat ia ditelpon oleh seorang maid dengan suara panik nya . Kedua nya tengah duduk dihadapan seorang Dokter .

"Bagaimana Dokter , apa Plan baik-baik saja".

"Tuan Plan baik-baik saja hanya mengalami Kram perut , anda tidak perlu khawatir . Tapi saya sarankan anda sebagai pasangan nya bisa menjaga tuan Plan , jangan sampai pasangan anda mengalami setres ataupun tertekan lagi karena itu akan mengganggu kandungan nya", Perth menatap kearah Plan yang berada disampingnya dan mengangguk mengerti .

Setelah selesai Plan dan Perth melajukan mobilnya meninggalkan Mount Sinai Medical Center . Sebelah tangan Perth menggenggam tangan Plan dan mengelusnya dengan lembut .

"Dengarkan tadi kata Dokter , Plan . Kau tidak boleh sampai setres ataupun tertekan" .

"Perth apa pendapatmu tentang ... Mark", Bukannya menjawab Plan malah balik bertanya .

"Mark siwat .. Mark itu udah seperti adik ku sendiri, (cerita nya tuaan perth yah 😅) dia baik , lucu dan terkadang manja padaku bahkan sampai sekarang dia masih seperti itu padaku", kekeh Perth .

"Baik", ulang Plan .

"Hum .. Dia sangat baik . Saat Guzhang dan Gugu dulu mengadopsi Mark dari panti asuhan Mark kecil selalu bersembunyi dibalik tembok karena malu dan aku yang mulai mendekatinya hingga dia terbiasa dengan lingkungan barunya . Sejak saat itulah aku selalu menganggap laki-laki cantik itu sebagai adik ku sendiri", jelas Perth.

"Jadi ... karena alasan ini Mark mencintai mu".

Ckitttt...

Perth sontak menghentikan laju mobilnya hingga suara ban mobil itu berdecit dengan nyaring .

"Astaga Perth , apa kau mau kita mati", desis Plan .

"Apa yang kau bicarakan Plan", ucap Perth dengan tawanya .

"Aku serius".

"Lelucon mu tidak lucu , Plan".

.

.

Plan dan Perth kini sudah sampai ditempat tinggalnya , namun saat keduanya melangkah masuk hanya hening yang menyambutnya . Bahkan tidak ada tanda-tanda kehidupan Mark dirumah itu . Plan melangkahkan kaki nya kearah lantai atas dimana letak kamarnya berada di selatan .

Dengan perlahan Plan membaringkan tubuhnya diatas ranjang dengan helaan nafas lelah . Seiring berjalan nya waktu Plan merasakan tubuhnya semakin berat , bahkan kini pipi nya sudah mulai membengkak karena ia terlalu banyak makan .

Tapi Plan tentu tidak peduli dengan penampilan nya yang terpenting untuknya adalah kesehatan Baby yang ada didalam perutnya .

Drrttt...Drrrttt...

Suara ponsel milik Plan berdering dengan nyaring . Saat matanya melihat layar ponselnya , ia bisa melihat seseorang tengah memanggilnya untuk melakukan VCall .

[Halo Blue] .

Ucap Plan dengan riang

[Plan , aku sangat merindukanmu . Astaga kapan kau akan kembali]

[Setelah Baby ini siap untuk menginjakan kakinya di Thailand] .

Plan mengelus perutnya dengan lembut dan memamerkan nya ke Blue

[Woh .. Bahkan sekarang sudah semakin besar dan pipi mu sudah seperti kue beras]

Blue tertawa diseberang sana sedangkan Plan hanya berdecak mendengarnya

PLEASE DON'T! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang