XVIII. Untitled

4.5K 498 195
                                    

🍂There is no third chance 🍂
.

.

.
Happy reading guys and sorry for typo 😇😇

.

.

.

Sunyi berpadu merdu suara rintik hujan yang menjatuhi bumi perlahan mengubah malam menjadi beku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunyi berpadu merdu suara rintik hujan yang menjatuhi bumi perlahan mengubah malam menjadi beku. Taehyung terbangun dengan tubuh terlampau ngilu terutama di bagian dada tak berbaju tempat berbagai macam kabel dan satu selang bertumpu.

"Tae? Bisa dengar suara Mama nak?"

Suara rendah nan lembut itu membuai rungu milik Taehyung, bola mata dia gerakan bermaksud menatap wajah cantik seseorang yang saat ini berada di samping nya. Taehyung bingung mengapa Nara bisa berada di sini setau nya Nara masih berada di Jerman bersama Baekho dan baru kembali bulan depan. Terlebih sekarang Taehyung tak mendapati presensi Baekhyun sama sekali sebab biasa nya yang pertama kali Taehyung lihat saat dirinya tersadar adalah Baekhyun.

"Taehyung-ie mencari Baekhyun hyung ya?"

Nara yang menyadari Taehyung terus saja menggerakkan bola mata nya kesana kemari pun paham bahwa anak itu tengah mencari Eksistensi Baekhyun. Nara pun mengusap surai hitam milik Taehyung perlahan lahan.

"Baek-ie hyung sedang beristirahat sayang, karena Sedari tadi Baekhyun sudah menunggu Taehyung disini. Tadi dirinya sempat pingsan karena terlalu lelah, tapi sekarang keadaan nya sudah baik-baik saja. Jadi Taehyung tak perlu cemas ya nak."

"Taehyung tidur lagi ya sayang? Ini masih malam. Dan untuk Baekhyun hyung besok pagi pasti dirinya akan datang menemui Taetae, sekarang biarkan Mama yang menemani Taehyung disini. Sudah ayo tidur Mama akan mengusap kepala Taetae hingga terlelap."

Taehyung hanya bisa menjawab dengan angguk kan serta kedipan mata mengingat masih ada satu selang yang menjejal mulut hingga tenggorokan membuat nya tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun untuk menjawab ucapkan wanita cantik itu.

Di sisi lain Beakhyun terus saja memaksa untuk pergi ke ruang ICU sebab dirinya belum bisa tenang apabila Taehyung belum sadarkan diri. Baekhyun bahkan sudah mirip seperti anak kecil yang merengek minta di belikan sebungkus permen pada sang Ayah.

"Papa! Aku ingin menemui Taehyung, biarkan aku pergi. Jika papa terus menahan ku begini aku akan menangis lho! Aku menangis nih!"

"Menangis saja sana, sudah besar masih cengeng! Kata nya ingin punya adik? Tapi kelakuan manja begini. Yasudah cepat menangis, papa akan rekam dan tunjukkan kepada Taetae nanti."

Baekhyun mendengus kesal seraya memajukan kedua bibir, rencana nya gagal. Ayah nya sudah tidak mau memanjakan nya lagi sekarang, padahal dulu ia selalu di manja karena anak satu-satunya.

There is No Third Chance[KTH] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang