XXIX. Find It

4.7K 552 173
                                    

🍂There is no third chance 🍂
.

.

.

Sebelum baca, coba tarik nafas dulu because bakal banyak ranjau fakta bertebaran.

Oh iya baca nya Pelan-pelan juga

Happy reading guys and sorry for typo okey ☺️

.

.

.

Hari ini tepat memasuki minggu ketiga di bulan desember menjadikan suhu udara perlahan turun hingga menyentuh nol derajat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini tepat memasuki minggu ketiga di bulan desember menjadikan suhu udara perlahan turun hingga menyentuh nol derajat. Rasa dingin yang menusuk kulit bahkan sudah menjamahi tubuh hangat para manusia penghuni negeri ginseng itu tak terkecuali Taehyung, terbukti dengan kondisi anak itu yang kini hanya bisa terbaring di atas ranjang kamar nya.

Tadi malam anak itu terserang demam tinggi hingga membuat seluruh rumah gaduh karena nya termasuk Jimin yang memang menginap di rumah itu dari kemarin. Beruntung pagi ini demam nya turun walau tetap tak mengubah banyak keadaan tubuh ringkih nya. Taehyung tetap harus berbaring di atas ranjang dengan tangan berhias infus dan nasal cannula yang memang sudah lama terpasang di hidung nya.

"Masih pusing nak? Ingin mama pijit hm?" Nara mengusap lembut surai Taehyung yang lepek karena keringat.

"Tidak perlu ma, sudah tidak terlalu pusing kok. Oh iya, Jimin sudah pulang?" tanya Taehyung dengan suara yang serak dan lirih.

"Belum sayang, Jimin sedang sarapan di bawah bersama Baekhyun hyung."

"Mama tidak sarapan? Lalu papa kemana?"

Nara menggeleng sembari membenarkan letak selang bening di hidung Taehyung yang sedikit tergeser sebab anak itu menoleh ke arah nya.

"Tidak, mama sudah sarapan dulu sebelum ke sini sayang dan papa pagi-pagi sekali mendapat telepon penting lalu pergi entah kemana. Sudah jangan di pikirkan ya."

"Tae, nasal nya di ganti masker oksigen seperti tadi malam saja ya nak? Lihat kau masih sesak begini, kulit mu juga iritasi karena terlalu lama menggunakan nya sayang." lanjut Nara, dia berbicara dengan mata yang tertuju pada pipi serta bagian sekat hidung atau kolumela anak itu yang terdapat ruam-ruam kemerahan.

"Tidak ma, nasal saja sudah cukup. Taehyung baik-baik saja kok."

"Baiklah, mama tidak akan bisa memaksa mu."

Nara menghela napas pasrah hingga membuat Taehyung tersenyum walau tipis, Taehyung bahagia dan bersyukur sebab Nara sangat memanjakan dan menyayangi nya dengan tulus padahal dia bukanlah anak kandung wanita ini. Nara adalah sosok malaikat sesungguhnya bagi Taehyung.





There is No Third Chance[KTH] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang