20- bisikan Rey

27K 2.2K 14
                                    

Ga kerasa udh 20 part aja 🤗💞. Selamat membaca!

Waktu setelah matahari terbenam, dalam keheningan dan kesunyian Echa duduk seorang diri di balkon seraya mengamati langit malam. Pemandangan yang sangat dia sukai.

Seketika otak kosongnya jadi terarah kesuatu kejadian. Dimana penyebab dirinya bisa jadi milik seorang Argani Ananta. Ketos idaman sejuta umat. Aw.

Tanpa sadar garis senyum Echa merekah. "Kita udah mau enam bulanan aja,"

Flashback on

Beberapa hari setelah kejadian senja itu, Echa benar-benar hampa. Dia bagai zombie yang hidup tak segan, mati pun tak ingin.

Berlebihan? Sepertinya iya. Namun bukankah itu bukti bahwa Echa begitu mencintai Rey?

Sampai-sampai orang disekeliling Echa pun bingung, kenapa sosok Echa yang periang dan terkesan barbar kini berubah jadi mengabu. Dia banyak diam dan melamun.

Echa hanya akan menyendiri ke taman belakang, lalu tanpa diminta air matanya kembali menetes.

"Eh? Elo lagi rupanya," celetuk seseorang yang tiba-tiba duduk disamping Echa.

Echa tak menyaut dia cuman membuang muka untuk menghapus air matanya secara kasar.

"Tapi gapapalah. Lain kali kalo mau duduk disini ijin dulu sama gue yah," kata orang itu lagi.

Echa jadi berdecih. "Elo siapa, bahkan ini sekolahan punya bokap gue," cetusnya.

Echa tau siapa orang itu. Terhitung sampai sekarang sudah empat kali orang itu menciduk aksi nangis bombainya. Dan berujung kecerewetan cowok itu hingga Echa memutuskan untuk pergi.

"Ohyaa? Sejak kapan seorang Metasha bangga-banggain kekayaan bokapnya?" Argan tersenyum miring, meledek Echa.
Berhasil. Kini Echa jadi mendelik kearah cowok itu.

"Banyak bacot lo," cibir cewek itu.

"Tapi tetep ganteng kan." Argan tekekeh pelan lalu berdeham. "Echa yang gue kenal gak selemah ini, Echa yang gue tau gak se rapuh ini. Echa itu bawel. Ech--

"Lo tau apa tentang gue!?" sentak Echa menyela ucapan Argan. Dia tidak suka diikut campuri. Apalagi oleh orang yang bukan siapa-siapanya. Echa tau Argan sekedar Ketos yang selalu sibuk disetiap event juga salah satu incaran ciwi-ciwi disini. Tidak lebih.

Tapi kenapa Argan seolah hafal betul kehidupan Echa??

"Gak banyak. Cuman yang gue tau betul, seorang Metasha udah menghilang entah kemana. Padahal cuman perkara cowok doang. Gue harap sih, Metasha bisa kembali lagi, seperti yang dulu."

Seketika Echa tertegun mendengarnya. Apa cowok itu habis kesambet? Tumben sekali. Biasanya Argan hanya akan usil. Banyak bacot tanpa bobot. Tapi kali ini kenapa ucapannya seperti memberi pukulan besar dalam kesadaran Echa.

Tanpa sadar mata Echa kembali memanas. "Ap--apa gue bodoh banget yahh?" lirihnya yang langsung dapat gelengan dari Argan.

"Lo gak bodoh. Lo cuman kaget karna belum pernah dikecewain,"

Hiks. Echa mulai terisak kembali. Detik selanjutnya perlahan namun pasti, Argan pun meraih kepala Echa untuk di dekapnya. Jadilah tangisan pilu Echa terbenam dalam dada cowok itu.

"Lo boleh sedih, lo boleh patah hati, tapi bukan berarti terus berlarut-larut. Apa lo gak kasian sama orang-orang disekitar lo? Mereka pasti khawatir liat kondisi lo kaya gini," tambah Argan sambil menepuk-nepuk pelan punggung Echa. Memberi ketenangan.

Sedangkan Echa masih betah-betah dalam posisinya sekarang.

Flashback off

"Gila sihh, dulu gue sebucin itu sama si keparat. Ehh taunya sekarang dia jadi suami gue, cuih," monolog Echa mengawang.

Namun saat Echa ingin melanjutkan aksi flashbackan-nya, tiba-tiba saja pintu apartment kebuka. Munculah sosok sang suami dengan berpenampilan urakan; rambut awut-awutan plus lepek, kaos putih lusuh, banyak noda tanah juga... darah.

"Muka lo kenapa!?" Echa reflek bertanya. Bahkan sekarang dia beranjak dari balkon menghampiri Rey yang duduk di sofa depan TV.

"Lo gila!? Abis ngapain sih?!!" tanya Echa lagi. sedangkan Rey masih diam dan sibuk menyentuh penuh kelembutan luka-luka di wajahnya.

"Jawab Rey!" seru Echa mulai kesal.

Dengan santainya Rey menjawab. "Abis baku hantam,"

"Sama siapa?" Tidak ada bentakan sama sekali, nada bicara Echa datar namun mengintimidasi, persis mahmud yang abis nangkep basah suaminya jalan ke mall.

"Kalo gue jawab sama pacar kesayangan lo, lo percaya?" Rey menatap dalam tepat dimata cewek itu. Sontak bibir Echa jadi kelu. Dia menggeleng pelan.

"Udah gue duga," tawa hambar Rey.

Jadi tadi tiba-tiba saja basecamp The Garda's di serang oleh Argan dan atek-ateknya. Entah apa tujuannya, tapi setelah aksi brutal itu akan berakhir Argan sempat berdesis ditelinganya Rey. Kalo Echa hanya miliknya. Sekalipun dia sudah bersuami.

"Lo mau kemana?" Dalam hati Echa merutuk kenapa lagi-lagi reflekannya sangatlah tidak estetik sekali. Kesannya dia kaya khawatir gitu. Padahal, tidak kan?

"Kamar. Mau ikut? Ayo," canda Rey tersenyum miring.

Sial. Percaya atau tidak, detik itu juga jantung Echa berpacu sangat cepat. Ketampanan Rey nambah berkali-kali lipat cuy. Bayangin aja.

"Bacot. Duduk sini, biar gue yang ambil p3k nya," kata Echa lalu melenggang pergi. Bisa ketauan bullshing kalo lama-lama disana.

Rey menurut dalam diam. Lagian mau di rawat istri kok nolak, rugi.

Tak lama kemudian Echa kembali, dia juga bawa kantong es batu untuk mengompres lebam di muka Rey.

Saat Echa dengan telaten merawat wajah Rey, yang kini hanya berjarang sejengkal saja, cowok itu berceletuk. "Tumben perhatian, biasanya galak."

Echa jadi mendelik. Matanya yang indah justu semakin buat Rey terpana.

"Yaudah kalo gak mau. Obatin nih sendiri."

"Shit!" umpat Rey kala Echa sengaja menekan salah satu lebamnya. Rey jadi menggeram. Namun tak ayal di perutnya ada jutaan kupu-kupu yang beterbangan.

Gue kenapa sihh?!

Echa yang sudah beranjak dari sofa, siap melangkah pergi, namun Rey langsung menariknya untuk duduk kembali. Bukan di sofa, tapi diatas pangkuan cowok itu.

Echa memekik dan spontan melingkarkan tangannya ke leher Rey karna kaget.

Diam-diam Rey mengamati betul-betul wajah cantik istrinya. Dengan jarak yang kurang lebih lima senti, sukses buat muncul rasa aneh yang muncul didirinya.

Entah Rey sadar atau tidak, cowok itu berbisik. "Gue seneng lo perhatiin,"


TO BE CONTINUED

Ig? @ /wattpad.ramdin/ bisa di follow. Monggo 😌.

See you next chapter!

Rammdinn 🤘

Senja yang PerihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang