11- cere?! minta maaflah!

34.4K 2.6K 33
                                    

Say hai dulu dong sama ReyEcha yang seminggu ini ngilang 🙊.

Say hai dulu dong sama ReyEcha yang seminggu ini ngilang 🙊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Echa menyetop taksi yang lewat. Tujuannya saat ini hanya satu, tempat Kenzy. Tidak mungkin jika dirinya pulang ke rumah Mamih. Yang ada digorok. Mengingat betapa sayangnya Mamih Echa pada Rey.

Pasti Mamih bakal belain si kampret. Ciuh.

Selama perjalanan air mata Echa belum juga mau berhenti. Mungkin karna sesakit hati itu dengan perkataan Rey.

"Kembalian nya ambil aja pak." Echa sedikit berlari kecil memasuki gedung tinggi didepannya. Hari sudah gelap dan keadaan langit sedang gerimis.

Ting nong.... Ting nong....

Cklek.

Pintu apartemen Kenzy yang terbuka, menampilkan sosok Kenzy yang berwajah bantal sama seperti dirinya. Bedanya Echa lebih kacau karna mata dan hidung nya yang merah. Habis menangis.

"Lama banget sih buka nya," dengus Echa.

"Bangke. Elo yang bertamu gak inget waktu." Kenzy masuk kedalam. Diikuti oleh Echa dibelakangnya.

"Ini udah malem geblek. Lo mau bangun jam berapa?!"

"Gue baru tidur kali. Baru nyampe ini, gegara elo ninggalin kita."

Mata sembab Echa terbelakak. Ia lupa jika telah meninggalkan kedua kawannya di hotel. Seketika Echa meringis merasa bersalah.

"Protesnya sama Mamih sana, jangan sama gue."

Kenzy memutar bola matanya malas. Sesekali gadis berpiyama doraemon itu menguap dan menggaruk rambutnya yang berantakan. Mereka kini tengah duduk disofa depan tv.

"Mau makan apa minum nih? Delivery aja yah, gue gak masak soalnya. Capek banget," kata Kenzy.

Echa hanya berdeham sebagai balasan. Ia memilih berjalan kearah balkon dan menatap pemandangan malam kota dari atas sini.

"Lo ada masalah lagi?" Suara Kenzy tiba-tiba muncul dibelakang Echa. Berbarengan itu air mata Echa kembali menetes.

"Kalo gue gugat cere Rey bisa gak sih?"

Sontak saja Kenzy terbelalak. Ia kaget. Lebih tepatnya tak habis fikir. "Lo waras?! Baru sehari lo nikah Cha, masa main cere aja! Gila ih,"

"Yaa mau gimana lagi?! Gue capek Ji, si Rey seenaknya banget kalo ngomong. Dipikir gue betah apa lama-lama digituin."

"Cha..." Kenzy mengusap pungung sahabatnya itu. "Apa salahnya lo pertahanin, jangan apa-apa cere. Cere itu gak baik Cha." Meski Kenzy belum menikah tapi ia tau, dan ia gak mau jika nasib pernikahan sahabatnya berujung seperti nasib pernikahan kedua orangtuanya.

Hiks. Echa kembali menangis. Menagis pilu. Kepalanya menunduk sembari kedua tangannya meremas pagar besi, pembatas balkon.

"Dari pada cere, lo lebih baik menyendiri dulu. Baru kalo udah tenangan, lo balik ke suami lo. Biar gimanapun juga, dia suami lo. Tempat lo pulang," kata Kenzy lagi.

Senja yang PerihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang