05- cemburu?

41.1K 3K 29
                                    

Happy reading!!

"Bagi murid yang terlambat! Lari sepuluh keliling sekarang juga!!" seru bu Bk pada 20 murid yang terlambat datang ke sekolah.

Dan diantara 20 murid itu, ada Echa dkk baris di paling belakang, sibuk mengobrol. Tidak peduli dengan amukan sang guru BK yang terus meletup-letup.

Mereka pun satu persatu mulai lari lapangan sesuai perintah bu Bk meski ogah-ogahan, tak iklas dalam hati.

"Gegera sinetron lo Nyet," celetuk Felia menyalahkan Echa.

"Kok gue?!" sahut Echa tak terima. "Yang ketagihan kan elo, udah gue bilang buat lanjut besok juga, lo nya aja tetep kekeuh," kata cewek itu lagi.

Kenzy yang capek dengan kedua nya hanya bisa diam. Tidak berkomentar sama sekali. Toh, memang ini kesalahan bersama. Echa yang mengajak nonton, Felia yang tidak mau berhenti ketika sudah menonton, dan Kenzy yang memfasilitasi semuanya mulai dari TV, listrik, apartemen sampai makanan dan minuman. Jadi semua salah kan?

Tak terasa meski awalnya mengekuh namun kini Echa, Felia dan Kenzy pun telah selesai menjalankan hukuman yang ada. Disusul oleh murid lainnya juga.

Selesai dengan hukumnya, Echa dan kedua sahabatnya pun kompak tidak ingin langsung kembali ke kelas. Mereka memilih duduk-duduk syantik di panggir lapangan. Dibawah pohon yang rindang yang teduh.

Saat sedang asik-asik nya Echa mengibas kan tangannya ke leher, tiba-tiba pipinya terasa dingin. Sontak ia mendongak dan terpampang lah wajah cakep pacarnya. Argan. Cowok itu tersenyum lalu duduk disamping Echa.

"Capek yah?"

"Enggak mas nya... Enggak capek,"

"Suruh siapa terlambat. Padahal aku udah ajak bareng, tau gitu kan mending bareng aku aja berangkat nya," ucap Argan menceramahi Echa panjang kali lebar.

Barusan Argan habis patroli mencari mangsa murid yang terlambat. Eh tau nya malah pacar nya sendiri yang terlambat. Ia pun memberi sebotol minuman isotonik pada Echa.

"Ishh kamu mah, bukannya bantuin aku kipas-kipas, malah ceramah. Capek tau aku..."

Argan sejenak mengusak puncak rambut Echa, lalu tak lama segera mengelap keringat milik pacarnya dengan seragam putihnya. Echa tesenyum senang akan sikap sweet nya Argan.

"Makasih," 

"Masa cuma makasih doang,"

Echa menaikkan satu alisnya. "Terus?"

"Tanda makasih nya disini dong." Argan yang mengerling jahil mengetuk-ngetuk pipi kanan nya.

Tanpa berfikir lagi, Echa yang sempat terkekeh melihat tingkah pacarnya itu lantas sedikit mencondongkan tubuhnya agar bisa menggapai pipi Argan.

Namun belum juga Echa gapai pipi pacarnya,

"METASHA!" seru seseorang yang tanpa Echa lihat orangnya pun ia sudah tau.

***

Rey yang sedang asik-asiknya betel game dengan Onil, Regal dan Arya, terpaksa harus mempause karna Mamahnya menelpon.

Setelah pamit pada sahabatnya Rey pun bergegas keluar kelas. Tak sampai sepuluh menit panggilan dari sang Mamah pun berakhir, ternyata Mamah Rey hanya mengingatkan jika nanti pulang harus dengan Echa.

Batin Rey, dasar emak gue. Pelajaran aja belum mulai. Udah ngungkit-ngungkit pulang.

Saat Rey ingin kembali ke kelas, tak sengaja kedua mata tajamnya tertuju pada arah lapangan. Yang mana ada calon istrinya yang sedang dihukum.

Senja yang PerihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang